Part 29

168 11 0
                                    

Shaina POV

Hari ini hari pertama aku masuk, semoga saja aku menemukan sosok teman yang baik di sini. Aku menghela nafas saat Papa menghentikan mobilnya di parkiran Universitas. Aku bahkan bingung kemana aku akan berjalan. Setelah aku melihat papa berhenti berbicara dari ponselnya, papa mengajakku untuk berjalan ke satu gedung besar, ruang Dekan, ya itu lah Papa masuk dan aku mengikutinya, setelah berkenalan dengan ku, salah satu Dosen membawaku untuk menuju ke bangunan tinggi di mana terpampang jelas tertulis, Fakultas ekonomi ya itulah jurusan yang ku ambil saat ini, Papa memintaku untuk mengambil jurusan ini.

Setelah aku beralih berjalan bersama dengan dosenku, papapun pulang untuk kembali kerumah dan menyelesaikan semua barang-barang yang berserakan dirumah. Semalam kami baru sampai jadi tahulah kondisinya.

Sekarang aku berada di depan kelas Pak John, ya itu nama dosen yang membawaku ketempat ini. Dia menyuruhku untuk tetap berdiri di sini. Dan dia masuk dan memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.

Setelah dia mulai menyuruhku masuk aku pun melangkahkan kakiku kedalam

"Masuk" ucap pak John padaku.

Akupun melangkahkan kaki dan berdiri tepat di sampingnya. Aku melihat keseluruh ruangan semua mata melirik padaku kecuali, laki laki yang ada di hadapan, laki laki berwajah tampan, wajahnya bersih, senyumnya manis, dan mungkin membuat aku senang, karena dia tidak menatapku dengan buas..

"Perkenalkan dirimu nak" perintah pak john padaku.

Akupun memperkenalkan namaku pada mereka" nama saya shaina zuhdi panggil saja aku shaina atau Anna" ucapku. Aku melihat mereka tak lepas memandangku kecuali laki laki yang ada di hadapanku.

"Aku mohon bantuannya" sambungku lagi.

Dan setelah itu pak john memintaku duduk di samping laki laki yang sama sekali tak memandangku  Ali  ya itu namanya ali. Aku melihatnya, tapi aku sadar dia menatap gadis yang ada di sampingnya..

Mungkin dia itu pacar ali, dia juga cantik dan tinggi. Aku menghela nafas dan langsung duduk di sampingnya, sepanjang pelajaran aku slalu melirik kearahnya berfikir bagaimana cara untuk bisa berkomunikasi dengannya. Tapi, melihat kesamping kirinya, ada gadis yang juga selalu di tatap ali, ntah siapa namanya..

Mapel ekonomi sudah selesai, aku melihat gadis itu menarik ali, aku berusaha berfikir dengan cepat agar bisa menghentikannya. Dengan spontan aku berdiri dan menghampiri mereka dan dengan cepat aku menarik tangannya dan dia pun berhenti

" ali " panggilku sambil menarik lengannya. Dia berhenti " ya" sahutnya dan langsung menatapku.. seketika badanku menjadi kaku tapi aku berusaha untuk relax " bisakah kau membantuku untuk melihat kampus ini dan ada yang ingin aku tanya" ucapku.

Namun aku kesal karena gadis yang menariknya tetap menarik ali pergi tidak tau apa yang di bicarakan mereka aku tetap menatap dan menahan tangan ali. Namun seketika aku merasa senang, gadis yang bersama dengannya langsung merubah wajahnya menjadi kecewa, dan ali mau membantuku.

Kami pun berjalan mengelilingi fakultas ku dan melihat perpustakaan dan segala tempat yang memang banyak di datangi oleh mahasiswa universitas ini. Aku melihat ali yang serius menjelaskan ini itu, aku bahagia sampai sampai tidak terasa kami sudah kembali ke kelas. Dan melihat gadis yang bersama ali tadi cemberut.. akhirnya ali menawarkan diri untuk membantuku ketika aku membutuhkannya. Itu suatu peluang baikkan.

Mungkin ali tidak bahagia dengannya, aku merasa senang di hari pertama kuliah ku...

Ali Pov

Aku bukan tidak perduli pada istriku, tapi saat ini, aku tidak ingin bertengkar, mungkin aku harus menunggu kami sampai dirumah agar aku dan prilly bisa menyelesaikan masalah kami. Aku mau membantu Anna, bukan karena aku menyukainya. Aku hanya ingin agar saat ini aku tidak membuat kesalahan lagibpada prilly. Mungkin aku memang sudah keterlaluan. Aku pun pergi memberitahu anna gedung perpustakan, gedung rektor, gedung olah raga, dan aku oun berjalan melewati fakultas kedokteran. Aku melihat perempuan cantik sedang cemverut dan sedang berbicara, pada sahabatnya siapa lagi kalau bukan prilly istriku, dalam hatiku mungkin dia kesal pada ku saat ini, tapi ini lah yang terbaik menurutku. Sudah s3mua aku jelasin pada Anna, dan akhirnya aku sampai di depan kelas kami. Aku masuk dan melihat mila disana. Aku tau dia juga kecewa, ntah lah mungkin dia susah mengatakan sesuatu pada sepupunya itu.

inikah rasanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang