CHAPTER 2

55 6 0
                                    

(Flashback)
"Allah has already planned your life, if something goes wrong.it went wrong for a reason"

MALAM ini sangat damai, Bulan sabit melengkung dengan indahnya, bintang-bintang juga ikut berpentas seni menghiasi gelapnya malam.
Malam ini juga ku habiskan waktu ku untuk membaca surah al mulk serta menghafalkannya , Kata ustadz yang pernah ceramah di mesjidku 3 hari yang lalu, Membaca surah al mulk banyak sekali keutamaannya, yang pertama yaitu di ampuni dosa- dosanya, yang kedua dihindarkan dari siksa kubur dan siksa neraka, yang ketiga menjauhkan diri dari maksiat dan yang terakhir yaitu menjadikan kita sebagai orang yang bertawakal.

Jam telah menunjukan pukul 21.50 wib. Baik, sepuluh menit jam lagi waktu ku untuk tidur, ayah membuat aturan untuk kami tidur jam 22.00 wib, setelah selesai sholat isya aku, kakak, dan adikku disuruh belajar atau mengaji dulu sebelum tidur.

***

Alaram yang kupasang berdering dengan nyaring, membuatku tersadar seraya duduk dan mengucek- ngucek kedua mata. Jam-jam menjelang subuh gini Syaitan memang lagi usaha besar besaran untuk merayu manusia agar telat untuk bangun Sholat subuh, apalagi dengan cuaca yang dingin seperti sekarang ini, telat aja sedikit Syaitan pasti bahagia 45 dan kita manusia hanya bisa nerima akibatnya untuk masuk ke neraka -Nya, Nauzubillahiminzalik..

Aku bergegas mengambil Air wudhu dan melakukan sholat Tahajud seperti malam-malam biasanya, setelah itu membaca Al qur'an dan menhafalkannya. Baru sepuluh menit aku berhadapan dengan Al Qur'an, handphone ku berbunyi.

" Sal sal sal"

"ini penting sumpah ini penting, ini antara hidup dan mati aku sal..."
Seorang gadis membuyarkan hafalanku.

" Assalamualaikuum!" Ucapku dengan nada penuh penekanan sambil menutup Al Qur'an dan meletakkannya di kepala,hidung dan juga dada sebagai wujud memuliakan Al Qur'an.

" aduh iya lupa..waalaikumussalam, eh kok jadi aku yang jawab, aduh kan..ah tau ah," katanya lagi, dia icha natasha teman dekat ku 2 tahun belakangan ini. Mau Percaya atau pun tidak sekarang pukul 03.10 wib, waktu dimana sebagian manusia masih di alam mimpinya masing- masing. Tapi kenapa gadis ini malah nelfonku tengah malam begini?

"iya ada apa? Aduh mulai deh panikannya kumat" kataku ku seraya berjalan meletakkan Al-Qur'an di meja belajarku dan duduk menghadap jendela yang masih tertutup gorden.

" sumpah bantuin aku kali ini sal, aku bingung banget,buku bahasa jepang kakakku hilang, aku tau pasti jam segini kamu udah bangun"katanya setengah berbisik.

" astgahfirullah, terus gimana? Emang tadi kamu letaknya dimana?" tanyaku lagi padanya. Dengar cerita dari gadis itu, kakak nya garang banget. bukannya mau suudzan, kata icha pernah sekali dia tidak sengaja numpahin air putih kebaju kakaknya, dia kayak udah pengen diterkam. kakaknya marah, sampai-sampai icha tidak masuk sekolah karena baju nya ditumpahin balik sama kakaknya.

" sebenarnya tuh aku udah minjam seminggu yang lalu, pengen baca-baca aja, kamu taukan aku suka anime, pokoknya apapun sesuatu yang berbau anime aku pelajari deh, dan tadi dia minta bukunya balik, aku bilang aja iya nanti aku kembaliin, serius aku lupa letaknya dimana,asli. aduh gimana ya,"katanya dengan nada pengen nangis

" hm..coba nanti kita cari dikelas cha, siapa tau di laci meja kamu" kataku menenangkanya

" aduhh..semoga aja deh sal, aku enggak tidur ni, udah dulu ya, Assalamualaikum" katanya menutup sambungan secara sepihak belum dan sempat ku balas salamnya.

" wa'alaukumsalam"

***

"WIDYA ANISA"

" KELAS SEBELAS IPA SATU"

"SMA NEGERI DUA

"MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG"
"ALAMAT JALAN MULIA SARI NO 1 A "

" PUNYA SIAPA BUKU INI?

"DELAPAN BELAS TAHUN SAYA JADI GURU TIDAK PERNAH SAYA MENGAJAR BAHASA JEPANG!" teriak Buk As dengan lantang nya membacakan nama serta identitas pemilik buku tersebut. Kelas yang tadi nya udah kaya pasar berisiknya mendadak senyap sesenyap senyapnya.

"Allahu Akbar "

"sal, itu buku kakak ku" kata icha padaku sembari menunduk dan mengaruk kepalanya yang tidak gatal.
Bicara soal Buk As, ibuk ini memiliki kepribadian yang subhanallah kalau disebutin, pokoknya kalau sudah berurusan dengan guru matematika satu ini, alamat sudah hukumanya pasti bersihin wc sampai kinclong, kalau tidak nyapu halaman sekolah yang luas nya Masya Allah dengan daun kering yang berserakan dimana-mana, dan yang lebih parahnya lagi nilai yang jadi taruhannya. tapi semua itu tidak berlaku untuk murid pintar, aneh sih kalau dipikir-pikir, tapi ya mau gimana lagi, setiap manusia pasti punya alasan kenapa bertindak seperti itu.

"Pu..pu..nya.. saya buk" kata icha berdiri dengan wajah ditekuk tanpa sedikitpun dia menoleh kearah buk As. Teman-temanku yang lain, sampai tak berkedip melihat kejadian di depan.

"oh,punya icha natasha rupanya, yaudah ambil nih" kata buk As sembari memberi buku itu pada icha.

Kami semua berpandangan satu sama lain.

"iya buk,maaf..saya salah mengumpulkan buku, itu buku kakak saya" kata icha kaku, aku diam seribu bahasa, teman-teman sekelas ku juga sama, kecuali manusia yang kelakuan nya subhanallah, nama nya abdul majid, dia ketua kelas sekaligus manusia paling berani dikelas 8.4 ini, dia berkomentar seolah-olah bukan dengan Buk As yang ada dihadapannya.

"E buset, kirain dimarahin" kata majid dengan santainya, "oiya lupa" katanya lagi tanpa melanjutkan perkataanya. Aku tau maksud majid bilang seperti itu, karena icha termasuk murid pintar dikelas ini. Dari kelas 7 sampai sekarang, mau mid atau pun ujian semester icha pasti masuk ke dalam rangking 3 besar, mana mungkin buk As memarahi gadis itu.

"ooh jadi kamu pengen saya marahin icha karena kesalahannya mengumpulkan buku itu?" kata buk as yang berjalan kearah majid.

"engga buk,maksud saya itu, anu.. apa..hm" majid berfikir keras.

"yang harus dihukum itu seharusnya kamu, bukannya icha, kamu suka ngelawan, bandel ga ketulungan. Icha mah selalu juara dikelas ini, beda jauh sama kamu " kata buk As membandingkan dan mencubit lengan majid pelan.

"iya ..iya.. buk, ampun" kata majid menggeliat untuk menghindar serangan buk As lagi, membuat semua manusia dikelas itu tertawa melihat tingkah majid.

"Oke cukup.. silahkan baca buku, sepuluh menit lagi ulangan" kata buk as mengagetkan seraya berjalan lagi
menuju meja nya didepan.

"double kill" kata majid lagi.

Jazakumullah khairan katsira
Yang udah mau baca cerita sarah 🤗

"jangan lupa bersyukur hari ini"

♡♡♡

Be PatientTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang