🦋 Penantian 🦋

142 28 4
                                    

Kau selalu menekankan dalam dirimu bahwa jangan pernah mempercayai iblis. Karena pada dasarnya, mereka adalah makhluk yang tidak memiliki hati nurani.

Mungkin saja ada, ketika mereka masih menjadi manusia.

Tiga tahun berlalu sejak kau memutuskan masuk ke dalam organisasi 'Pemburu Iblis'. Dalam jangka waktu itu, kau belum pernah bertemu dengan 'dia' lagi sejak terakhir kali kalian berada dalam situasi yang mengerikan bagimu.

Saat itu, kau sudah bersumpah bahwa kau akan membunuh'nya' dengan tanganmu sendiri. Itulah sebabnya kau bergabung dengan organisasi yang bekerja untuk membasmi para iblis.

Iblis itu kejam.

Itu yang kau percayai selama ini.

Tapi... anak itu berbeda.

Nanase Riku namanya.

Remaja berambut merah itu berbeda dari iblis-iblis yang sering kau temui. Mungkin iya, dia menyerangmu ketika kau berusaha menebaskan nichirin-mu pada lehernya. Tapi begitu mata merahnya terpaku pada seseorang yang terbaring tak sadarkan diri di atas dinginnya salju, kilat dalam matanya seketika berubah.

Kau tau bahwa remaja laki-laki yang tak sadarkan diri itu bernama Nanase Tenn, Kakak kembar iblis berambut merah itu.

Apakah tidak semua iblis itu jahat?

Apakah iblis juga punya hati nurani?

Tapi jika benar mereka memiliki hati nurani, kenapa mereka membunuh dan memangsa manusia?

Dan yang lebih mengerikannya lagi, mereka bahkan  mengubah manusia menjadi Iblis.  Persis seperti apa yang dialami oleh Nanase Riku.

"Apakah melamun sudah menjadi hobimu sekarang?"

Tanpa menoleh pun kau sudah tau bahwa orang yang baru saja berbicara itu adalah Inumaru Touma, salah satu rekanmu dalam organisasi ini.

"Bagaimana mereka?" Kau bertanya tanpa mengalihkan tatapanmu dari bunga wisteria yang tumbuh di sekitar markas organisasi. Yang kau maksud mereka disini tentu saja adalah Nanase Riku dan juga Kakaknya.

"Ketua sudah memutuskan bahwa mungkin Nanase Riku berbeda dari iblis lainnya. Tapi meskipun begitu, kita harus tetap mengawasinya. Dan tentang Kakak kembarnya, dia akan ikut tes untuk masuk organisasi ini." Jelas pria berhelai coklat itu.

Kau hanya bergumam menanggapinya.

Entahlah. Sejak kejadian mengerikan tiga tahun yang lalu, sifatmu pun perlahan berubah. Kau yang dulu hangat dan ceria, kini tak ubahnya bongkahan es di kutub utara.

Yah, waktu memang mampu merubah segalanya.

Tapi, siapa yang peduli?

Semua ini karena 'Orang Itu'

DEG

Kau tersentak dari pemikiranmu kala indra penciumanmu menangkap aroma yang tidak asing bagimu.

Aroma ini ... Persis seperti tiga tahun yang lalu.

Apakah mungkin?

"Ada apa?" Tanya Touma heran ketika melihatmu yang tiba-tiba berdiri dan berjalan cepat menjauhinya.

"[Name]! Kau mau kemana?!" Kali ini Touma berteriak saat kau mulai berlari menuju hutan seorang diri.

Kau tidak memperdulikan Touma yang berteriak memanggilmu di belakang sana. Oh, bagaimana mungkin kau menanggapinya saat seluruh sel di tubuhmu berteriak agar kau semakin mempercepat laju kakimu?

Kau yakin bahwa tadi 'Orang Itu' berada di sekitarmu. Kau tidak mungkin melupakan aroma orang itu meskipun kalian tidak berjumpa bertahun-tahun lamanya.

"Gaku ..." Gigimu bergemertak begitu menggumamkan nama itu.

Nama seseorang yang menjadi alasanmu bertahan hidup hingga saat ini.

Bertahan hidup hanya untuk membalas kematian dan pengkhianatan di masa lalu.

.
.
.

to be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[KIMENANA PROJECT] Yaotome GakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang