Kelopak Kenanga ini mulai luruh sepi dan lirih jiwa merintih karena kehilangan Sukma yang telah tercerai-beraiAngkuhku pada langit biru percaya bahwa cerah akan selamanya memintal benang kenangan
Menguapkan kata bosan dan aku melangkah meninggalkan jalan lurus yang berubah menikung di tengahAku menoleh sekali lagi
Melihat gapai tanganmu tapi kembali aku abai terus melangkah dan tak kembaliKini ... saat kelopak kenanga telah luruh pada purnama kesekian dan kesekian ... aku rasakan senja sendiri
Tak ada sapa, usap dan gapaimu lagi
Kusesap sepi di sini, sendiri ...
Meski kucari pada senja samar sepoi tak ada lagi lirih suaramu menyebut namaku ...
Meski ke ujung cakrawala kusemai rindu ... yang ada hanya biru, sendu berlagu ...🍀🍀🍀
Sumenep, 3 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenada Jingga (Kumpulan Puisi)
PoesíaCover by @Depa CBS Untaian kata tentang kebahagiaan, suka cita, rindu, perih, sakit dan hancur namun tetap ada rasa syukur karena cinta pada kehidupan kita bisa tahu perih dan sakitnya berjuang