Prolog

304 22 1
                                    


Pria berambut pirang itu berjalan melewati lorong dimana sisi kanan dan kirinya terdapat sel tahanan.

Beberapa tahanan terlihat menatap sedih kearahnya bahkan ada yang sampai menangis haru.

Yah, mau bagaimana lagi ini adalah hari terakhirnya dipenjara selama kurang lebih enam belas tahun lamanya.

Ah, dia jadi ingin segera sampai dirumahnya, bertemu ayah dan ibunya, pengasuh setianya, dan juga putra kecilnya membayangkannya saja sudah membuatnya tak sabar.

"Naru-chan, selamat ya kamu sudah bisa berkumpul dengan keluargamu lagi, jangan lupakan kami kumpulan pria tampan Akatsuki." Ucap salah seorang tahanan berambut orange, dia adalah Yahiko yang merupakan anggota Akatsuki.

Naruto memperlihatkan senyum lima jarinya dengan riang ia berkata, "Tentu saja Akatsuki Nii-san, Naru tidak akan melupakan kebaikan kalian semua."

(A/N: Naruto manggil akatsuki nii-san itu ditujukan buat semua anggota akatsuki biar gak ribet ngabsen katanya.)

"Sampaikan salam kami ya pada bayi kecilmu." Kali ini sirambut perak a.k.a Hidan yang berbicara.

"Nii-san dia sudah bukan bayi lagi." Ujar Naruto manyun, anaknya sudah lima belas tahun dan tingginya saja sudah setara dengannya.

"Bagi kami dia tetaplah bayi kecil kesayangan Akatsuki." Tobi si anak baikpun ikut menyahut dengan nada jenaka khas anak-anaknya.

Tahanan dipenjara itu sebenarnya sangat banyak namun hanya para akatsukilah yang selalu menemani Naruto selama dipenjara dan menjaganya dari para tahanan lain yang ingin menggangunya.

"Jika dia mendengarnya dia pasti akan cemberut." Naruto berkata dengan cengiran khasnya.

"Kami tidak sabar ingin cepat bebas dan menyusulmu un, diluar sana pasti banyak pria hidung belang yang akan mengganggumu, un."

"Tenang saja Dei-niichan tak akan ada yang berani menggangguku, lagipula bukankah kalian sebentar lagi akan bebas juga?"

"Ya, mungkin sekitar setengah tahun lagi." Sahut yahiko.

"Kuharap kalian lebih cepat keluar dari sini, karena aku sudah menyiapkan kejutan untuk kalian semua." Ucap Naruto diselingi senyum manisnya.

"Apa itu Naru?" Tanya Yahiko lagi.

"Ra..ha..sia," Ejanya.

Wajah para akatsuki berubah masam minus seorang pria berambut raven panjang yang sedari tadi hanya diam saja memperhatikan.

"Maka dari itu cepatlah bebas agar aku bisa segera menunjukannya." Sambungnya.

Para Akatsuki semakin memperlihatkan wajah murung namun seketika kembali ceria.

"Dasar kau ini, sudah sana cepat pulang. Kau membuat iri para tahanan yang masih belum bebas." Ucap Kisame, walau terdengar seperti mengusir namun itu hanya sebuah kalimat candaan dan Naruto tidak pernah menanggapinya dengan serius karena faktanya para Akatsuki tidak pernah ingin berpisah dengannya.

Naruto terkekeh melihat tingkah lucu pria sangar didepannya.

"Baiklah, aku memang harus segera pergi. Tolong sampaikan permintaan maafku pada Konan-nee karena tidak sempat pamit padanya." Ucap Naruto.

Setelah mengucapkan salam perpisahan pada para Akatsuki, Narutopun keluar dari tempat yang sudah mengurungnya selama enam belas tahun itu.

'Ah..saatnya mengirup kembali udara bebas.' Batin sipirang.

"Tuan muda Naruto." Panggil seseorang yang masih sangat Naruto hafal hingga saat ini.

Sosok itu adalah sosok yang selalu mendampinginya saat ia masih kecil, walaupun dirinya dipenjara sosok itu masih tetap setia menjenguknya bersama putranya.

Tamashi No KyoufuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang