perasaan ini

39 7 0
                                    


sejak hari dimana Nara dengan bodoh nya memberitahu Taehyung bahwa Yasha menyukai dirinya, semenjak itu pula Taehyung terlihat menjaga jarak dengan Yasha.

entah apa yang sebenarnya ada dipikirkan lelaki itu, Yasha tak mengerti.

saat sedang belajar di kelas pun, Taehyung lebih memilih fokus pada papan tulis atau beberapa kali tertidur saat pelajaran sedang berlangsung ya, meski biasanya memang seperti itu namun tetap saja kali ini terasa berbeda, lelaki itu benar-benar terlihat menghindar dari Yasha.

bahkan saat ia kehilangan alat tulisnya pun ia memilih untuk pinjam pada teman lain di meja depan, huh.. memang apa salahnya meminjam terlebih dahulu pada teman sebangku?

"jadi dia benar-benar menjauhi mu begitu.. " ucap Joshua.

"tak usah di perjelas" ketus Yasha.

"hey, aku itu bertanya.. " elak Joshua.

"jika sudah tau untuk apa bertanya lagi! " balas Yasha kesal.

Nami nampak berpikir sedangkan Nara ia menatap Yasha dengan tatapan bersalahnya.

Yasha melirik Nara. "jangan minta maaf lagi.. aku sudah bosan mendengar nya"

Nara memasang wajah melasnya. "Maaf.. "

Yasha memutar bola matanya malas. "iya iya sudah ku maafkan, berapa kali aku bilang"

"kurasa.. mungkin Taehyung malu berada di dekat mu, bukan bermaksud menghindar" celetuk Nami.

"malu? malu bagaimana? " tanya Yasha tak mengerti.

"Taehyung itu suka padamu, karna dari itu dia malu bertatapan denganmu saat tahu juga kau suka padanya.. " jelas Nami.

Yasha nampak berpikir sedangkan Joshua nampak menyangsikan ucapan sahabatnya.

"apa iya taehyung menyukai ku? " gumam Yasha.

"jangan geer dulu.. " ucap Joshua.

sedangkan Nami terlihat menggeleng. " tidak salah lagi, aku yakin taehyung menyukai yasha" kekeuh nya.

Yasha tersenyum kecil namun ia juga sebenarnya masih menyangsikan ucapan Nami, namun bukan berarti salah juga kan?



mata pelajaran terakhir terasa sangat melelahkan, terbukti karna Taehyung kini tengah tidur dengan lelapnya di sebelah Yasha.

perempuan itu ingin membangunkan Taehyung karna bel pulang sekolah tinggal lima menit lagi, namun ia juga ragu mengingat Taehyung tengah berusaha menghindari nya.

"Taehyung itu suka padamu, karna dari itu dia malu bertatapan denganmu saat tahu juga kau suka padanya.."
ucapan Nami teringat di pikirannya.

"apa ku bangun kan saja ya? "

Yasha nampak menengok wajah Taehyung yang lucu saat tertidur, haah.. ia tak tega, sungguh.

"tae.. taehyung.. "

"taehyung.. " Yasha mengguncang tubuh Taehyung pelan.

"eh susah juga ternyata membangunkan nya" benak Yasha.

"taehyung-ah.. "

"hmm.. " Taehyung nampak menggumam.

"taehyung bangunlah sebentar lagi bel pulang sekolah.. "
ucap Yasha sembari terus menggoyangkan tubuh Taehyung.

lelaki itu nampak membuka kedua matanya, lalu dengan refleks menatap Yasha yang berada di depannya.

"ada apa eoh? " tanya nya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Yasha terdiam. "omo.. suaranya saat bangun tidur sangat sexy.. "

"yak! apa yang aku pikirkan bodoh! " Yasha menggelengkan kepalanya.

Taehyung mendengus kecil. "kau ini kenapa? "

"e-eh? anu.. itu, aku membangunkan mu karna sebentar lagi bel pulang sekolah " jelas Yasha.

"hmm.. tak usah repot-repot membangunkan ku, aku akan bangun sendiri saat bel sekolah berbunyi "

"ah? aku mengganggu tidur mu ya? " tanya Yasha merasa sedikit bersalah.

"tidak, lupakan.. " balas Taehyung sembari merapikan tas nya

"haish.. pabo! " benak Yasha mengerutuki dirinya.

"tapi kan, seharusnya dia berterima kasih karna sudah di bangunkan saat bel sekolah.. "

"hah.. sudahlah, aku bingung " benak Yasha merasa kebingungan

dengg~ dengg~ bel sekolah terdengar menggema di seluruh penjuru sekolah.

dengan cepat Taehyung beranjak dari duduknya, wajahnya terlihat sedikit kesal.

Yasha masih terdiam di bangku nya sampai Taehyung menghilang dari kelas, menghela nafas pelan.

"yasha, pabo! "

"hey, yasha-ssi kenapa muka mu jelek begitu? " Joshua masuk kedalam kelas dan menuju bangku Yasha.

Yasha menatap Joshua sinis.

"kenapa lagi? " tanya Nara yang juga menghampiri Yasha.

Yasha membuang nafasnya pelan.

"taehyung lagi? " tebak Nami.

Yasha mengganguk. "kurasa ia tak menyukai ku.. "

"kenapa? " tanya Nara.

"tadi itu aku berusaha membangunkan nya saat ia tertidur, karna bel sekolah berbunyi, tapi ia malah terlihat kesal.. "
jelas Yasha.

"mungkin ia pusing tiba-tiba dibangunkan seperti itu olehmu" ucap Joshua.

"mungkin ia terganggu.. " ucap Nara membuat Yasha semakin nelangsa.

"aku kan berniat baik.. "

Joshua mengganguk mengerti. "sudahlah mungkin hari ini memang bukan hari keberuntungan mu"

"kajja kita pulang.. " ajak Nami.

Yasha ogah-ogahan membawa tas nya, keempatnya berjalan menuju parkiran sekolah.

"eoh.. aku duluan ya! supir ku sudah stand by" Nara nampak berlari kecil meninggalkan yang lain, saat ia melihat supir pribadinya sudah berdiri di luar gerbang sekolah.

Joshua dan Nami berhenti di depan mobil berwarna putih. "bye sha…"
ucap Nami sebelum masuk ke dalam mobil diikuti Joshua, rumah keduanya memang satu arah, karna dari itu mereka selalu pergi dan pulang bersama.

Yasha melambaikan lengan nya sebelum mobil berjalan meninggalkan nya.

dan saat ia hendak akan melanjutkan jalan menuju gerbang sekolah, menunggu jemputan eomma nya, saat itu pula matanya sempat melihat Taehyung tengah bersama seseorang.

disana tak jauh dari gerbang sekolah, ia melihat Taehyung tengah bersama Yerin, kakak kelas nya, ketua cheerleaders sekolah yang merupakan teman geng Taehyung.

terlihat Taehyung tengah berbicara dengan Yerin dan tak lama Yasha melihat keduanya berpelukan.

"k-kenapa? mereka.. " gumam Yasha kecil.

Yasha mematung, sungguh, kenapa ia harus melihat adegan picisan mereka seperti ini sih!?

saat keduanya saling melepaskan diri, dengan tak sengaja Taehyung melihat ke arahnya dan tak lama lelaki itu membuang muka, ia berjalan ke sisi mobil nya diikuti Yerin.

ternyata Taehyung membukakan pintu untuknya, lalu kembali menuju bangku kemudi dan pergi begitu saja.

"tentu saja ia pergi, memang apa yang kau harapkan!" benak Yasha kesal.

oh sungguh! ia ingin marah rasanya tapi apa daya?
hhh.. Yasha benci diri nya, ia benci perasaan ini.


to be continued

[3] dear, Love •𝐊𝐢𝐦 𝐭𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang