my fullsun

2 0 0
                                    

Warning!

Gak ada apa apa pliss.


Seminggu setelah haechan di rawat di rumah sakit,haechan di persilahkan pulang oleh pihak rumah sakit. Tapi dokter menyarankan agar haechan tidak terlalu kecapekan dan tetap di rumah. (Nggak ada pandemi corona dalam cerita ini).

"Udah semua kan? Gak ada yang ketinggalan?" tanya seorang gadis sambil memakan kentang goreng di steirofoam kecil.

"Iyah sayang..yuu kita pulang"

"Yaudah sini tas nya aku bawain"

"Nggak! Han lan badan kamu tuh kecil,sama aku juga tinggian aku..jangan sok sok an mau bawain tas aku yang berat" ya memang tinggi dan berat badan nya nggak kaya haechan,tapi han lan kan niatnya baik tapi malah di katain.

"Ihhh haechan! Ngeselin! Han lan marah sama haechan!" han lan berbalik memunggungi haechan. Berjalan ke arah tempat sampah yang di dekatnya,han lan membuang steirofoam yang masih ada kentang goreng nya,kemudian berbalik arah ke arah haechan lagi dengan melipat tangan di dadanya sambil memanyunkan bibirnya ke depan.

"Kamu marah?" jelas saja han lan marah,dasar cowo. Semua sama saja!.

"Ngambek!"

"Kok ngambek?" lagi lagi bertanya seperti itu,jelas saja karna dia menghina fisiknya.

"Abisnya sih kamu bikin aku marah ihh!"

Haechan mendekat ke arah han lan,dia menangkup kedua pipi han lan yang membuat kedua pipinya merah seperti terbakar.

Cup

Haechan mencium bibir han lan dengan sedikit lumatan. Han lan membalas ciuman haechan,haechan tersenyum di tengah ciuman mereka berdua.

"Ekheemm"

Keduanya langsung menghentikan aktifitasnya dan langsung melihat ke arah seseorang yang berdehem tadi.

"Kak uwu kak jennie?!" kata kedua nya secara bersamaan.

"Sejak kapan kalian berdua disini?" tanya haechan.

"Dari kalian ngambekan tadi" kata jungwoo dengan tatapan sinis yang mengarah ke haechan.

"Udah cepet! Biar gak macet di jalan" bukan jungwoo kali ini,tapi han lan.

Mereka berdua telah sampai di rumah haechan dari beberapa jam yang lalu.

"Han lan..."

Han lan yang sedang duduk di sofa sambil membaca novel,menoleh seketika saat haechan memanggilnya.

Han lan tersentak kaget saat haechan mengangkat tubuhnya layaknya karung beras. Han lan sempat memukul mukul punggung haechan saat haechan membawa nya ke dalam kamarnya.

Haechan melempar han lan ke kasurnya,walaupun tidak keras tapi han lan mengaduh minta di kasihani. Namun haechan tetaplah haechan,dia tak akan pernah mengurungkan niatnya. Haechan berjalan ke arah pintu kamarnya dan langsung menguncinya, berjalan ke arah han lan sambil melipat tangan di dadanya,haechan berkata.

"Selamat datang di kandang singa" kata haechan dengan senyum smirk nya.

Han lan mundur sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Tapi haechan semakin mendekatkan dirinya ke arah han lan,masih dengan senyum smirk nya. Haechan membuka selimut yang dari tadi menutupi tubuh han lan dan membuang nya kesembarang arah. Haechan semakin mendekatkan wajahnya memangkas jarak diantara mereka berdua, haechan menangkup kedua pipi wulan dan mengelus surai hitam nya yang legam.

.
.
.

Gadis bersurai hitam panjang itu kini sedang berada di makam sang ibunda, Suasana yang sepi,dingin,tenang hanya ada suara angin,tidak ada yang namanya suara hiruk piruk nya manusia lalu lalang. Han lan duduk di samping makam mamah nya sambil berdoa. Tapi ada yang janggal setiap han lan melihat nisan yang berada tepat di samping sebelah kanan mamahnya. Nama yang sebenarnya dia ingat tapi seketika dia lupa.

"Mamah? Yang ada di samping mamah ini siapa? Kalian kayak mesra banget..padahal papah nangis terus waktu keinget mamah"

...

"Yangyang..!"

Yangyang yang sedak asik bermain game harus terhenti karna ada yang memanggilnya dari luar rumahnya. Siapasih yang mengganggunya? .

"Hehh! Jubaedah! Ngapain lo? Ngajak main? Gw lagi kagak punya sendal!" teriak yangyang dari jendela kamarnya yang berada di lantai 2.

"Lo keluar dulu jubed!" teriak han lan dari bawah.

Semenit kemudian, yangyang keluar dari rumahnya. Yangyang hanya menampilkan deretan giginya saat melihat kedatangan sahabatnya. Han lan memeluk yangyang, karna akhir akhir ini mereka jadi jarang bertemu.

Yangyang melepaskan pelukannya kemudian langsung mencubit pipi han lan gemas. Han lan langsung memukul lengan yangyang cukup keras, yang membuat sang empu mengaduh kesakitan.

"Kangen pliss" han lan kembali memeluk yangyang. "Gw jadian sama haechan." kata han lan di tengah tengah pelukan mereka berdua.

Yangyang berjalan mundur 2 langkah. Kemudian tersenyum.

Han lan masih berdiam diri sambil mengernyit heran. Han lan mencium bau tubuhnya sendiri, takutnya yangyang menjauh karna bau tubuhnya.

"Gw ikut seneng"

....

Kemarin haechan tidak melakukan apapun pada han lan. Dia hanya mengusap rambut wulan sebentar kemudian keluar dari kamar. Sungguh pria gila. Tapi han lan cinta.

Tapi, han lan tiba tiba langsung terpikir seseorang—ahh, bukan seseorang, tapi sebuah makam yang ada di sebelah makam mama nya.

Kim yunoh.

Siapa dia? Apa hubungan dengan mama nya? Saudara? Ahh han lan jadi pusing memikirkannya.

"Dor!"

Aishh..

"Haechan! Kaget tau"

"Daripada ngelamun mending kita e-emm"

"Apaan eemm? Ohh ayolah, pikiran kamu jorok banget..astaghfirullah" han lan menatap haechan dengan tatapan serius.

"Maksudnya mending sholat!" kata haechan membenarkan kata katanya.

"Bareng?"

"Iya sayang. Aku kan calon imam kamu"




Eplisdeh...dah lama banget gak update. Maaf, jangan pada siders.
Soalnya lagi banyak banget tugas :(
Oiya kayanya cerita ini bakal jaraaaaaang banget update.
See you dah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FOR YOU||HAECHAN ||HIATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang