Happy birthday to me.

11 1 0
                                    

Ulang tahun ya... Hari di mana kita merayakan kelahiran kita masing-masing. Bukan kah itu indah? Aku yakin kalian pernah kan merayakan nya. Sejujurnya aku penasaran seperti apa merayakan ulang tahun setiap tahun atau beberapa kali? Pasti bahagia sekali kan? Bisa mengingat setiap kenangan seperti itu. Kalo aku? Yah... Tidak juga sih...

Pada Tahun 2013/2012 (maaf aku lupa tahunnya kapan itu waktu aku Tk dulu)

" Ibu, temen saya ada yang nak ulang tahun Bu"

" Benarkah, kau ingin beli hadiah tak? Untuk kawan mu?"

" Mau "

Saat itu aku yang kecil mengasih kado ku kepada temen ku, diliat dia dan semua orang merayakan ulang tahun nya dengan meriah. Entah kenapa hati ku jadi sesak melihat seakan pengen merasakannya apa yang di rasakan temen ku saat itu.

Aku hanya bisa memperhatikan nya dari pintu tapi entah kenapa aku langsung kabur menuju kelas ku. Rasa pedih sekali sehingga aku tidak sanggup mendengar lagu itu berulang kali. Beberapa menit kemudian guru TK ku datang ke kelas ku untuk menulis tugas gurunya. Dan pada saat itu guruku menemukan ku menangis di bawah mejanya.

Bu guru ku bertanya kenapa aku menangis lalu aku menceritakan sambil terbata-bata. Guru ku membantu ku keluar dari mejanya lalu mencoba menenangkan ku. Sejujurnya itu aku sangat senang kerena ada yang menenangkan ku sebelum aku berpikir negatif. Yah... Namanya juga masih TK kan wajar dong.




Pada tahun 2016.

Saat itu aku lagi tertidur nyenyak di tempat tidur ku tetapi acara tidur ku ke ganggu ketika ibu ku membangun kan ku. Aku liat jam di dinding ternyata udah jam 2, awal aku masih mamai. Tetapi ibuku mengajak ku keluar dari kamar.

Tak lama ketika aku keluar, aku tidak percaya... Perayaan ulang tahun pertama ku. Aku bahkan baru ingat pada hari tu aku sedang berulang tahun dan Sejujurnya aku ingin nangis tetapi saking senangnya aku tidak bisa. Seperti apa yang di lakukan orang yang sedang berulang tahun. Aku pun menyuapi kue kepada kedua orang tua ku dan saudara keponakan ayah ku.

Rasanya sangat senang sekali bisa akhirnya merayakan ulang tahun pertama ku.


Pada tahun 2017.

Aku tidak sabar akhirnya hari yang di tunggu sudah datang, aku tidak percaya kalo hari ternyata cepat sekali. Awalnya aku mencoba untuk pura-pura tetapi hari sudah berakhir dan ketika aku menanyakan kedua orang tua mengenai tanggal apa ni? Ternyata mereka baru ingat. Aku benar-benar kecewa pada saat itu. Tetapi aku tetap akan bersemangat menunggu hari itu datang lagi.




Pada tahun 2018-2019.

Sudah dua tahun ulang tahun ku tidak di rayakan. Padahal aku sudah menantikan nya. Walaupun aku tahu bahwa merayakan ulang tahun terus menerus adalah cara orang Kristen tetapi tahun lalu itu adalah perayaan ulang tahun ku yang pertama. Sejujurnya aku mula sedikit ganjal di perasaan ku. Dan perasaan itu berkembang ketika melihat seseorang yang sedang merayakan ulang tahunnya. Terutama di kelas banyak yang merayakan ulang tahun nya.

Aku ikut senang bagi temen ku yang sedang berulang tahun. Dan aku selalu berdoa dalam hati semoga hidupnya bisa bahagia dan selalu mendapat kegembiraan di hatinya tidak seperti punyaku. Dan itulah alasan saat temen ku ulang tahun pernah kasih undangan perayaan ulang tahun nya ke aku. Tetapi aku akhir-akhir ini mula tidak ingin datang dengan bilang aku ngga bisa kerena ada urusan penting.

Tetapi itu adalah cara aku menjauhi nya kerena melihat seseorang yang sedang merayakan ulang tahun nya dan aku bisa simpulkan bahwa ulang tahun nya pasti sudah beberapa kali di rayakan membuat ku iri dan sedih melihat nya.



Pada tahun 2020.

Ulang tahun ku yang ke-15. Kali ini aku sangat yakin bahwa orang tua ku pasti ingat dan bakal bilang selamat ulang tahun padaku walaupun tidak bisa merayakan nya itu sudah cukup untuk ku.

Saat ini aku ada di kampung halaman ku. Bahkan terus menguman tentang di hari ulang tahun ku. Bahkan temen-temen di sekitar kampung pun ingat. Bahkan bilang selamat ulang tahun untuk ku, temen socmed aku juga sama bilang Happy birthday kepada ku. Bahkan bagi hadiah okelah yang penting ia kasih nya dengan senang hati.

Tak lama kemudian. Hari sudah mula berakhir dan aku sudah berharap lama menunggu kedua orang tua ku mengatakan selamat tetapi... sekali lagi. Mereka melupakan nya. Terutama salah satu orang tua ku yang selalu menganggap ku sebagai anak kesayangan malah di lupakan ulang tahun anaknya sendiri. Pada akhirnya mereka tahu, tetapi mereka tidak merasa bersalah kerena membuat ku menunggu ketika hari sudah mau berakhir.

Sejujurnya aku sangat kecewa sekali sehingga aku tidak bisa menahan air mata ku. Padahal aku sudah menantikan hari tu tiba. Walaupun ada ucapan selamat ulang dari temen-temen ku tapi itu masih tidak cukup! Aku menginginkan ucapan dari orang tua yang mengingat ulang tahun anaknya tetapi apa!? Baru ucap pada sore hari dimana hari akan berakhir?  itulah kenapa aku tidak pernah ingin ucap selamat ulang kepada orang tua ku seperti apa yang mereka lakukan ketika aku sedang berulang tahun.

Sakit pokoknya. Padahal ulang tahun ku baru sekali mereka rayakan. Kenapa tidak rayakan lagi? Aku tahu pada tahun Ini mereka tidak ingat nya kerena ada Covid-19 tapi... setidaknya jangan lupa ulang tahun ku kali ini!

Done!

My Life Went Dark As It Can BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang