03. Kesialan

34 4 0
                                    

Jangan lupa vote sebelum/sesudah membaca guys🤗.
Kalau ada kesalahan dalam penulisan mohon dimaklumi, diminta kritik dan sarannya juga ya hehe.


Happy Reading.



"Because in a problem there a must be a way out."

"AMELIA STEVANI." Teriak orang tersebut.

"TULI KAYAKNYA PREM." Sahut Danil tak kalah nyaringnya.

Lia mengatur detak jantungnya, bayangkan saja siapa yang tidak kaget diteriaki begitu nyaring apalagi setelah dirinya tau siapa orang yang meneriakinya itu.

Lia merileks kan dirinya, ia menatap datar kearah Seniornya dan berjalan santai kearah mereka tanpa menghiraukan teriakan para sahabatnya.

"Kenapa." Tanya Lia santai sambil menatap mereka semua satu persatu.

Tian menatap tajam kearah juniornya ini, tidak ada takutnya sama sekali.

"Tanpa embel-embel kak, bagus."ucap Tian dalam hatinya.

"Lo tau apa kesalahan lo hari ini." Tanya Prem santai tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.

Lia mengerutkan keningnya pertanda dia bingung atas pertanyaan Prem kepadanya.

"Kesalahan hari ini." Tanya Lia memastikan perkataan Seniornya itu.

"Ck lo cantik-cantik lola juga ya." Kesal Prem. Danil menatap tajam kearah Lia.
Lia yang merasa ditatap pun akhirnya paham arah pembicaraan seniornya itu.

"Saya minta maaf soal yang tadi pagi." Ujar Lia kepada Danil yang tak dihiraukan sama sekali.

Sudah semenit berlalu masih tidak ada satu pun respon yang diberikan seniornya itu, membuat Lia ingin memakan hidup-hidup ke-6 seniornya itu jika tidak mengingat siapa mereka.

"Sekali lagi saya minta maaf soal yang tadi pagi, kalau gak ada lagi yang dibicarain saya kesana. Permisi Kak." Lia memutar badannya dan berjalan menuju meja pojok dimana para sahabatnya yang sudah menunggu dirinya disana. Tapi suara bariton yang menusuk tersebut membuat Lia memberhentikan langkahnya.

"Terlalu banyak minusnya." Setelah berucap demikian Tian pergi dan melalui Lia yang hanya diam ditempatnya.

"Woy lo, siapa tadi nama lo Amel Amel siapa itu intinya lo lah. Kesini buruan." Ujar Axel yang dipatuhi oleh Lia.

"Kenapa Kak." Tanya Lia, Chicko tersenyum kecil melihat tingkah laku juniornya ini benar-benar diluar dugaan. Apakah juniornya ini memiliki kepribadian ganda.

"Sebagai ganti yang tadi pagi, pesanin kita makanan okay." Ujar Axel disertai senyumannya. Jelas Axel tau siapa perempuan didepannya ini.

"Bakso aja semuanya tapi lo yang bayar. Gak mau tau pokoknya oke gadis cantikk." Timpal Prem disertai kedipan matanya yang membuat Lia tersenyum.

"Siap Kak." Kekeh Lia melihat tingkah menggoda Prem. Prem mematung melihat manisnya senyum Lia, dia kira juniornya itu mempunyai sifat yang dingin ternyata tidak.

"Manis banget Ya Allahhhhhh." Axel masih memandang Lia yang sudah jauh berjalan.

Pukkkk
Chicko menggeplak kepala Axel karena tingkah laku Axel tersebut.
"Gak usah lebay bisa." Ketus Chicko

"Sirik amat idup lo chiki chikiiii."

"Otak lo chiki chiki bangsatttt."

"Mulut lo pedes amat Kang, cabe sekilo berapee."

"Axelion setan."

Prem, Danil dan Celo hanya menatap datar perdebatan kedua insan tersebut dengan malas tanpa ada rasa ingin meleraikan sedikit pun.

KATIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang