01. Ospek

50 7 2
                                    

"jalan memang pakai kaki tapi jangan lupa fungsi mata." - Daniel Regantara

Sinar matahari yang masuk melalui celah-celah pentilasi kamar ini, masih saja tidak bisa membangunkan tidur cantik gadis ini.

Entah memang kecapean atau keboooo?

Toktoktoktotkokk
Ketukan pintu yang tidak beraturan tersebut membuat tidur gadis ini terusik, Ia pun menatap malas kearah pintu kamarnya itu.

"BRISIKKKKKKK." Teriaknya.
Dia pun bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju pintu.

"Ckckck bukannya siap-siap ehhh lo baru bangun aja yaa, gue bilangan Bunda baru tau rasa lu."Ujar Evan kepada adiknya Lia. Ehhh yang diomelin malah merem nguap lagii tanpa mendengar dengan jelas apa yang diucapkan Abangnya itu.

"Apasihh Bang sabar napaaa" Jawab Lia tanpa perduli tatapan datar dari Abangnya

TukkTukk
Evan menyentil dahi adiknya yang begonya tingkat dewa itu.
"Ini nihhh gara-gara dikasih makan ikan asin oleh Bunda otak lo jadi sama kayak ikan asin rataaaaaaaa." Kesal Evan kepada Adiknya. Sedangkan yang diomelin cuman diem,merem terus nyender dipintu menahan kantuk yang masih meraja lela.
Dasar Lia Si Putri tidur.

Dasar Adik laknat udah diomelin masih aja merem.
"Hellowww Adikku yang cantikkkk tengoklah kesebelah kanan atas jam berapa gerangankah sekarang, kagak Ospek lo hahhhh."Teriak Evan. Sudah cukup, geram sudah Evan dengan Adiknya yang begonya sampai keubun-ubun. Tiap hari bikin naik darah mulu.

Lia pun memutar badannya dan melihat kearah jam.
"Ada jam bang, udah jam 06.45 menit napaaa sihhh" Jawab Lia yg masih belum paham bahwa dirinya sudah telat dihari pertama Ospek.

"Ohhh jam 06.45 ya Dek. Emmm btw hari ini lo gak ada kegiatan gitu." Ujar Evan tersenyum lebar kepada Adiknya tersebut.

Lia pun menatap Abangnya tersebut dengan kerutan didahinya, pertanda dia masih bingung dengan apa yang dimaksud Abangnya itu.
"Hari ini, Apa yaaaa" Jawab Lia sambil mengetuk-ngetukkan jarinya kedahinya pertanda dia masih bingung dengan ucapan Abangnya itu.

Oh ayolah kiranya Dewi Fortuna datang menyadarkan Adiknya yang lemot luar biasa ini.
Sudah cukup kesabaran Evan sudah habis menghadapi Adiknya yang lola ini.

Evan pun menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan.
Ditatapnya Adik satu-satunya itu dan melemparkan senyum semanis mungkin.

"Lo hari ini Ospek Adikku sayang dan lo udah buang waktu 10 menit buat mikir" Bisik Evan kepada Adiknya tersebut.

Setelah mendengar apa yang dibisikan Abangnya itu, Lia langsung melebarkan bola matanya dan menepuk jidatnya secara spontan.

"ASTAGAAAAAAAAAA GUE LUPA, HUAAAAAA GUE TELAT. BUNDAAAAA" Teriak Lia dan langsung ngacir kekamar mandi.

Evan menepuk-nepuk tanganya pertanda tugas membangunkan Tuan Putri selesai.
"Tugas selesai bodo amat dia dihukum,dasar Putri tidur".Kekeh Evan atas kelakuan ajaib Adiknya itu. Ngidam apa kira-kira Bundanya dulu sampai melahirkan Adik seperti Lia untuk Evan. Ngidam tidur mulu mungkin ya.

Evan pun pergi menuju kedapur menunggu Adiknya itu dimeja makan untuk sarapan.Tapi Evan belum yakin Adiknya itu mau sarapan orang udah telat banget paling langsung ngacir kekampus.

                           ******

Selesai mandi Lia langsung memasang baju untuk Ospek yaitu baju Putih dan Rok Hitam disertai prabotan lainnya, Ia juga menguncir kuda rambutnya, memakai bedak sedikit dan lipbalm yang tidak berwarna takutnya dia dimarahi oleh Panitia Ospek karna menggunakan lipstik saat kegiatan berlangsung.

KATIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang