Jiminie Eat Snack

4.1K 405 125
                                    

Annyeong Yeolobun! Jiji di cini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Annyeong Yeolobun! Jiji di cini!








Hari kedua ini Taehyung bertugas untuk menjaga si gembul. Tentunya setelah tadi malam Jungkook dimarahi oleh Yoongi perkara umpatan yang berhasil Jimin hafalkan dan lontarkan dihadapan Yoongi. Jimin yang tak mengerti apapun hanya bertepuk tangan senang waktu itu. Sementara Jungkook harus rela komputer dan segala macam yang berhubungan dengan gamenya disita.


Ah...


Sepertinya Jungkook ingin menjadi bayi lagi setelah melihat ekspresi tanpa dosa yang ditampilkan oleh Jimin tadi malam.




Kembali lagi ke Taehyung. Sekarang amak itu sudah duduk di sofa ruang tengah dengan Jimin yang berada dipangkuannya. Bayi itu terlihat sibuk memainkan jari-jari milik Taehyung. Taehyung juga tak merasa terganggu karena ulah Jimin.

"Baby, apa kau tak bosan karena bermain dengan jari-jari hyung hm?" tanya Taehyung sambil memiringkan badannya agar bisa menatap wajah si mungil.

"Hmmm no," gumam Jimin.

"Oh ayolah, hyung ini tak mengerti bahasa bayi sepertimu. Apa lagi sekarang kau sudah mulai berbicara dengan bahasa Namjoon hyung," keluh Taehyung sambil mengangkat Jimin dari pangkuannya dan memutar tubuh si mungil agar menghadap padanya.

"Ung, mam mam," ucap Jimin sambil menepuk pipi Taehyung asal.

"Kau lapar?" tanya Yaehyung.

"Ung! Mam, JiJi mam," Jimin menyahut dengan antusias.

"Kaja! Hyung juga lapar."






Taehyung meletakkan Jimin di karpet, sementara dirinya mulai sibuk membuat bubur untuk Jimin. Tak lupa dirinya juga membuat ramyeon.
Sesekali Taehyung bersenandung sambil melirik Jimin yang asik bermain dan berguling di karpet berbulu itu.




Guk! Guk! Guk!



"Tanie," Taehyung berjongkok ketika anjing kecil kesayangannya menghampiri dirinya.

"Apa kau lapar hm?" tanya Taehyung sambil mengelus bulu halus Yeontan.




Guk! Guk! Guk!




"Baiklah, aku akan memberimu makan. Tunggu sebentar," Taehyung segera mengambil makanan Yeontan yang ada di lemari kecil khusus makanan anjing. Lalu, ia menuangkan beberapa butir makanan di mangkok Yeontan.

"Makan yang banyak, Tanie," selepas itu, Taehyung langsung kembali ke dapur untuk mengambil bubur Jimin dan ramyeonnya yang sudah ditiriskan.


"Jiminie! Makanan sudah siap!" seru Taehyung riang sambil berjalan ke tempat Jimin berada.

"Jiminie?" Taehyung menoleh ke kanan dan ke kiri karena tak melihat adiknya di karpet. Ia langsung meletakkan nampannya dan mencari keberadaan Jimin. Takut-takut bayi itu merangkak ke samping rumah yang ada kolamnya. Atau menaiki tangga dan terjatuh. Oh tidak! Sekarang Taehyung benar-benar khawatir.

"Baby! Kau di mana?!" teriak Taehyung sambil melongok ke kamar, kolong meja, dan tempat-tempat yang bisa untuk bersembunyi.

"Jimin-ah! Jangan buat hyung khawatir, baby!" Taehyung menaiki tangga. Walaupun kemungkinannya kecil, tapi semuanya tak ada yang tak mungkin.

"Yaish! Ke mana bayi gembul itu sih?!" gerutu Taehyung sambil mengusak rambutnya frustasi.






