Olla 2

39 7 1
                                    

Yaya tampak kesal karena tadi malam Olla tidak datang sama sekali, bukan Yaya saja rindu juga kesal sudah menunggu lama di caffe tapi dia tidak datang sekalipun tak ada kabar sama sekali.

Rambut hitam panjang diikat dengan rapi, iya Olla memasuki ruang kelas. Melihat Yaya dan rindu dengan muka kesal. Olla mendekati mereka, tapi tak ada satupun yang peduli.

Olla "Yaya, rindu. Hey! Sorry yah gue ngga datang tadi malam"

Yaya dan rindu terdiam, tak mendengar satu katapun Olla berbicara.

"Kalian kok diem si!" Dengan menggebrak meja Yaya dan rindu. "KALIAN KENAPA SI! BUKANNYA GUE UDAH MINTA MAAF SAMA KALIAN!"

Yaya dan rindu meninggalkan bangku mereka "Sorry, nggak butuh orang minta maaf dengan nge-Gas kayak Lo!" Jawab Yaya.

Jam sekolah berlangsung sampai istirahat Yaya dan rindu terdiam jika Olla datang, mereka malah pergi tak mau lagi berteman.

"Yaya, rindu, gue gabung yah" dengan wajah manis olla.

"Rindu, kita pergi yu! UDAH KENYANG" ujar Yaya kepada rindu yang kesal melihat Olla datang.

"Yaya! Rindu!" Duduk sepi tanpa mereka, "Kenapa mereka bersikap seperti itu?"

Datanglah seorang pria, ia dari keluarga Ferhan. Namanya, Dahesa Ferhan, anak dari Sumitro Ferhan Anggara pengusaha Resto sate.
Panggil saja Esa, singkat dan jelas. Ia satu sekolah dengan Olla di SMP Nusa Tapi, beda kelas mereka belum kenal sama sekali.

Esa "Nih, ada minuman dari pada cemberut gitu! Nanti malah ilang cantiknya" cetus Esa.

Olla melirik ke samping, melihat wajahnya dan terdiam "Ka...mu siapa?"

Esa mengulurkan tangannya "Nama aku Dahesa Ferhan, panggil saja Esa sayang"

"Ih, gila baru juga kenal udah mau dipanggil sayang" dengan wajah jijik melihat tingkah esa.

Esa sambil mengangkat alisnya dan langsung duduk di samping Olla " Becanda kok, lagian kenapa mukanya ditekuk gitu? Oh iya, nama kamu siapa?"

Dengan menolehkan wajahnya dengan muka sinisnya "Gue Fiola Ananta Rahesa, dari keluarga Ananta pengusaha villa di Desa Maju. Panggil aja Olla" dengan senyum terpaksa.

"Semoga jadi pacar ya, eh maksudnya jadi teman dulu aja" sambil mengangkat wajahnya ke atas dan mata tertuju pada dinding kantin.

"Apaan si" respon Olla dengan muka datar. "Gue masuk duluan ke kelas ya, by"

Esa melambaikan tangan "By, manis"

***

Olla menuju kelas, berpas-pasan dengan Yaya dan rindu. Mereka tetap saja cuek kepada Olla sampai pulang sekolah-pun Mereka tidak bersama. Olla Langsung bergegas pulang, karena sudah ditunggu pak supir di depan gerbang.

"Non, mau langsung pulang apa ke mall dulu?" Tanya pak supir dengan halus.

"Ngga pak, langsung pulang ajah" melirik ke arah Yaya dan rindu.

"Baik, non"

Next, tetap stay yah.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

OllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang