Alunan musik mulai terdengar dan teriakan orang-orang semakin histeris saat Chèris muncul dan mulai menguasai panggung dengan para dancer nya. Suara merdu dan dance nya yang memukau menghibur semua orang yang datang di konser nya. Apalagi saat Chèris menyanyikan lagu terbarunya yang buming dan viral.
"What you waiting for" teriak Chèris lalu berjalan ie panggung paling depan bersama para dancer nya, musik edm semakin menggila membuat para penonton mengikuti iramanya sambil menghentakkan tubuh mereka.
Andre menatap kagum pada Chèris dari arah bangku v.i.p dengan menggunakan masker dan topi. Andre tahu kalau mantan nya itu akan bangkit lagi tapi ia tidak menyangka kalau apa yang hilang dari perempuan itu membuat nya jauh mendapatkan yang lebih baik.
Andre yakin kalau ia tidak akan terlihat di antara ribuan manusia di depan seorang Freya Chèrisha Douma.
Sama hal nya yang di rasakan seorang lelaki yang mengenakan pakaian serba hitam, bahkan ada beberapa fans perempuan Chèris yang menatap kagum pada lelaki itu. Jovan, ya lelaki itu Jovan. Bahkan Jovan duduk di tribun tengah, duduk tenang di kursi depan panggung.Wanita kecil nya sudah banyak berubah, wanita itu tumbuh dewasa bahkan sangat cantik. Sekarang Jovan merasa kalau hanya ia yang berhak atas Chèris bukan para fans wanita itu.
"Kita bertemu lagi, walau tidak secara langsung" Jovan berkata, lalu lagu Chèris selesai dan lampu panggung mulai meredup sebelum lagu selanjutnya di mulai.
***
Dani mendengus saat melihat seorang wanita terlihat kerepotan membawa beberapa belanjaan dan koper nya, Konser sahabatnya sudah selesai kemaren dan mereka akan pergi ke negara berikutnya sekarang. Tapi Dani tidak pernah tega melihat orang kesusahan.
"Damn" Dani berbalik dan membantu wanita itu memungut beberapa barang belanjaannya yang terjatuh.
"Thank you," Wanita itu berkata.
"Mom, Ayo." suara wanita lain membuat Dani menoleh.
"Harusnya ku biarkan saja," Dani berkata pelan lalu akan berbalik pergi.
"Tunggu!" tangan Dani di tahan.
"Terimakasih-" Alish menatap sedikit kaget pada Dani.
"Kamu?" Berbeda dengan Vita Yang menatap sengit.
"Mom kenal?" Alish menyahut.
Dani menghela nafasnya, ia malas berurusan dengan wanita seumuran dengan Angel itu.
Alish semakin kaget saat melihat Angel mendatangi Dani.
"Ayo Dani!" Angel berkata, ia kaget bisa bertemu Vita di bandara tapi ia tidak terlalu memperdulikan nya.
"Angel?" Alish memekik senang tapi tertahan.
"Ayo Angel!" Dani menarik tangan Angel.
Alish menatap punggung Angel yang menjauh bersama perempuan berambut pirang itu.
"Alisha," Vita menegur.
Alish tersadar dari lamunannya lalu membantu ibu nya itu membawa beberapa barang.
***
Chèris menghentakkan kaki nya kesal, ia kesal dengan ibu nya yang asal memasukkan Indonesia sebagai list negara terakhir mereka untuk tpur konser asia Chèris.
Sedangkan Dani hanya diam duduk dengan tenang dengan telinga yang di sumpat earphone dengan alunan musik rock."Bunda enggak bilang sama aku"
"Bukannya sudah Bunda kasih lihat list negara yang bakalan kamu kunjungi" Angel menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psyco Love
Romancefreya pernah sangat dekat dengan kakak ketiga nya, jovan. pernah menjadi teman bermain bersama saat kecil, tapi setelah kakak nya itu berusia 18 tahun, orangtua nya mengirim kakak lelaki nya itu ke amerika. dan untuk lima tahun terakhir freya tidak...