prolog

71 3 5
                                    

"Bruukkk...."

Suara itu berasal dari gadis cantik yang juga tergolong pintar di SMA cemerlang, yang sekarang telah duduk di bangku kelas 12.

Ya orang itu ialah Ariana delima yang melempar tas nya ke atas meja, dan sesegera mungkin membaringkan kepalanya ke atas tas nya tersebut dan tak lupa memasang headset di kedua telinga nya.

Tidak, delima tidak tidur! Seperti biasa, Kegiatan nya di pagi hari ini ialah memperhatikan seorang Gantara Regan calisto yang hampir 3 tahun sekelas dengannya.

Tubuh tinggi tegap, kulit putih, mata yang tidak terlalu sipit, hidung mancung, dan yang paling delima suka yaitu jari jemari tangannya.

Entah lah mengapa delima menyukai jari jemari tangannya.

"Daarrr...."

Sempat sedikit terkejut, delima akhirnya mengangkat kepalanya dan melihat Devan salah satu teman lelaki di kelasnya yang bersahabat dengannya telah duduk di bangku sebelah nya alias di tempat duduknya Siena yang merupakan teman sebangku delima, entah dimana Siena sekarang.

Dengan sesuka hatinya Devan mengambil sebelah headset nya dan di pasang kan nya ke telinga nya. Yang membuat delima mendelik ke arah devan.

"Ngeliatin gantara yaaaa??" Tanya Devan sambil menikmati lagu secret love song yang mengalun dari headset yg ia pakai.

Tak heran mengapa Devan tau akan kegiatan yang ia lakukan, karena selain Devan merupakan salah satu sahabatnya juga karena kabar mengenai delima yang menyukai gantara secara diam-diam sejak kelas 10 pun telah menjadi rahasia umum di kelasnya.

"Hm..., Seperti yang Lo duga" gadis itu menjawab dengan mata yang terus menatap ke arah gantara.

"Grappp!!" Devan mengacak gemas rambut delima. "Lo lucu banget si, semangat ya buat dapetin regan" ucap Devan seraya dengan jahilnya ia menarik kuncir rambut delima.

"Kebiasaan deh Lo vann!!" Delima mendelik kesal ke arah devan sambil berusaha mengambil ikat rambut nya yg ada di Devan.

"Gue bilang juga apa, Lo tuh cantiknya gini aja" Devan berlari membawa ikat rambut delima.

"Iiiihhh Devan balikin dong" ujar delima sambil terus mengejar Devan.

Dengan muka jahil nya yang menjulurkan lidah, Devan terus berlari memutari gantara yang sudah memandang devan dengan tatapan tajam nya. Devan tau, akan sulit bagi delima untuk menangkapnya jika ia berada di dekat Regan.

"Awassss dell!!!!!" Teriak Diki salah satu teman sekelas delima, delima dengan cepat menoleh ke belakang. Dann...

"Brakkkkk!!!!"........

*****

Raraasmara

Oke Readers!!!! Segini dulu ya cerita aku buat hari ini, semoga kalian suka ya sama cerita aku. Maaf ya kalo rada aneh, soalnya ini cerita pertama aku.

Jangan lupa komen ya guyss!!!

ADEGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang