Halloooo readerrs!!!
Happy Reading yaaa"Brakkkkk!!!!"........
Betapa terkejutnya delima ketika ia jatuh karena sebuah sandal jepit yang melayang di udara yang nyaris saja mengenai kepala delima.
Tapi bukan itu yang membuat jantung delima bagai meloncat dari tempat nya.
"Cieeee..." "Ciee...."
"Uhuyy, ada yang bakal ngasih traktiran nih"
"Dag dig dug hatiku"
"Cieee delima"
Begitulah suara suara yang delima dengar, bahkan suara Devan yang paling mendominasi.
Delima tak ingin membuka matanya, ia sadar bahkan sangat sangat sadar akan apa yang sedang terjadi sekarang.
"Ehkmm"
Suara itu, oh nooo delima sangat tau itu. Delima membuka matanya dan berdiri dengan cepat dari orang yang ia tabrak hingga delima dan orang itu jatuh berdua.
"Emm...maaf" delima menundukkam kepalanya dan langsung melarikan diri ke bangkunya.
Iyaa, yang delima tabrak ialah gantara incaran hati nya. Bisa kalian bayangkan betapa campur aduk rasanya menjadi delima, ia malu, kesal juga senang.
Disisi lain, gantara tampak biasa saja akan kejadian itu.
"Ciee yang tadi jatuh ke pelukan Abang gantara" Devan menaik turunkan kedua alisnya.
"Ck... Apaan si Dev, ini semua kan gegara lo" ucap delima dengan nada kesal dan muka yang cemberut.
"Harusnya Lo berterima kasih sama gue Del. berkat gue, Lo jadi bisa jatuh ke pelukan Regan"
Betapa menyebalkannya muka Devan saat ia berbicara demikian, bagaimana tidak, ia berbicara dengan muka sok nya dan cengiran di akhir kalimat seperti tanpa dosa.
"Iya Devan yang baik hati, delima sangat berterima kasih kepada anda" ucap delima dengan datar.
"Kembali kasih delima sahabat ku, ini ikat rambutnya" dengan bahagianya Devan memberi ikat rambut delima.
"Senyum dong Del, hahaha Lo makin jelek aja gitu" dengan nada menggoda, Devan pun mencolek dagu delima.
"Ihh pergi sana Dev gue sebel sama Lo" delima mengibas ngibaskan tangannya mengusir Devan.
"Devann minggir, gue mau duduk!" Entah dari mana tiba-tiba Siena datang dengan wajah juteknya dan mata mendelik. Ya Siena memang seperti itu, tetapi dia itu baik.
"Udah ah gue mau pergi aja, takut Gue sama nenek lampir. Lariiiiii!!!!" Devan lari sesudah ia mengejek Siena, dan mendapat delikan dari Siena, sedangkan delima hanya tertawa melihat itu.
Seketika rasa kesal yang delima rasakan tadi hilang begitu saja, kala melihat kelakuan Devan dan Siena.
Delima melihat gelang Devan yang tergeletak begitu saja di atas meja nya, dan memakainya. Ya, kebiasaan delima yg sering memakai gelang ataupun jam bahkan hp Devan. Memang Devan sering kali menitip kan barang-barangnya pada delima.
*****
Menghilangkan bayangan tragedi memalukan saat ia nyaris terkena sandal jepit yang membuatnya jatuh itu sungguh sulit dilupakan, ditambah lagi ia harus jatuh menubruk seorang gantara.Tak sedikit teman sekelas delima yang masih menggodanya akibat kejadian tersebut.
Namun delima berusaha mengabaikannya, walaupun sebenarnya ia bersusah payah menahan bibirnya untuk tidak tersenyum mendengar godaan itu.
Ditambah lagi sekarang saat dirinya ingin menikmati bakso mang sop di jam istirahat yang paling ditunggu, ia harus menjelaskan kejadian yang menimpa dirinya itu kepada Siena dan alista.
Mereka terus memaksa nya untuk menceritakan detail kejadian itu, dengan beralasan bahwa saat itu mereka sedang berada di toilet.
"Uwooo Kesempatan Lo buat modus terbuka lebar tu del" ucap alista
Jangan berpikir kalau alista mengucapkan itu dengan volume yang kecil, karena itu tidaklah mungkin
Delima menatap alista sekilas, kemudian menyeruput es nya.
"Apaan si Lo, ngaco deh ta"
Siena yang sedari tadi hanya menikmati bakso nya dengan khidmat pun ikut nimbrung,
"Tapi Lo seneng juga sama kejadian tadi Del"
Tak dipungkiri bahwa ucapan Siena itu memang benar adanya.
Namun delima memilih untuk tak menjawab perkataan Siena yang seperti pernyataan itu, dan hanya mengendikkan kedua bahunya.
Entah refleks dari mana delima menggapai pergelangan tangan Devan yang berjalan tepat disamping meja tempat ia makan.
delima melepas gelang yang ada ditangannya, dan memberikan gelang tersebut ke telapak tangan Devan.
Kemudian Devan melanjutkan jalannya, yang ditebak delima pasti menuju meja gantara yang berada di depan delima
Devan itu definisi makhluk labil di dunia yang sesungguhnya, dia mampu bersikap care, lebay, nggak pedulian, atau bahkan cuek seperti sekarang ini.
Jadi delima tak perlu membuat dirinya bertanya-tanya mengapa cowok itu secuek sekarang, karena itu sudah biasa.
Raraasmara
Hallo Readers!!!!
Tungguin terus ya update cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEGAN
Teen FictionDetik berikutnya, tanpa aba-aba jas gantara telah tersampir pada kedua bahu gadis itu. Tepat saat jas tersebut mendarat di punggung mulus tersebut, delima juga mendapatkan antingnya yang berada di samping sepatu gantara. Merasakan jas tersampir pada...