One • 일

4.8K 499 187
                                    

"Jaemin!"

Teriakan memekan telinga membuat Jaemin meringis.

"matikan rokoknya" ketus Haechan ketika sudah berada tepat di depan Jaemin.

"apa urusan bapak?" tanya Jaemin dengan alis terangkat sebelah.

"kamu mau di skors?!" bentakan dari Haechan tak membuat Jaemin takut.

Perlahan Jaemin berdiri dari duduknya dan berjalan menuju guru BK nya itu.

"jangan teriak dong pak" mata Jaemin menatap tajam sang guru lalu mengelus pipi berisi milik guru manisnya itu.

Dengan kasar Haechan menghempas tangan Jaemin.

"Ikut saya keruang BK" tegas Haechan lalu merampas rokok yang ada di saku baju Jaemin.

Jaemin tak membantah, dia mengikuti Haechan dari belakang menuju ruangan sang guru.

"Jaemin ketahuan lagi?"

"waah guru baru kita sangat pemberani"

"iya! Sebelumnya belum ada yang berani mengusik Na Jaemin kan?"

"semoga guru baru itu gak kenapa-kenapa"

"luar biasa"

Ya begitulah bisikan yang tertangkap oleh indra pendengaran Haechan, ia mendengus pelan lalu merotasikan matanya melihat sekilas ke belakang, murid nakal itu tengah tersenyum menyebalkan.

Dia adalah guru baru di sekolah ini, ia tak menyangka jika di sekolah yang di isi oleh anak ambis dan anak orang kaya ini punya siswa berandal.

"woow~" pekik Jaemin membuat Haechan menoleh ke belakang.

"apa?" tanya Haechan dengan tajam.

Haechan membelalak mendapati arah mata Jaemin yang tengah menatap nafsu dua bongkahan miliknya.

"NA JAEMIN" Haechan berteriak ketika tangan nakal Jaemin meremas bokongnya.

"ayo masuk"

Itu bukan suara Haechan, tapi suara Jaemin yang sangat menyebalkan, tidak heran lagi dengan kelakuan nakal Jaemin yang tidak pernah takut dengan semua guru yang ada di sekolah ini.

Kembali Haechan mendengus, untung saja tidak ada orang di sini. Haechan berjanji akan menghukum murid sialan ini, mata Haechan membara menatap remaja yang seenak jidatnya sudah duduk di sofa ruangannya.

Haechan menutup pintu lalu duduk di depan Jaemin.

"sudah saya bilang jangan merokok di sekolah Na Jaemin!" Haechan bersedekap dada.

"apa orang tuamu tidak melarangmu merokok?" Haechan menggeleng tak percaya, Jaemin tengah menaikkan kakinya ke atas meja yang ada di tengah-tengah sofa.

"jangan teralalu formal pak" Jaemin tersenyum manis.

"oh... Dan kurasa bapak tau jawaban atas pertanyaan bapak" Jaemin mengedipkan matanya lalu keluar dari ruangan itu.

Sebelum Jaemin benar-benar keluar Haechan mengintrupsi.

"Na Jaemin akan di skors selama seminggu dan harap memberikan surat laporan pemanggilan orang tua kepada ayah atau ibu mu" Haechan berujar dengan mata memandang marah kepada Jaemin.

"terserah" Jaemin memutar bola matanya.

"oh! Dan sebagai bonus, Kamu harus membersihkan semua kelas yang ada di lantai dua" Haechan menyeringai.

"jika tidak dilakukan, hukuman mu akan bertambah Na Jaemin" Haechan tersenyum manis kepada murid sialan yang membuat pekerjaannya semakin banyak.

Rahang Jaemin mengeras mendengar ancaman guru manis yang sialnya selalu mengganggunya.

ꜰᴀᴠᴏʀɪᴛᴇ ᴛᴇᴀᴄʜᴇʀ • ɴᴀʜʏᴜᴄᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang