Perpisahan? Akan ku terima jika dia tidak akan kembali lagi. Tapi jika dia masih bisa kembali, akan aku usahakan untuk bertemu dengannya kembali.
Jika diizinkan.
~ReyAnggaraKusumah
.
.
.
.
.
.
.
Follow, voment and share ,)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam yang sunyi, ku lihat bintang di atas langit yang cerah, ditambah suasana kota yang terlihat begitu indah. Namun, hatiku tak seindah pemandangan ini.
Ku petik gitar kesayanganku, dan menyanyikan lagu "Beautiful Goodbye". Lagu ini seakan mengungkapkan isi hatiku yang selama ini terpendam.
Ku nikmati kata demi kata lagu itu sampai selesai. Setelah selesai memainkan gitar, ku peluk gitar itu. Masih teringat, begitu berharganya gitar ini bersama masa laluku.
"Katakanlah jika kamu tidak hanya akan menjaga gitar itu" suatu bisikan sampai ditelingaku. Di lihat sekeliling, dan menemukan seseorang agak jauh di dekat pagar balkon.
"Ikhlaskan aku, cintai dia, dan sayangi anak itu. Maka dari itu aku akan tenang"
Aku tidak mengerti apa ini. Dia membalikkan tubuhnya. Dia, yang mengisi hatiku selama ini, tersenyum simpuh dan meneteskan air mata. Dari sorot matanya, terlihat penyesalan yang terpendam.
"Kamu, kenapa tiba tiba ada disini?"
"Ini aku, yang memberi gitar itu. Ikhlaskan aku, ku kumohon" lirihnya mengelus punggung tanganku.
"Tapi-" suaraku terpenggal. Tangis menghampiriku. Tidak bisa ku tahan. Sesak rasanya.
"Pergilah temui dia" ucapnya dan bush pergi menghilang entah kemana.
Masih dengan keadaan yang sama, ingin berteriak dan menangis sekeras kerasnya namun susah untuk dikeluarkan. Ku terus mencoba berteriak, dan akhirnya suara ku keluar juga.
"Na..." terkejut bukan main. Sial, itu hanya mimpi, tapi terasa sangat nyata.
