4. INDIGO

441 35 7
                                    

Happy reading♡
Hati-hati typo bertebaran

Hari ini Bulan kembali masuk ke sekolah, walaupun dilarang oleh orang tua dan Kakaknya Bulan tetap sekolah.

Seperti biasanya Bulan diantar oleh kakaknya, Bulan berjalan dengan santai menuju kelasnya, sesampainya dikelas Bulan langsung disapa oleh Yana.

"Bulan!" Sapa Yana dan Bulan hanya senyum kepada Yana, sedangkan Nia hanya diam tanpa mengucapkan apapun seperti orang yang sedang melamun.

"Ni!" Panggil Bulan sambil melambai-lambaikan tangannya didepan muka Nia, namun Nia tidak berkedip atau apapun itu.

"Dia dari tadi udah kayak gitu" Ucap Yana. Bulan mengernyit melihat tingkah Nia berbeda dari biasanya.

"Aneh" Gumam Bulan pelan.

Lalu bel sekolah berbunyi sangat keras, Nia tersadar dari lamunannya. Bulan dan Yana duduk ditempatnya masing-masing, sedangkan Nia seperti orang kebingungan.

Tiba-tiba Bulan merasakan tubuhnya merinding tanpa sebab dan ia juga merasakan udara dingin yang menerpa tengkuk lehernya. Bulan menengok kebelakang, namun tidak ada apa-apa, saat ia memutar kepalanya kearah depan seperti semula, ia dikejutkan oleh Nia yang sudah duduk di depan bangkunya.

"Nia, ada apa? Bentar lagi guru mau datang" Tanya Bulan dengan sesekali mengusap tengkuknya.

"Aku bosen disini" Ucap Nia dengan nada yang manja. Bulan mengerti didepannya ini bukan temannya, suaranya seperti anak kecil dan Bulan sudah mengerti Nia sedang dirasuki oleh anak kecil.

"Ikut gue!" Ucap Bulan, lalu beranjak dari bangkunya. Saat akan keluar dari kelasnya Yana menghalangi jalan Bulan dan Nia.

"Mau kemana?" Tanya Yana.

"Ke kamar mandi, nanti kalau ada guru ijinin gue sama Nia" Ucap Bulan dan diangguki oleh Yana, lalu Bulan dan Nia keluar dari kelasnya. Bulan dan Nia tidak kekamar mandi, melainkan ke rooftop.

Sesampainya dirooftop, Nia berlari kesana kemari sambil mengucapkan "Ayo bermain".

"Siapa kamu?" Tanya Bulan dengan nada yang lembut.

"Hehehe aku Sofi" Ucap Nia yang dirasuki oleh Sofi.

"Kenapa kamu merasuki Nia?" Tanya Bulan.

"Karena Sofi mau minta bantuan" Ucap Nia yang dirasuki oleh Sofi dengan raut wajah yang bersedih.

"Sofi mau minta bantuan apa?" Tanya Bulan.

Saat ditanya oleh Bulan, Sofi menangis, "So-Sofi hiks dibunuh kak" Ucap Sofi dengan terisak, sontak membuat Bulan terkejut.

"Di-dibunuh sama siapa?" Tanya Bulan.

Sofi diam tidak menjawab pertanyaan Bulan, melainkan berlari-lari dengan tertawa riang.

"Sofi!" Panggil Bulan.

Seketika tubuh Nia terjatuh, dengan cepat Bulan menopang tubuh Nia.

Saat Bulan tau bahwa Sofi sudah keluar dari tubuh Nia. Bulan pun memapah Nia ke UKS.

"Lo berat banget sih, Ni!" Racau Bulan sedikit kesal dengan memapah Nia perlahan-lahan.

Tanpa disadari oleh Bulan, ada dua pasang mata yang sedari tadi melihat Bulan dan Nia termasuk Nia yang dirasuki oleh Sofi. Dua pasang mata itu tersenyum miring.

Sesampainya Bulan dan Nia di UKS, Bulan membaringkan Nia diatas brankar. Bulan menghela nafas lelah.

Bulan pun duduk dikursi samping brankar, Ia memejamkan matanya, menghela nafas pelan. Tiba-tiba pikirannya memikirkan ucapan Sofi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang