BM2

0 0 0
                                    

"papaa??papa dimana?" Teriak seorang gadis.

"Papa disini sayang"jawab seorang pria paruh baya dengan lembut.

Ya itu mereka Petra dan putrinya Kezia.

"Ada apa Kezia?"tanya Petra lembut sembari mengelus kepala putrinya.

"Paaa kakk kenzoo masa aku main game dintelponin sih" adu Kezia sembari menunjuk kakak nya yang kini duduk tepat didepan mereka sembari tertawa.

"Kakkk... Kenapa Kezia diganggu sih?" Tegur Petra pada putra sulungnya.

"Ahahhah papa sih GK tau.. nih si Kezia itu udah berulang kali di tegur guru GK buat pr pa.. "jawab Kenzo sembari menatap Kezia yang kini melotot marah.

Mendengar itu wajah Petra tidak selembut tadi,kini ia kelihatan sedikit marah.

"Kezia apa benar yang Kenzo bilang?" Tanya Petra sambil menatap Kezia tajam.

"Ah.. itu pa ehmm i..iya" jawab Kezia yang kini menunduk takut.

"Sudah berapa kali papa bilang kalau kewajiban kamu itu harus kamu lakukan.kurang apa sih papa ke kalian?! Papa cuma minta kalian fokus sekolah hanya fokus !" Ucap Petra marah ,kini suaranya menjadi lebih tinggi.

Kenzo yang melihat itu hanya bisa diam.Meski ia sedikit menyesal karna telah mengadu ,tapi ini demi Kezia juga.

"Hikss iya pa Kezia minta maaf" Kezia kini semakin ketakutan.

Petra yang sadar membentak Kezia hanya terdiam dan mulai melembut.

"Keziaa... Papa GK marah kalau kamu main game atau semacamnya.tapi papa gak suka kamu abaikan kewajiban dan tugas kamu. Ini juga termasuk kamu kenzo.papa gak mau nanti gagal mendidik kalian". Ucap Petra penuh harap .

"Tenang pa berandal kecil kita ini bakal aku didik dengan baik "ucap Kenzo semangat sambil mencubit pipi Kezia.

Melihat hal itu Petra tersenyum senang.Ia mengingat hal hal yang dulu pernah ia hayal kan dengan yerlin.yaa... keluh kesah senang bahagia mendidik anak anak mereka yang nakal .Tapi kini tinggal kenangan, Yerlin tak dapat ikut merasakan selain menonton dari sana.

.
.
.
.

Suara dentingan Piring dan sendok beradu.tak ada seorang pun yang membuka pembicaraan pada malam ini.semua orang fokus dan tenang menikmati makan malam.

"Papa.. uhmm aku mau ummch Nany.."Kezia yang berbicara dengan mulut penuh dipotong oleh Kenzo.

"Makan dilarang bicara".tegas Kenzo.

Tak lama kemudian semua telah selesai makan Kenzo sibuk membereskan meja makan sedangkan Kezia mencuci piring bekas makan mereka.

Setelah acara beres beres mereka selesai,mereka berkumpul di ruang keluarga.biasanya mereka bersenda gurau,atau menceritakan hari hari mereka.ini lah waktu mereka mempererat hubungan setelah sibuk nya seharian.

"Papaaaa..."teriak Kezia manjaa sembari mendekati Petra.

"Ada apa sayang?"tanya Petra pada putrinya sembari mengelus kepala nya lembut.

"Itu lohh aku mau nanya cuma tadi kan di ganggu kak Kenzo"jawab Kezia,lalu melirik tajam Kenzo yang kini hanya menghela nafas melihat tingkah Kezia.

"Ya sudah kamu mau nanya apa?"Petra tersenyum melihat tingkah putrinya.

"Gini ... Aku pengen tau tentang mama .kata papa mama itu keren,cantik  kayak aku kan?"tanya Kezia penuh semangat.

Mendengar pertanyaan Kezia ,Kenzo yang awalnya tak peduli menjadi tertarik.kini ia duduk di sebelah Petra dan menunggu jawaban sang Ayah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Benang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang