Wahai peredam jiwa-jiwa tak kasat mata
Pergilah menjauh menuju saujana nun di cakrawala
Selaksa derita takkan mampu meredam alam bawah sadar menggeliat diantara ruh-ruh yang kau tamburi garam di atas luka-luka sesawiKini ruh serupa akar ini menjelajah tanah tak bertuan
Kelopak Asoka kecil nan menuai asa tak lagi ada gunaJingga berpendar melabuhkan bulir-bulir rasa tak ada arti lagi
Cahayanya jatuh di manik mata tak bernetra
Cahaya jingga tak kan pernah usai meski satu per satu kelopak Asoka jatuh lalu rebah ke tanah tak lagi ada arti🍀🍀🍀
Sumenep, 23 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenada Jingga (Kumpulan Puisi)
Thơ caCover by @Depa CBS Untaian kata tentang kebahagiaan, suka cita, rindu, perih, sakit dan hancur namun tetap ada rasa syukur karena cinta pada kehidupan kita bisa tahu perih dan sakitnya berjuang