HIM

23 3 1
                                    

Pagi hari yang biasa, tidak ada yang special bagi gadis manis bernama Pamela Tabita Xaviera atau Ela. Kehidupannya bisa dibilang dominan monocrom.
Hanya sedikit warna yang masuk pada cerita hidupnya.

Bangun tidur dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, lalu pergi sarapan dan tidak lupa untuk minum teh. Hari ini dia minum chamomile tea.

Teh adalah minuman favoritnya karena menurutnya teh bisa merelaksasikan pikirannya.
Ia sudah mencoba berbagai macam teh yang ada tapi chamomile tea adalah favorite nya.

Tak lupa dia mengecheck kembali barang bawaannya untuk dibawa ke sekolah. Seperti, sarung tangan karet, desinfektan, lap, tisu, sabun anti bacteria, hand sanitizer, juga tak lupa kain alas duduk.

Mungkin hal ini aneh bagi kebanyakan orang membawa barang yang sangat tidak penting, tapi baginya itu adalah hal paling utama yang dapat melindungi dirinya.

Ela adalah seorang gadis yang memiliki OCD (Obsessive - Compulsive Disorder) yang mana dia punya obsesi terhadap kebersihan diri, dia menganggap tubuhnya akan kotor bila tersentuh dan sangat tidak menyukai orang lain yang memegang barang miliknya. Dia selalu ketakutan dan berulang kali mengecheck apa yang sudah ia lakukan.

"Mam, Aku pergi dulu yaa" katanya lembut pada seorang wanita yang masih terlihat cantik padahal beliau sudah berumur 40 tahun. Ia adalah Athira Ardillah Ibu Ela.

" Hati - hati yaa, belajar yang rajin loh nak. Perbanyak temen yaa.." katanya.

" Temenku sudah cukup 2 Rara sama joy aku gak ada niat buat nambah temen." Jawab Ela.

Ibunya hanya bisa mengehela nafas lalu tersenyum miris.
Athira paham betul kenapa anaknya seperti ini, tidak akan pernah membuka pintu untuk siapapun kecuali dengan orang yang sudah dikenal dan dia percaya sejak lama.
"byee byee mam"
"Byee byee".

****

Sesampainya disekolah Ela disambut oleh seorang gadis Anggun, berambut panjang lurus, setinggi dengannya tersenyum hangat sambil melambaikan tangan.

"Elaaaa, siniii " katanya.
Siapa lagi kalau bukan salah satu dari sahabatnya sejak kecil yaitu Rara atau Saraswati Rara Cempaka Ayu. Siapa yang tak kenal dia primadona sekolah karena kepintarannya akan ilmu sains.

"Haii raa" kata Ela sambil tersenyum tipis.

"Hihi El udah lama gak ketemu abis libur 2 hari kangeeen banget." Kata rara

"Apasih Ra, rumah kita cuma beda blok aja tiap hari bisa ketemu lebay kamu nih." Jawab Ela

"Becanda El basa basi dipagi hari yaa kan.. biar happy. Jangan menebar awan hitam"

"Iyaa" jawab Ela.

**
Sesampainya didepan pintu kelas

"Bentar Tuan putri biar aku aja yg bukain pintunya, lama deh kalo kamu" kata Rara.

Seperti biasa inilah aktifitas yang dilalui mereka saat pagi hari. Bukan tanpa alasan kenapa Rara selalu menunggu Ela di depan gerbang, ini karena dia selalu ingin membantu Ela.

"Iyaa, makasihh ajudan ku" Canda Ela

"Idihh, kok ajudan" jawab Rara kesal

"Becandaa, katanya tadi jangan menebar awan hitam. Makasih sahabat tercintaa" jelas Ela. Yang membuat Rara tertawa.

***

Kelas berjalan seperti biasa. Waktu istirahat tiba,
" El, anterin aku ke kantin yuuk" kata Rara.

" Tumben, ngapain?" Jawab Ela kebingungan karena memang tidak biasanya mereka pergi keluar kelas saat istirahat, mereka biasa membawa bekal makanan dari rumah karena alasan kebersihan untuk Ela.

SAUDADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang