"sensei, apartemenmu membosankan. Tak ada yang memberiku makanan maupun mainan." gumam Kotoishi.
"YANG KAU MAKAN 1 MENIT YANG LALU TADI APA HAH!" teriakku.
"tak perlu teriak-teriak sensei. Suaramu yang besar itu jika didengar oleh tetangga dan tetanggamu itu merasa terganggu, maka dia akan menelepon polisi." ujar Yura.
"ya, suara besarmu juga bisa menggangguku belajar." tambah Hiroki.
"oh ya! Aku ada ide! Daripada kalian membuatku naik darah, lebih baik kita rekreasi!" aku mengekemukakan ideku.
"yosh! Mau kemana kita? " Yura kelihatan tertarik.
"mmm, bagaimana kalau ke gunung?" usul Hiroki.
"ya, ayo kita ke gunung saja, suara yang menggema, menyewa pondok kecil dan berpesta barbeque dan dimalam hari langit malam akn menyihir kita dengan kecantikan bintang dan bulannya." tambah Hiroki.
"baiklah mari kita ke gu-"
"tidak, kita harus ke pantai." tegas Yura.
Belum selesai aku berbicara, Yura langsung memotong perkataanku.
"ya, ayo kita ke pantai!" Kotoishi mendukung Yura.
"hebat Kotoishi! Kau memang benar-benar adikku." sahut Yura.
"sialan, begini cara perempuan bermain. Mereka menggunakan cara keroyokan. Itu tak adil. Eh, itu adil jika aku berada di pihak Hiroki." pikirku.
"baiklah, Hiroki. Aku ada di pi-"
"sensei tentu mau berada di pihakku." kata Yura.
"apa-apaan ini! Aku belum mengutarakan pendapatku dan setiap aku mau berbicara, kau selalu memotong perkataanku."
"kita orang 4, tentu kita berada di pihak masing-masing. 2 lawan 2. Jika tak ada yang mau mendukung antara gunung dan pantai, maka kita harus berdiskusi tentang perihal kemana kita akan rekreasi." usul Hiroki.
"tak perlu berdiskusi, aku akan mengajak seorang temanku untuk berada di pihakku." kata Yura.
"aku akan mengajak Hina dan Amano untuk mendukung tim pantai!" sahut Kotoishi.
"sial, mereka berdua mengajak orang lain untuk mendukung tim mereka. Tim gunung juga harus melawan mereka. Sudah 3 tahun aku disini dan temanku hanya Kotoishi, Yura, Hiroki, Hina dan Amano. Hanya itu saja. Kuharap, Hiroki punya banyak temab yang dapat membantu kami untuk memenangkan perang keinginan ini." pikirku.
"mmm, Hiroki, apakah kau punya te-"
"maafkan aku sensei, selama ini aku menjadi Hikikomori. Aku tak pernah keluar apartemen. Jadi aku tak punya teman."
"hah? Yang bener aje lu! Hikikomori panjang banget durasinya! Aku bahkan cuma 3 minggu menjadi Hikikomori dan aku juga memiliki seorang teman. Lha, kamu sudah lama tinggal di Jepang, tidak punya teman? Tampaknya Hikikomori ini telah menjadi budaya baru bagi masyarakat Jepang."
KAMU SEDANG MEMBACA
anti sosial
General FictionMenceritakan tentang seorang pemuda yang memiliki pengalaman buruk tentang masa lalunya dan akibatnya ia menjadi seorang "Hikikomori" atau anti sosial. Waktu pun berjalan, ia menemukan anak kecil yang ingin membuatnya menjadi orang normal pada umum...