"PONSELKU!!"
Sebenarnya bukan masalah besar kalau ponselnya hilang atau tertinggal, ia masih bisa membeli lagi dan malah lebih bagus dari itu. Tapi ... kali ini berbeda! Garis bawahi, berbeda. Di ponsel itu, terdapat beberapa fotonya yang terbilang alay sih, nomor-nomor orang penting yang harus ia ingat dan salah satunya adalah pak Myung Joon. Kalau saja hilangnya saat ia sudah mulai agak terbiasa dengan kesendirian ini,
"AKKH! AKU HARUS GIMANA SIH? NELPON PAPA? NOMOR GAADA, PAK MYUNG JOON?"
"Eh? Pak Myung Joon, ya?"
Teringat akan suatu hal, Taeta merasa sedikit lega. Pak Myung Joon tadi berkata kalau nanti pagi ia akan mengantar Taeta ke sekolah. Itu berarti ia bisa meminta nomor hp orangtuanya kan? Taeta menutup matanya lalu mencoba tersenyum paksa. Lantas berbicara. "Setiap ada masalah pasti ada jalan."
Menghembuskan napas lega, pintu apartemen Taeta diketuk.
TOK TOK TOK.
"Siapa, ya? Apa ... pak Myung Joon, kali?"
Berlari cepat, Taeta membuka pintu kemudian langsung memeluk orang yang disangkanya adalah Myung Joon. Anehnya lagi, sikap Taeta sekarang benar-benar berubah!
"Pak ... akhirnya bapak datang juga, Taeta tadi hilang ponsel, jadinya ... gatau nomor mama papa sama pak Myung Joon,deh."
"E--eh?"
Mendengar suara itu berbeda 1000 kali lipat dari pak Myung Joon, Taeta mengadahkan wajahnya keatas guna melihat orang yang sedang dipeluknya.
"KYAAA!!! ORANG GILA KENAPA KAU TIBA-TIBA DISINI?!"
Taeta tak habis pikir, apakah orang gila yang tadi ia peluk adalah setan juga? Masa iya tiba-tiba muncul di depan Taeta? Taehyung nyaris menutup telinganya saat mendengar teriakan lengking Taeta yang serasa ingin merobohkan apartemen ini.
"Mian, sebenarnya aku cuma mau ngembaliin ponsel kamu yang tadi ketinggalan,"
"Ini."Taeta menetralkan wajahnya seperti semula Lalu berfikir, "apa aku keterlaluan ya? Orang baik-baik ngasih, malah aku ngatain orang gila."
Taehyung membungkukkan badannya sopan lalu tersenyum memperlihatkan box smile nya yang menurut beberapa orang adalah senyuman malaikat. Taeta yang sadar jika dirinya salah, segera menarik pergelangan tangan Taehyung sebelum ia pergi.
"Mianhae...."
("Maaf.")"Nee, gwenchana."
("Ya, gapapa.")"Ayo, mampir dulu."
"Eh, ga perlu, hehe. Aku pulang terus nih."
"Eits! Ga ada penolakan!"
Lekas, Taeta menarik Taehyung masuk ke apartemennya lalu menyuruhnya duduk dan menunggu sembari ia menyiapkan camilan. Sungguh, sekarang sikap Taeta berubah 100% dari yang sebelumnya.
"Aduh, harus nyiapin apa, ya? Mana gaada apa-apa lagi huhu!"
"Ah, ya! Aku kan ada bawa camilan kecil ama minuman dari Jakarta?!"
Berlari kecil ke kamarnya lalu membuka tas kecil yang ada dalam kopernya itu kemudian mengeluarkan sebuah susu kotak rasa pisang dan camilan khas Indonesia.
"Ini aja yang ada, mian. Aku juga baru pindah hehe."
"No prob, Taeta. Mian ngerepotin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Night || KTH (LONG HIAT-!)
FanfictionMalam itu, malam yang penuh kedamaian. Setidaknya untuk dua orang pasangan berbeda derajat yang sedang menikmati sejuknya angin malam dari sungai Han yang menerpa mereka. Sembari bernostalgia ke zaman dimana lelaki itu selalu mengejar seorang gadis...