Acara pernikahan dan resepsi berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala apapun. Alena sekarang berada di kamarnya, tentu saja kamarnya sendiri karena saat ini Alena masih berada dikediamannya.
Bagas tadi menyuruhnya untuk istirahat terlebih dahulu, karena Bagas masih harus menemui rekan bisnisnya dibawah. Alena yang tadi merasa tidak enak dengan teman suaminya meminta pada Bagas untuk menemaninya saja, tetapi tidak diperbolehkan oleh bagas karena Bagas kasihan melihat wajah lelah Alena apalagi sendari tadi Alena terus berdiri dengan high heels nya pasti kakinya akan sakit nanti, Alena akhirnya menurut setelah dibujuk oleh Bagas dan juga mertuanya Soraya.
Alena yang berada dikamar kini sedang dibantu oleh seorang perias membongkar riasan pengantinnya. Sendari tadi Alena merasa tidak nyaman memakai make up.
Setelah semuanya selesai Alena bergegas ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.
Setelah selesai acara mandinya Alena membuka pintu kamar mandinya perlahan dan hanya kepalanya yang dikeluarkan untuk melihat sekeliling kamar. Ia sedang mencari keberadaan suaminya, dia malu akan keluar dari kamar mandi karena hanya menggunakan handuk yang hanya menutupi bagian dada dan setengah pahanya saja, dirinya lupa untuk membawa baju ganti tadi.
Alena melihat sekeliling kamar dan tidak ada tanda-tanda suaminya sudah kembali. Alena berjalan mengendap-endap menuju lemari pakaian. Ia yang ingin mengambil pakaiannya yang berada di lemari atas tidak bisa mencapainya, lalu ia mencari kursi supaya bisa mengambilnya.
Saat dirinya sudah menaiki kursi dan menggapai gapai pakaiannya ia dikejutkan oleh suara bagas.
"Alena sedang apa kamu?"
Bagas datang ttiba-tiba menganggetkan Alena, dan Alena yang kaget terjatuh dari kursi tapi untung saja Bagas dengan cepat menangkapnya, hingga Alena tidak sampai jatuh ke lantai, Bagas memeluk tubuh Alena erat dan memandang Alena yang saat ini sedang menutup matanya.
Alena yang merasakan tidak sakit ditubuhnya membuka mata, dan melihat Bagas yang sedang menatapnya. Alena langsung menegang dan jantungnya berdetak kencang.
Alena juga baru menyadari dirinya masih belum berpakaian dan masih menggunakan handuk yang tidak bisa menutupi seluruh bagian tubuhnya.
Fokus Bagas teralihkan dari yang tadi memandang wajah Alena turun kebawah melihat sesuatu yang menonjol, Alena yang melihat Bagas sudah tidak memandang wajahnya merasa lega, tetapi saat melihat pandangan Bagas kearah bawah ia langsung melihat arah pandangan Bagas. Dan betapa terkejutnya Alena melihat dadanya yang sudah terlihat sebagian, tubuh Alena gemetaran karena gugup ia bisa melihat wajah Bagas yang melihatnya dengan tatapan nafsu, Alena merasa belum siap jika melepaskan mahkota berharganya sekarang. Bagas yang terbawa nafsu langsung mencium bibir Alena, Alena menegang dia hanya diam tidak membalasnya, Bagas menggigit bibir bawahnya supaya Alena mau membuka mulutnya dan itu berhasil.
Bagas melepaskan ciumannya setelah dirasa pasokan udaranya menipis.Nafas mereka sama sama memburu dan saling mengambil oksigen sebanyak banyaknya. Bagas masih diselimuti nafsu apalagi melihat wajah polos Alena dan gundukan didadanya, tangan Bagas kemudian meremas gundukan itu. Bagas tidak menyadari jika tubuh alena bergetar karena takut dan gugup.
"Hiks... hiks... hiks." saking malu, gugup dan juga takut Alena menangis, ia takut Bagas akan melakukannya sekarang padahal dirinya masih belum siap untuk melakukan itu. Bagas yang mendengar suara isakan lantas memandang wajah Alena yang sudah basah oleh air mata. Bagas bingung kenapa Alena menangis apakah ada yang sakit padahal kan dia tidak jadi jatuh.
"Hiks o-om jangan sekarang aku takut hiks hiks."Alena menangis terisak isak suaranya juga terdengar gemetaran.
Bagas yang mendengar apa yang dikatakan Alena langsung faham, Bagas jadi merasa bersalah karena nafsu sialan ini yang tidak bisa dikontrol membuat Alena takut hingga menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda untuk Ayah
Romansa[Repost] " Ayah aku ingin punya adik." Anin berkata pada ayahnya. "Ayah tidak punya istri, bagaimana caranya?"tanya sang ayah. "Menikahlah lagi yah." "Dengan siapa?" "Sahabatku Alena." ________________ Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah sang ayah...