Guk! Guk! Guk!



"Hihihihi."



Taehyung yang mendengar gonggongan Yeontan dan suara kikikan bayi pun langsung berlari ke tempat di mana Yeontan makan tadi.

"Astaga!" benar dugaan Taehyung, Jimin sedang ada di sana. Bermain dengan beberapa bola yang biasa dipakai Yeontan untuk bermain. Sementara anjingnya masih sibuk makan dengan leher yang diikat. Taehyung bersyukur karena bayi gembulnya tidak dicakar oleh Yeontan. Mungkin karena anjing itu sedang lapar dan tak peduli dengan sekitarnya.

"Aigo, hyung mencarimu ke mana-mana ternyata kau ada di sini eoh," ujar Taehyung sambil memangku Jimin.

"Hihihi, gu gu mam mam hihi," celoteh Jimin sambil menunjuk-nunjuk Yeontan yang asik makan.

"Jiminie juga harus makan. Ayo," Taehyung yang hendak menggendong Jimin dan membawanya ke ruang tengah dibuat kaget karena gerakan yang tiba-tiba dari Jimin.

"Ji ji mam gu gu," Jimin merangkak mendekati mainan anjingnya dan duduk di sana.

"Iya, nanti main lagi dengan yeontan. Sekarang Jiji harus makan ne," Taehyung ikut dusuk di samping Jimin yang tengah memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya.

"Ji, kau dapat dari mana makanan seperti itu? Apa Jungkook yang memberimu snack?" Taehyung menahan tangan Jimin yang hendak kembali menyuapkan butiran kecil di tangan mungilnya.

"Gu gu mam mam," Taehyung melotot karena ia baru menyadari sesuatu.

Snack yeontan yang berantakan dan Jimin yang sedang mengunyah sesuatu.

"Ji! Itu makanan anjing!" seru Taehyung membuat Jimin kaget.

"Huwaaa!!!" tangis Jimin seketika pecah dan Taehyung langsung memeluknya.

"Aduh, Ji. Maaf karena hyung mengagetkanmu," Taehyung menepuk pantat Jimin pelan.

"Hiks hiks mam mam gu gu hiks hiks," racau Jimin sambil menangis.

"Itu bukan makananmu, Ji. Kau tak boleh memakannya," ucap Taehyung memberi pengertian.

"Huhuhu, Ji Ji mam mam gu gu." Taehyung mendudukkan bayi itu dan segera menyingkirkan makanan yeontan.

"Jiji makannya bubur. Bukan ini sayang," ucap Taehyung sambil mengusap air mata Jimin dan memberitahu kalau yang ada di tangannya bukanlah makanan bayi. Meskipun ia tahu kalau Jimin seratus persen tak maksud dengan perkataan Taehyung.

"Biar hyung ambil buburmu," Taehyung langsung berlari untuk mengambil bubur sang adik. Sementara Jimin yang masih tak mengerti kembali mengambil satu butir makanan Yeontan yang tertinggal di sampingnya.

"Cha! Mari mak-"

Taehyung melotot ketika Jimin kembali memasukkan sesuatu di mulutnya.

"Ji, ayo buka mulutmu. Hyung punya permen untukmu," bujuk Taehyung agar si bungsu membuka mulut kecilnya.

"Jiji kan pintar, ayo buka," Jimin tetap menatapnya polos tanpa mau membuka mulutnya. Lehernya malah bergerak pelan seperti hendak menelan sesuatu.


Gluk!



"ANDWE!!"

"Huwaaa!!!"



Ok! Setelah ini, Taehyung harus lebih berhati-hati lagi ketika menaruh makanan milik Yeontan. Semoga saja Jimin tak menjadi bayi aneh setelah memakan makanan anjing. Ya, semoga saja.












I'm back😂
Jangan lupa vomment ya

Annyeong💜💜💜💜💜💜💜

Revisi

One Week Without Jin HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang