INDIGO - TERASA NYATA TAPI HANYA MIMPI

854 46 23
                                    

Happy reading♡
Hati hati typo bertebaran

Gue udah 2 minggu sekolah di SMA Rajawali, 2 minggu pula gue diganggu sama Panji dan udah 2 minggu pula gue gak liat Bintang.

"Panji apaan sih!? Ganggu tau gak!?" Ucap gue dengan nada tinggi.

"Kenapa sih lo selalu menjauh pas gue deketin lo?" Tanya Panji.

"Gue risih sama lo" Ucap gue. Lalu pergi tinggalin Panji yang masih ada di parkiran sepeda motor, yap gue bawa sepeda motor.

Gue naik sepeda motor karena gak ada yang anterin gue, Ayah gue berangkat lebih pagi, kakak gue juga sama berangkat lebih pagi. Ya udah gue naik sepeda motor sendiri.

Bulan POV End

Author POV

Bulan sudah berada di kelasnya dengan wajah yang ditekuk.

Keadaan kelas masih sepi karena masih sangat pagi, lalu beberapa menit kemudia Nia datang dengan senyumnya yang terbit dari bibir tipisnya.

Bulan bingung mengapa temannya yang absurd senyum-senyum sendiri.

"Lo napa dah? Senyum-senyum sendiri?" Tanya Bulan dengan bingung.

"Tau gak? Tadi Vino romantis banget" Ucap Nia masih senyum-senyum sendiri.

"Oh, gue kira lo mau belajar jadi orang gila" Ucap Bulan dengan cuek.

"Mulut lo pedes banget sih" Ucap Nia dengan menghentak-hentakkan kakinya.

"Bodo" Ucap Bulan.

Tak lama kemudian Yana datang dengan wajah yang ditekuk.

"Lo napa Yan?" Tanya Nia.

"Torik nyeselin, pengen gue gorok" Ucap Yana dengan kesal.

"Ya udah gorok aja" Ucap Bulan dengan cuek.

"Tapi sayang" Ucap Yana, Bulan hanya memutar bola matanya malas.

Bel masuk telah berbunyi, namun tak ada guru yang masuk kedalam kelas Bulan, tiba-tiba ada ketua kelas yang datang dari ruang guru.

"WOI! KITA FREE!! GURU-GURU ADA RAPAT!!!" Teriak sang ketua kelas agar terdengar oleh teman-temannya yang lainnya.

Semua murid sangat senang, jamkos adalah waktu yang  murid-murid tunggu, karena bosen dengan pelajaran yang mereka pelajari selalu saja diulang-ulang.

"Lan, kekantin yok!" Ajak Yana.

"Yok! Tapi gue kekamar mandi dulu" Ucap Bulan.

"Kita temenin ya?" Tawar Nia.

"Gak usah gue bisa sendiri kok, nanti gue susul di kantin" Ucap Bulan menolak tawaran Nia dengan halus.

"Oke deh" Ucap Nia.

Mereka bertiga keluar kelas, namun akhirnya terpisah karena Bulan ke kamar mandi.

Bulan memasuki kamar mandi, karena ia panggilan alam. Setelah selesai melakukan panggilan alam Bulan mencuci tangannya dan sesekali mengaca.

"Oh jadi anak ini yang sekarang jadi bahan gosipan" Ucap seorang perempuan dari pintu masuk kamar mandi.

Bulan memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang berbicara padanya. Saat sudah berhadapan dengan perempuan tadi, mata Bulan bergerak untuk melihat name tag nya dan di name tag nya bertuliskan nama 'Siska Anggraeni'. Bulan tau perempuan yang bernama Siska ini adalah donasi terbesar di sekolah dan dijuluki oleh ratu bullying.

Bulan hanya diam saja pasalnya ia tak tau apa-apa.

"Guys" Ucap Siska, lalu antek-anteknya langsung melaksanakan tugasnya.

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang