bagian satu

45 5 1
                                    

We Are Friend's -EPS 1.

"aku bisa jelasin na" lelaki itu mengejar seorang gadis yang penuh dengan air mata

"naaa" ia memegang lengan sang gadis

"apaa!?" bentak sang gadis "mau jelasin apa lagi?" dengan isak tangis yang ia tahan , berusaha untuk mengeluarkan suara "aku liat sendiri kamu mau nyium dia yo!" bentak nya

"kamu salah paham na" ucap lelaki tadi

"haha. . .yahh salah paham, aku capek sama kamu, kita udahan" gadis tadi pun langsung melangkah pergi , tak menggubris sang lelaki yang sedari tadi meneriakinya dengan kencang
.
.
.
.
.
sang gadis pun berhenti di sebuah rumah pohon, yang sepi dan asri di kelilingi banyak pohon

gadis itu pun duduk tanpa melihat ada orang tengah duduk pula disitu

"udah gua bilangkan dia bejat, ga percaya sih" ucap seseorang

tanpa kaget gadis itu hanya bisa menarik nafas "aku ga mau percaya siapa siapa lagi"

"termasuk gua?" ucap seseorang , gadis itu hanya mengangguk

orang itu pun pindah duduk di dekat gadis itu, dan menatap nya intens "hey Arumni Ratna Ayu , lo tuh perempuan kuat . hak elo mau percaya atau enggak , asal lo tau mana yang baik sama yang bener . ratna yang gua kenal gak patah semangat gini si" ucap nya

ratna hanya menghela nafas "lagi patah hati siapa yang ga patah semangat si"

"yah intinya lo harus bangkit lagi, gua ga mau gadis gua murung terus" ucap nya

ratna tersenyum manis "makasih ya dev, kamu selalu ada saat aku butuh senderan, kamu selalu dateng dan kamu selalu tau aku butuh apa"

devan pun memeluk ratna "udah tugas gua buat jagain lo"

"aku ga nyangka aryo berani banget ngebuat itu" ucap ratna yang hampir terisak

"nangis lagi gua tabok ni si aryo" ucap devan mampu membuat ratna terkekeh sebentat

ratna melepaskan pelukanya "habis aku kesel banget! aku. . .aku. . .ahh gimana ya jelasinya" ucap ratna kesal

"gua tau, udah gausah bahas aryo, jajan skuy gua traktir" ajak devan , ratna mengangguk dan tersenyum , mereka pun jalan ke Warunk terdekat untuk membeli beberapa eskrim .

mood ratna selalu balik jika bersama devan , bahkan devan juga sebaliknya .
menurut devan , ratna adalah salah satu alasanya masih berbuat kebaikan , tersenyum , dan masih banyak lagi .
umur mereka hanya beda satu tahun dimana devan lebih tua .
tapi menurut ratna devan adalah sahabat terbaik yang pernah ia temui , tempat pulang nya bersandar , dan bisa menjadi rumah yang hangat , tak lebih dari itu .

tapi siapa sangka , devan menaruh hati lebih dalam terhadap ratna .
dia tau resiko nya , rasanya melihat gadis yang ia sukai menangis sangat sakit . tapi apa boleh buat memendam kadang lebih baik dari pada mengungkapkan akan membuat terpecah belah .

rencanya devan kali ini adalah membuat ratna menjadi miliknya . dia sudah tidak kuat melihat gadis yang iya cintai mencintai yang lain . Kali ini dia tidak peduli jika ia di tolak , dia hanya ingin mengetahui isi hati ratna juga walaupun dia sadar bahwa ratna hanya menganggapnya sebagai sahabat .

"udah? ga sedih lagi kan?" ucap devan di sela sela perbincangan mereka

ratna mengangguk "makasih banyak devann, gatau berapa kali aku harus makasih sama kamu" tampak ratna berlinang air mata

"heh kenapa lu? iya sama sama heh jangan nangis ngapa" devan berusaha tertawa seraya mengejek muka ratna yang tampak cengeng itu

"ihhh!! aku tu terharu sama kamu! ngacauin momment banget si" bibir ratna di manyunkan , membuat devan gemas

"ngambek ni ceritanya ngambek , bibir udah kayak bebek aja masih di maju majuin" ejek devan

ratna memukul bahu devan "yang bibirnya kayak katak gausah sombong!"

setelahnya mereka tertawa bersama .
hari sudah mulai sore , devan mengantar ratna pulang .

namun di tengah perjalanan. . . .

.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC!

We Are Friend -ayawrzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang