Selamat membaca😁
Megan menoleh ke arah Prawira. "Siapa yang Papa maksud putri Papa? Bukannya aku sudah dibuang?" tukasnya dengan nada dingin.
Prawira tertegun. "Megan ...."
"Aku sudah ada sosok ayah yang tulus menjaga dan mengurus aku dengan sepenuh hati. Jadi Papa nggak perlu mengawasi aku lagi, Papa urus saja putri kesayangan Papa."
Prawira menggeleng. "Kamu satu-satunya putri kesayangan Papa, Megan. Papa menyayangi kamu lebih dari yang kamu tau," tuturnya begitu dalam.
"Aku nggak butuh kasih sayang Papa. Simpan itu untuk anak selingkuhan Papa tercinta."
Dada Prawira terasa sesak. Bahkan rasa sesak kian menusuk dan menjalar ke ulu ati seakan ditekan benda berat.
"Dulu aku merasa menjadi anak yang paling beruntung karena tumbuh di keluarga yang utuh dan hangat. Sampai saatnya kebahagian itu dihancurkan oleh seseorang yang paling aku percaya."
Megan menatap kedua bola mata Prawira dalam sembari tersenyum sayu. "Makasih, Pa. Sudah membuat keluarga kita hancur berantakan. Berkat, Papa ... penderitaan aku semakin sempurna." Megan beranjak dari bangku taman dan pergi meninggalkan Prawira yang tampak syok dengan kalimat yang Megan lontarkan.
Deg
Tubuh Prawira seketika membeku seakan mati rasa. Ia tidak bisa merasakan apa pun selain rasa nyeri di hati yang begitu dahsyat. Sorot matanya terlihat memancarkan kepedihan serta kesedihan yang mendalam seakan ucapan Megan bagaikan benda berat yang menghantamnya tepat di dada.
TBC.
Penasaran lanjutannya?
Dapet votment sebanyak mungkin, akan update secepatnya........
😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
![](https://img.wattpad.com/cover/222136611-288-k504812.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Parent ✓
General Fiction"Makasih, Pa. Sudah membuat keluarga kita hancur berantakan. Berkat, Papa ... penderitaan aku semakin sempurna." Megan beranjak dari bangku taman dan pergi meninggalkan Prawira yang tampak syok dengan kalimat yang Megan lontarkan. Deg Start : 15 - 0...