Chanyeol terbangun di dalam kamarnya. Namun dengan pergelangan tangan yang ditancapkan jarum infus.
Ia tidak ingat apapun selain malam hujan yang dingin, ia duduk sendirian ditaman kemudian jatuh pingsan. Sudah hanya itu yang diingatnya.
“Chanyeol”
Chanyeol menoleh. Baekhyun berada diambang pintu kamarnya. Ia datang dengan nampan yang membawa semangkuk bubur dan air putih hangat.
“Kau pingsan selama dua hari. Kau kedinginan, tubuhmu kaku seperti mayat hidup saat Ahjussi membawamu kerumah sakit”
Chanyeol tak menjawab. Ia menurut saat Baekhyun membantunya untuk duduk dan bersandar pada kepala ranjang. Matanya kosong memandang pantulan dirinya didepan cermin besar. Pucat. Dengan bibir kering dan mata merah berair.
“Apa Kris hyung berbohong karna aku jelek?”
Baekhyun menggigit bibirnya. Ia mengusap tangan Chanyeol bermaksud menguatkannya, namun justru Chanyeol menangis karnanya.
“Sakit sekali Byunbaek- hiks.. sakit”
Baekhyun mengerti. rasa sakit Chanyeol. ia bersama Chanyeol sejak mereka berumur empat tahun. ia mengenal Kris dengan Chanyeol sebagai perantara. Chanyeol selalu dan selalu melakukan semuanya bersama Kris.
Lalu jika Kris menjauh begini, yang tersisa pasti hanyalah rasa sakit yang mencengkram hati Chanyeol.
“Chan-
“Hiks.. sakit, baekhyun-ah ini sangat … sakit…”
Baekhyun memeluk Chanyeol dan menepuk-nepuk punggungnya. “Aku tau, aku minta maaf karna tak bisa membantumu untuk mengurangi rasa sakitnya.. aku adalah sahabat yang buruk”
Chanyeol masih menangis dengan menyedihkannya. Semuanya, bahkan sampai tulang tubuhnya merasakan sakit.
“Chanyeol”
Chanyeol menatap sang ayah dan ibu yang memasuki kamarnya. Ibunya tampak memasang wajah cemas sementara sang ayah hanya menatapnya datar.
“Kau akan pindah sekolah”Ayahnya yang egois selalu membuatnya tertekan. Selalu dan tidak pernah mengerti dirinya.
“Itu yang terbaik. Kau harus berhenti bertemu dengan Kris”
“Tapi-
“Aku tidak mempermasalahkannya. Kau boleh mencintai atau menikahi laki-laki. Tapi tidak dengan Kris”
“Kenapa?!”
Mata Chanyeol kembali berkaca, kenapa. Kenapa dia tidak boleh mencintai Kris. Kenapa semuanya melarangnya untuk bersama Kris.
“Huft... Lagipula Kris akan pergi ke China dan kuliah disana”
“N-ne?”
“Keputusannya sudah final. Baekhyun akan menemanimu pindah sekolah. Lusa kau akan kesekolah yang baru”
Chanyeol tidak mendengarnya. Hatinya begitu sakit hingga nafasnya terasa begitu berat.
“Chan- CHANYEOL!”
Baekhyun berteriak keras saat tubuh Chanyeol melemas dan ia jatuh tidak sadar lagi. Ia mengguncang tubuh Chanyeol namun Chanyeol tidak kunjung membuka matanya.
“Hiks.. Chanyeol jangan seperti ini…”
♡Kris membuka pintu kamar Chanyeol dan mendapati Chanyeol tengah tertidur dengan lelapnya. Ia menghampiri ranjang Chanyeol dan memegang tangannya. Mengusap punggung tangannya, lalu memutar tangannya dan mengecup telapak tangan Chanyeol.
Ia melihat lekat jarum infus pada pergelangan tangan Chanyeol. alisnya mengernyit namun ia tidak mampu menahannya. Ia menangis.
Ia benci melihat Chanyeol kesakitan. Namun bagaimana ini, dia adalah satu-satunya alasan mengapa Chanyeol bisa terbaring lemah dalam kamar dengan bantuan selang infus selama empat hari.
“Maafkan hyung, sayang.. Maafkan hyung”
Air matanya yang hangat menetes diatas tangan Chanyeol. Ia memeluk tangan itu dan mengusapnya, lalu menciuminya berharap Chanyeol cepat sembuh dengan ciuman darinya.
Kris menciumi lengan tangan Chanyeol. air matanya terus jatuh tanpa isakkan. Ia tidak bisa menahannya lagi.“Katakan hyung-”
Kris menatap Chanyeol lekat saat Chanyeol memandangnya dengan dalam. Matanya merah, seperti apa yang umma Chanyeol katakan sebelum Kris naik keatas kamar Chanyeol.
“Kau menangisi adikmu?”
Kris mengangguk cepat namun Chanyeol menghela nafasnya. “Kapan kau akan jujur dan mengatakannya? Aku tau kau mencintaiku”
Kris menggelengkan kepalanya lemah. Ia mengecup lengan Chanyeol dengan ciuman lembut.
“Cintai orang lain, jangan aku”
“Kenapa?”
Kris menatap Chanyeol lekat. Lalu tersenyum. Ia mengusap pipi Chanyeol dengan lembut.
“Karna aku-
“Mencintai Vic? Jangan bohong… aku melihat jelas matamu memandangku penuh cinta”
Kris menunduk saat Chanyeol menggenggam tangannya erat. “Mengapa sangat sulit bagimu mengatakan kata itu padaku?”
Chanyeol menatapnya lekat, “Aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali kau mengatakannya padaku, hyung…”
Kris tersenyum tipis. Ia bangkit berdiiri dan melepaskan tangan Chanyeol yang menggenggamnya.
Ia menunduk dan mengecup kening Chanyeol. lalu mengecup sepasang mata dan pipinya yang sedikit lebih tirus dari beberapa hari yang lalu.
“Aku menyayangimu” ucap Kris pelan, sebelum ia mengecup bibir pucat Chanyeol dan berlalu pergi meninggalkan Chanyeol.
“Apa ini adalah perpisahan?”
“Aku pergi saat kau sudah sembuh”
“Ku harap aku sakit selamanya”
Kris menoleh menatap Chanyeol lalu tersenyum tipis. “Cepatlah sembuh”
Chanyeol hanya dapat menatap Kris dalam diam. Mencengkram selimutnya dan memejamkan matanya. Menghalau air matanya yang terbuang percuma.
![](https://img.wattpad.com/cover/234403992-288-k637049.jpg)