[5Shot] Love Me Like You Do

[1] Ayana

Entah dimulai sejak kapan dan bagaimana aku bisa sangat mencintainya, bahkan aku tak pernah berpikir untuk jatuh hati hingga sedalam ini kepadanya. Dia bagaikan seperti bintang yang sulit untuk ku gapai, aku hanya mampu memandangi dan mengaguminya dalam diam. Bagiku hanya dengan memandanginya dari jauh seperti ini sudah lebih dari cukup.

Mungkin orang lain berpikir bahwa aku hanyalah seorang gadis bodoh yang sangat mencintai seorang pria yang pada kenyataannya pria itu tak pernah melirikku. Aku mulai menyukainya sejak duduk dibangku SMA, ketika aku menjadi murid baru dia telah menjadi siswa tingkat akhir. Dialah cinta pertamaku, kakak tingkatku semasa SMA yang membuatku tetap mencintainya hingga saat ini.

"Heh masih siang, ngelamun terus neng" sindir Dinda sembari menyenggol pundakku

"Nggak, sotoy banget lu"

"Biar gue tebak, lu pasti lagi ngelamunin cinta pertama yang kandas bahkan sebelum bersemi itukan?" nyinyir Dinda

"Come on, Ay. Udah 5 tahun dan elu masih mikirin cinta monyet sepihak elu itu? Dia bahkan mungkin gak tahu elu itu idup di dunia ini. So, buat apa elu buang-buang waktu, buat mikirin dia huh" ujar Dinda tegas yang bagaikan tamparan keras untukku

Aku pun tak bisa menyalahkan apapun ucapan yang keluar dari mulut nyinyir Dinda, apa yang dikatakannya memang benar. Aku terlalu bodoh untuk selalu menikirkannya dan bahkan masih menunggunya membalas perasaanku suatu hari nanti, dan mungkin itu hanyalah sebuah keinginan yang tak akan pernah terjadi. Aku berharap suatu saat nanti Tuhan akan menghapuskan seluruh perasaanku ini kepadanya, aku terlalu lelah mencintai seseorang secara sepihak seperti ini.

"Terus gue harus gimana Dinda Karina Putri" tanyaku agak ngegas

"Duh, elu itu aslinya pinter tapi goblok banget kalau soal beginian" kesal Dinda

"Gini ya sahabatku tercinta yang cantiknya gak ketulungan tapi tolol di saat yang bersamaan, elu itu harus belajar buat lupain tuh cowok dengan cara mencoba membuka hati elu buat orang yang baru. Berhenti sia-siain waktu elu buat mengharapkan sesuatu yang belum pasti akan terjadi"

"Gue gak yakin bisa, elu tahu kan gue berulang kali coba untuk lupain dia. Tapi hasilnya selalu sama, gue gagal move on lagi dari dia" ucapku sendu

"Karena elu itu belum ikhlas buat lepasin dia, elu hanya terpaksa untuk berusaha lupain dia. Niat elu kurang kuat buat move on dari tuh lakik, coba deh elu mulai belajar gimana caranya ngeikhlasin sesuatu yang belum tentu bisa elu dapetin, mau sampe kapan elu jadi sad girl kaya gini Ay"

"Gue akan coba, bantuin gue buat bener-bener ngeikhlasin dia dan lupain dia" jawabku lesu seraya menatap hamparan laut luas yang terbentang di hadapanku

Bagaimanapun cinta sepihakku selama 5 tahun ini harus benar-benar ku akhiri, aku tak ingin semakin tersakiti akibat cinta yang ku mulai sendiri. Tuhan jika memang dia adalah jodoh yang telah kau pilihkan untukku, maka permudahkanlah jalannya untuk bisa bersamaku. Namun, jika dia bukanlah jodoh yang kau pilihkan untukku, tolong bantu aku untuk segera melupakannya dan menghapus seluruh ingatanku dan perasaanku tentangnya.

🪷🪷🪷

Hari ini aku kembali memulai aktifitasku seperti biasanya setelah liburan singkatku bersama Dinda, sahabatku. Liburan yang diakhiri dengan sebuah keputusan untuk merelakannya pergi dari kehidupanku. Kali ini aku harus benar-benar melepaskannya untuk kebahagiaanku sendiri, cinta sepihakku selama 5 tahun harus berakhir seperti ini. Mungkin sejak awal memang tidak akan pernah ada kisahku dan dirinya, aku saja yang bodoh dan terlalu menutup mata untuk segera menyadari cintaku ini yang tak akan terbalaskan.

Aku tak pernah menyesal karena mencintainya hingga sedalam ini, yang terpenting saat ini aku haruslah bangkit dan memulai kembali menata perasaanku serta membuka lembaran baru dalam hidupku. Terima kasih karena kamu pernah hadir dalam kehidupanku, kuharap kamu bahagia dimanapun kamu berada saat ini.