Your Eyes Tell

4.1K 339 161
                                    

Haii.....

Long time no see 👀

It's My Birthday 🎂

Twoshoot ini dipersembahkan untuk kalian semua ♥️

Love u.

HAPPY READING

•••

Tangan nya terus bergerak gelisah dengan cairan bening yang menumpuk pada pelupuk mata nya. Laki-laki itu tengah gusar dengan kuku yang sengaja ia gigit sampai terluka, pandangan nya terus menatap ruang operasi di depan nya yang lampunya tak kunjung padam. Saudara kembarnya ada didalam sana, mungkin tengah berjuang untuk tetap berusaha kembali berkumpul bersama mereka.

Taehyung, laki-laki itu menyesal. Seharusnya jika dia tidak memaksa untuk menyetir, semua kejadian ini tidak akan pernah terjadi. Kecelakaan yang menimpa mereka berdua, Jimin yang tengah ditangani di ruang operasi dan segala keributan yang terjadi. Taehyung merasa ini semua adalah salahnya, semua ini berawal karna kebodohan nya.

Kepalanya menoleh saat ia mendengar derap langkah kaki yang terburu-buru tengah menghampiri tempatnya duduk saat ini. Mata nya bergerak lega, dengan binar sendu di dalam nya. Mata itu bertemu tatap dengan milik sang Ayah dan Ibu nya.

"Ayah, Jimin—"

PLAKK

"Dimana Jimin, sialan!" Bentak nya. Laki-laki paruh baya itu terus menghujami Taehyung dengan tatapan marah yang penuh emosi.

Kepala nya tertoleh dengan rasa panas dan sakit yang perlahan merambat di pipi kiri nya. Air mata yang coba ia tahan sedari tadi, kini mulai luruh dan membasahi pipi pucat nya tanpa henti.

"Jimin di dalam dan kau disini dengan keadaan yang baik-baik saja?" Tuan Kim kembali berujar tajam. Menatap putra bungsu nya dengan kilatan amarah yang besar.

Taehyung terus menunduk, tak berani menatap Ayahnya maupun Ibunya yang saat ini sama sekali tak menatapnya.

Taehyung merasakan tangan besar Ayahnya meremas bahu kecilnya dengan kuat, mengguncangnya beberapa kali dengan kalimat yang sama menyakitkan nya.

"Apa yang kau lakukan pada Jimin? Kau membuat anakku terluka, Taehyung!" Ujarnya berkali-kali. Taehyung semakin terisak kala tangan besar itu kembali memukul rahangnya dengan kuat.

Suara isakan itu bukan lagi terdengar dari bibirnya saja, tapi Ibunya juga tengah terisak sama sepertinya.

Suara pintu ruang operasi terbuka, Dokter paruh baya itu melepas masker yang menutupi setengah wajahnya.

"Operasinya berjalan dengan lancar. Tapi, Pasien Jimin mengalami benturan yang cukup keras di kepala nya. Mengakibatkan beberapa saraf yang kehilangan fungsi nya karna benturan itu, kami sudah melakukan semaksimal mungkin. Tapi maaf, Pasien Jimin harus kehilangan indera pengelihatan nya." Ujar Dokter Hyun.

Suara tangis Nyonya Kim semakin terdengar pilu dengan bibirnya yang mengucapkan nama Jimin berkali-kali.

"Apa Jimin tidak akan bisa melihat lagi? Apa Jimin akan buta selamanya?" Rancau Nyonya Kim. Taehyung juga sama hancur nya, tapi hatinya jauh lebih hancur saat melihat Ibunya kacau seperti ini. Ibunya itu tengah merancau dengan tangisan yang teramat keras, tangan kecilnya memukul dada Ayahnya lemah. Taehyung melihat sang Ayah memberikan pelukan pada Ibu nya agar tak perlu khawatir dan semuanya akan baik-baik saja.

"Kami akan segera memindahkan Pasien ke kamar rawat biasa, saya permisi." Ujar sang Dokter sebelum pergi berlalu meninggalkan keluarga pasien.

Namun tangan dingin seseorang memegang lengan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang