14.Gak sengaja (?)

6.9K 937 105
                                    

Yang udah kangen banget sama Work ini siapa?

Wkwkw sorry lur gw sibuk pindahan

150 komen + vote
LANJUT!

DAH YA...

###

Ichi mau ngedumel aja dia tiap lihat Azlyn mondar-mandir dibalkon kosan. Dia keliatan kaya anak tiri ketahuan maling roti didapur.

Ichi bahkan sempat bertanya pada Azlyn, kenapa perempuan itu tidak bisa diam sama sekali. Tapi, malah dijawab kalau dia lagi pusing.

"Emang sawan lu lyn, udah tau mondar -mandir bikin pusing, malah lanjut." Tegur Ichi.

Yang ditegur malah haha-hihi gak jelas.  Bukan tanpa sebab, Azlyn mondar-mandir kaya setrikaan. Dia tuh lagi pengen banget deket sama Jaemin, berhubung besok hari libur, dia mungkin gak akan ketemu sama Jaemin.

Gak tau nih, mungkin bawaan si jabang bayi kali ya. Ichi mendengus, bahkan kali ini, Azlyn terlihat berpikir keras. Ichi bertanya-tanya, "Apa sih yang lagi lo pikirin?"

Azlyn menggeleng pelan, Dia merasa gak boleh sampai membeberkan pada Ichi, walau dia ingin.

"Tumben gak ke kafe, lagi libur apa gimana?" Ichi bertanya ngasal, dia masih betah duduk dengan tenang diatas pegangan balkon yang terbuat dari besi berbentuk jeruji.

"Iya, Sekarang punya jadwal baru, Gue gak dikasi jaga malam pas malam minggu begini. Kata mbak Linda, gak baik buat anak perawan kaya gue." Dalam hati, Azlyn malah menertawai dirinya yang merasa masih perawan.

"Lo mau ikut gue beli sate gak? Kebetulan malam ini lagi pengen makan sate didepan perempatan sana." Ujar Ichi.

Karena pada dasarnya Azlyn lagi gabut, akhirnya dia nurut kemana Ichi akan membawanya.

Mereka berdua memutuskan untuk jalan kaki. Lagian deket juga dari kos walau butuh beberapa menit untuk sampai.

Azlyn melirik kearah taman kota yang kebetulan tepat berada didepan kosannya. Kalau gak salah malam itu dia pernah ketemu sama adik Jaemin, Sama Jaemin juga sih.

Darah Azlyn berdesir, dadanya bergemuruh aneh, Bahkan kalau mikirin Jaeminpun, dia tetep merasa merinding.

Kenapa sih sama Jaemin? Masa iya, Azlyn beneran jatuh cinta sama ayah biologis anaknya?

Karena selama ini, Azlyn menganggap perasaan aneh ini karena keinginan jabang bayi. Tapi gak tau kenapa, Azlyn malah selalu mikirin Jaemin.

"Azlyn!" Azlyn yang lagi jalan sambil melamun, tersentak ketika suara Ichi membuat telinga sebelahnya ngilu.

"Apa sih?" Ketus Azlyn.

"Lolos, lo ngapain belok kesana? Mau pergi sekolah?" Azlyn menepuk pelan jidatnya.

"Astaga, Lupa." Ichi menggeleng.

"Curiga gue sama lo, kenapa akhir-akhir ini lo aneh banget." Ucapan Ichi berhasil membuat Azlyn gemeteran.

Perutnya mendadak mules, Pengen buang air besar juga sih. Tapi dia mager buat balik lagi kekosan sendiri. Jadi akhirnya, dia mutusin buat tetep jalan nemenin Ichi, sayang juga udah setengah jalan begini.

"Mau sate gak?" Tanya Ichi begitu mereka sampai ditempat biasa.

Azlyn menggeleng, "Lagi gak nafsu makan sate, pengennya makan cilok." Ichi tampak heran, "Ada-ada aja lo, dagang cilok kan biasanya lewat jam 4 sore."

Azlyn mendengus sebal, "Iya gue tau, tapi gue pengen makan cilok." Tukas Azlyn.

Ichi mengendikan bahu acuh, "Maaf disini tidak ada cilok, kalau anda ingin, besok sore saja." Jawab Ichi ala mbak-mbak cs alias costumer service.

"Yaudah, gue mau beli bubur kacang ijo aja tuh diseberang." Ichi mengangguk, membiarkan Azlyn menjauh darinya.

Azlyn dengan hati-hati menyebrang untuk sampai kedagang bubur kacang ijo. Malam-malam dingin begini, enaknya menghangatkan diri dengan semangkuk bubur.

"Bang, burjo 1 bungkus ya." Si abang mengangguk.

Melihat tempat yang ramai, Azlyn jadi sesek sendiri. Mana dia masih berdiri dengan antengnya, menatap sekelilingnya.

Jujur, Kakinya lemas, dia gak kuat berdiri terlalu lama. Karena gak ada kursi lagi buat duduk, Azlyn nekat berjongkok sembari menunggu pesanannya jadi.

Walau anaknya masih dalam bentuk janin, tetep aja, Azlyn ngerasa agak berat dan harus segera duduk.

Lagi enak-enaknya menatap jalan raya yang masih dipadati kendaraan berlalu-lalang. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

"Azlyn?"

"Jaemin?"

Azlyn menahan untuk tidak tersenyum senang, melihat Jaemin yang sekarang berdiri dengan gagah didepannya.

Bayangin aja sendiri, Jaemin pake jaket boomber berwarna navy, terus rambut dirapihin gitu, ditangannya ada kunci motor. Azlyn baru lihat dia berdiri dan nafas aja udah meleleh, Apalagi kalau diajak bicara, beuh bisa mencair dia.

"Lo ngapain disini?" Azlyn tersenyum, "Lagi ngemis." Jawabnya ngasal.

Jaemin mengernyit, "Segitu gak punya duitnya lo ya?"

Azlyn mendengus sebal, "Bukan begitu, lagian menurut lo gue ngapain kesini kalau gak beli bubur?" Jaemin terkekeh.

"Yaudah biasa aja kali, gue kan cuma nanya, Lagian kok bisa pas gitu ya, gue pengen beli burjo deket sini, padahal deket rumah gue ada juga yang jualan burjo." Azlyn kembali menahan senyum.

Dalam hati dia sangat bersyukur, "Bagus sekali nak, lanjutkan dukunganmu terhadap bunda!" Batinnya tersenyum puas.

Secret Pregnancy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang