A Memory

126 5 2
                                    


Di hutan gunung, Starblue hanya merenung, mengingat kenangan bersama kakaknya di tempat dia berada. Rasanya ingin sekali mengulang masa-masa indah, namun itu tidak akan terjadi.

(Flashback)

Saat malam hari, Starblue dan Poli sedang bermain di dekat kota.

"Starbue, apa kau ingin ke suatu tempat?" tanya Poli.

"Kemana? Aku tidak mau. Sepertinya membosankan."

"Ayolah, ikut aku."

Poli langsung pergi. Starblue langsung menyusul Poli yang mulai menjauh.

Mereka sampai di hutan gunung dan berhenti sekitar 10 meter dari pinggir jurang. Starblue takjub melihat bintang yang bersinar di langit malam.

"Aku belum pernah melihat bintang sebanyak ini, indah sekali," ucap Starblue.

"Aku tahu kau pasti suka. Starblue, kau tahu rasi bintang apa itu?" tanya Poli sembari menunjuk sebuah rasi bintang.

"Tidak tahu, memangnya itu rasi bintang apa?"

"Itu leo, seekor singa. Menurutku, singa itu pemberani, cepat, dan pantang menyerah, seperti adikku."

"Maksudmu aku? Atau siapa?"

"Itu kau, Starblue. Kaulah singa itu."

"Itu tidak benar, memang iya aku seperti itu?"

"Ayolah, kau saja yang tidak menyadarinya."

Poli dan Starblue terus bercanda sambil menikmati pemandangan di malam hari. Setelah selesai, Poli berubah ke bentuk robot dan memberikan Starblue sesuatu.

"Gelang? Untukku? Kau serius?" tanya Starblue, lalu ia berubah ke bentuk robot dan menerima gelang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gelang? Untukku? Kau serius?" tanya Starblue, lalu ia berubah ke bentuk robot dan menerima gelang itu.

"Serius, ini untukmu, adikku," ucap Poli sembari memakaikan gelang tersebut ke lengan Starblue.

"Terima kasih, kau memang kakak terbaik yang aku punya," ucap Starblue terharu. Detik berikutnya, ia memeluk sang kakak.

"Aku janji, tak ada yang dapat memisahkan kita, bahkan jarak terjauh sekalipun," ucap Poli, lalu ia membalas pelukan adiknya.

"Aku janji, tak ada yang dapat memisahkan kita, bahkan jarak terjauh sekalipun," ucap Poli, lalu ia membalas pelukan adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hal yang Terlupakan [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang