Part 26

165 13 0
                                    


Hai readers.. aku kembali lagi untuk ngelanjutin cerita ini.. sudah lama aku fakum dari tugas tulis menulis, di karenakan saya memiliki kesibukan, bekerja dan mengurus suami dan anak semoga para pembaca setiaku gak kabur ya.. dan aku harap kalian semua gak sungkan untuk meninggalkan pertanda dalam setiap part ceritanya...

Yuk kita mulai...

Setelah kesalahpahaman yang terjadi pada aku dan Ali, aku jadi belajar untuk tidak cepat mengambil keputusan. Maklum aja aku lagi dalam keadaab hamil muda, semua serba baru dalam hidupku. Aktifitas baru, kampus baru, dan kehidupanku yang sekarang sedang berbadan dua.

Tapi aku juga terkadang berfikir tentang bagaimana aku menghadapi Kakak seniorku Halik, yang aku tau dia sudah mulai menyukaiku. Apakah aku harus mengatakan bahwa aku sudah menikah? Tapi dari lubuk hatiku aku masih ingin menyimpan identitas asliku. Tapi aku juga harus menjaga sikap kepada Halik, dia memiliki pengaruh negatif untuk hubunganku dengan Ali, Ali selalu merasa kesal ketika aku dekat dengan Halik, bagaimana tidak? Setiap Halik menemuiku, aku tau dia memiliki niat untuk mengatakan perasaannya padaku, bahkan saat itu aku seperti orang bodoh yang selalu membuat jawaban yang aku rasa itu sangat bodoh. Tapi sudahlah apa yang harus aku lakukan lagi. Aku bahkab belum siap jika semua orang tau aku sudah menikah saat ini.

Aku pun mulai merapikan perlengkapan kuliahku dan perlengkapan kuliah Ali. Sesekali memegang perut datarku dan terus mengatakan kata semangat.

Aku dan Ali, sarapan pagi dan berangkat bersama ke kampus kami, walau tak satu fakultas, tapi Ali selalu mengantarku sampai dia melihat ule dan memberikan tanggung jawab menjagaku pada Ule.

Pagi itu, "Pagi le" sapa ily pada Dahlia.
"Pagi juga Ly, bodyguard lo tu si Ali gak  bosan apa ngantar lo sampe FK kita?" Ledek Ule.
"Kenapa rupanya, wajarkan apa lagi sekarang istri gue lagi hamil, kenapa sih? Lagi janjian sama cowok ya?" Tanya Ali kesal.
"Ish apaan sih, kamu tuh cemburuan banget. Nanti kamu lagi yang punya gebetan" jawab Ule.

"Udah.. udah.. kenapa pada ribut sih, ya udah sayang, kami masuk ya.. sana kamu juga masuk ke kelas kamu. Kan lumayan jauh juga, nanti kamu terlambat lagi." Ucap Prilly..

" ya udah Bye. Kamu hati-hati ya.." ucap Ali lembut.

Merekapun pergi ke Kelas masing- masing. Saat prilly sedang menuju kelasnya, Halikpun menghadangnya.

"Prill, boleh ngomong sebantar?" Tanya halik sambil melitik ke arah Ule.

Prill dan ule pun memberi tanda setuju, ule masuk ke kelas duluan sedangkan  Prilly dan Halik masih berada di depan pintu ruang kelas mereka.

"Oh ya, kakak mau ngomong apa? Apa ada yang penting?" Tanya prilly pada halik.

"Gimana perasaan kamu semalam, kamu udag baikan kan?" Tanya halik lagi.

"Gue gk papa kok kak, lagian semalam cuma salah paham doank. Itu sepupunya Ali." Jawabku dengan tersenyum.

"Kamu sama Ali sudah lama pacarannya?" Tanya Halik.

"Udah kak, dari aku SMA, emank kenapa kak?" Tanya prilly lagi.

" mungkin aku udah gak ada kesempatan lagi ya.. sebenarnyabaku suka sama kamu Prill." Jawab Halik yang membuat prilly bingung dan merasakan pusing.

" prill, kamu gpp kan?" Tanya halik.

Prilly memegang kepalanya tiba2 dia mual. Prilly pun menahan hasrat ingin muntah. Dahlia melihatnya  langsung menghampiri Halik dan Prilly.

"Prilly kenapa kak, kok pucat?" Tanya dahlia.

"Gue gak tau, kita bawa ke ruang kesehatan."ucap halik

"Ayok kak" jawab dahlia.

Sambil halik menggendong Ily, dahliapun mengusap pipi ily dan memanggil namanya.

Setelah sampai, halik membaringkan Ily, dan dahlia menghubungi mila untuk memberitahu Ali,

Ketika ali mengetahuinya, Ali langsung berlari ke tempat yang di katakan oleh dahlia, ali dan mila pun bergegas dengan cepat.

"Le mana prilly?" Tanya Ali.

"Didalam ly, sama Kak Halik?" Jawab ule yg membuat ali merasa emosi.

Sesampainya di dalam ruangan. Ali melihat Halik, memegang tangan istrinya dengan erat..

"Minggir lo, apa yang lo lakuin sama dia hah!" Ucap ali sambil menarik kerah baju Halik.

Ali menarik halik keluar dan memukul pipi bagian kanan halik,
"Kenapa dia jadi pingsan seperti itu!" Tanya ali

" tenag li, prilly baik2 aja. Dia mungkin lupa sarapan yang membuat dia pingsan. Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya mengatakan perasaanku padanya". Jawab halik yang membuat ali membabi buta memukulinya..

"Kurang ajar kau! Kau tau dengan siapa kau mengatakab perasaanmu"kata ali sambil memukul halik, tapi halik hanya menerima pukulan dari ali

"Aku minta maaf aku tau dia pacarmu li, tapi aku hanya coba mengutarakan perasaanku dengan dia." Jawab halik

"Bajingan kau!! Kau tau dia siapa?! Dia Istriku !!!  Ucap ali yang membuat halik terdiam.

"A..aa..apa!! Dia istrimu?" Ucap halik

Mila dan ule juga pasrah, mungkin nanti prilly sadar dia akan marah pada ali, karena ali tidak bisa mengontrol emosinya..

"Iya,, kenapa? Kamu gak percaya, setelah dia sadar, kau bisa tanya dan akan tau jawaban dari mulut orang yang kau cintai itu, tapi sekarang aku tidak akan segan segan menghajarmu jika kau berani mendekati istriku lagi." Ucap ali, yang mencoba memberikan minyak kayu putih pada hidung istrinya itu.

Halik pergi meninggalkan mereka dengan keadaan lebam dan kecewa pada prilly, dia merasa kenapa prilly tidak jujur padanya, dia benar2 mencintai prilly. Tapi bukan berarti dia salag memilih untuk menjadikan istri orang menjadi pacarnya.

Halik pergi dan menyendiri di satu ruangan kosong. Dia menyesalu bahwa dia tidak menyelidiki dulu siapa cewek yang sudah membuat hatinya berdetak..

Bersambung....

Hai,, temab-teman yang setia membaca ceritaku.. apa aku harus lanjut lagi.  Yuk beri votenya.. dan komentar sebanyak2 nya ya.. biar aku lebih bisa luangin waktu untuk berbagi imajinasi sama kalian

Kecup sayang untuk para pembaca setiaku... 😘😘😘




inikah rasanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang