Grandfather, Father, Stepbrother, and Me Ch 4

223 18 3
                                    

Setelah sekian bulan purnama akhirnya Chapter 4 cerita ini di publish.

Maaf membuat kalian menunggu lama. Aku baru saja melewati badai dan terombang-ambing di tengah lautan dan baru sampai ketepian sekarang ini.
Sekali lagi maaf.
Now, Happy Reading!
.
.
.
"Hi adik kecil!" Sapa laki-laki yang tinggi tubuhnya melibihi usianya. Mingyu, panggilan laki- laki yang tengah menyapa si kecil Wonwoo. Wonwoo meyambut sapaan teman barunya itu dengan senyuman super hangat yang dia punya.

"Kenapa disini sendiri? Dimana Joshua?" tanya Mingyu
"Hem... Joshua sedang berlibur ke California bersama kedua orang tuanya." Jawab Wonwoo lirih.
"Kau sedih?" Tanyanya, yang langsung di jawab dengan gelengan oleh Wonwoo dan berkata
"Tidak hyung, aku tidak sedih, Joshua sudah berjanji membelikanku oleh-oleh robot Iron man disana. Jadi aku tidak sedih." Jawab Wonwoo dengan raut wajah yang sangat bahagia.
"Adik ini sangat polos, menggemaskan" batin Mingyu menjerit.

Masih ingat kah kalian, laki-laki yang menolong Wonwoo saat terjatuh? Benar, dia adalah Mingyu. Setelah insiden tersebut, Wonwoo dan Joshua mulai mengenal dan berteman dengan Mingyu, walaupun belum sedekat pertemanan yang dijalin Wonwoo dan Joshua, tapi Mingyu cukup sering bercengkrama dengan keduanya.

Satu minggu setelahnya, Joshua pergi meninggalkan sahabatnya untuk berlibur ke California sementara dan berjanji akan membawakan Wonwoo robot Iron Man yang ia inginkan. Itupun agar temannya ini tidak merengek saat dia akan pergi. Pertemanan mereka sangat tulus.

Sepeninggalan Joshua, Wonwoo semakin dekat dengan Mingyu, selalu bermain dan pulang sekolah bersama.

"Hyung, lihat permen kapas yang ada diseberang sana" tunjuk wonwoo dengan mata yang berbinar.
Mingyu hanya menengokkan kepalanya kearah dimana Wonwoo mengarahkan telunjuknya dan tersenyum.

"Kau mau?" Tanya Mingyu
Senyuman Mingyu semakin mengembang melihat anggukan Wonwoo, karena ia terlihat sangat lucu.

"Baiklah, ayo kita beli!" ajak Mingyu dan disambut dengan sorakan gembira oleh Wonwoo.

Disaat sedang memilih permen dengan rasa apa yang akan di beli, Wonwoo menengokkan kepalannya kearah suara dengan tatapan sendu.

"Wonwoo, ayo pulang!" ajak pria dengan tangan kanan yang memegang tongkat kayu kokohnya.

Tzujin Mark, kakek Wonwoo tidak sengaja melihat cucunya di jalan saat ia sedang menuju kerumah. Tn. Mark langsung menyuruh sopirnya untuk berhenti, dan beliau langsung menuju kearah Wonwoo.

"Kakek" ucap Wonwoo dengan suara yang nyaris berbisik.

Mingyu melihat Wonwoo "Itu kakek mu?" Tanya Mingyu.

Hanya anggukan yang Mingyu terima.

"Hi nak! terima kasih karena telah menemani cucuku, tapi seharusnya Wonwoo sudah berada di rumah sekarang". Ucap Tn. Mark dengan nada suara yang dibawa sesantai mungkin.

Mingyu hanya diam tak menanggapi ucapan Kakek Wonwoo. Namun sedetik kemudian, Mingyu menyadari perubahan raut wajah Wonwoo yang sedih saat Kakeknya datang. Melihat hal tersebut, tak tau keberanian dari mana, Mingyu mengucapkan kalimat singkat yang membuat Kakek Wonwoo tertegun.

"Kakek, Jangan membuat Wonwoo ku sedih. Lihat saat kakek datang dia merasa takut dan sedih" ucap Mingyu sambil melihat kearah Wonwoo yang menunduk.

Mark tidak tau bagaimana hatinya merasa lunak saat mendengar kalimat tersebut. Bola matanya seketika menuju untuk melihat Wonwoo. Benar saja, cucunya terlihat takut dan sedih. Mark pun membatin, setakut itukah Wonwoo dengan dirinya?

Melihat keadaan ini Mark pun berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Wonwoo. Ia mengelus surai hitam Wonwoo dengan lembut dan membuat rubah kecil itu menongakkan kepalanya karena terkejut dengan perilaku sang kakek, apalagi saat Kakeknya memberikan senyuman yang selama ini tak pernah Wonwoo dapatkan saat bersamanya.

Tn. Mark menatap Mingyu setelahnya dan mengucapkan kalimat yang selama ini tidak ia duga akan dikatakan.

"Nak, terima kasih telah menemani Rubah Kecil ini, aku terlalu sibuk sampai tak bisa bermain dengan cucuku" ucap Tn. Mark sambil tersenyum.

Mingyu hanya diam tak berucap apapun, namun setelahnya ia hanya menganggukkan kepalanya.

"Bisa kau berjanji satu hal dengan ku?" ucap Tn. Mark lagi kepada Minyu.

Lagi-lagi hanya anggukkan yang Tn. Mark dapatkan.

"Berjanjilah, kau akan menjaga Wonwoo dan tidak pernah membuatnya menangis. Rubah ini sudah banyak merasakan kesedihan. Tolong buat ia bahagia mulai sekarang dan seterusnya. Kau bernjanji?" Ucap Tn. Mark Pada Mingyu yang belum bisa memahami perkataan Tn. Mark.

Mingyu yang bingung hanya mengiyakan ucapan Kakek Wonwoo. Setelahnya, Wonwoo dan Tn. Mark segera pergi dari sana setelah berpamitan dan meninggalkan Mingyu yang juga sudah dijemput oleh sopir pribadinya.

Diumur Mingyu yang hanya 12 Tahun, Mingyu memikirkan ucapan Tn. Mark yang selalu terngiang dipikirannya. Yang Mingyu tahu, ia akan selalu menjaga Wonwoo karena ia sudah menganggap Wonwoo sebagai adiknya sendiri.

TBC..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Grandfather, Father, Step-Brother, and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang