Namikaze Naruto 16 tahun, sosok siswa baru yang seminggu lalu memasuki bangku pertama di XHS, sekolah yang mana terbilang cukup elite mengingat sang pemilik sekolah adalah salah satu dari konglomerat tersohor di Konoha, walaupun ayah Naruto seorang pengusaha namun masih tak sebanding dengan konglomerat bermarga Uchiha itu.
Naruto mengedarkan pandangannya keseluruh kantin, jam masuk masih lama dan dirinya belum sempat sarapan karena memang sengaja berangkat lebih awal sehingga mau tak mau harus mengisi perutnya dikantin.
"Naru, sini!" Seseorang berseru memanggil namanya.
Naruto menatap lurus kedepan dilihatnya sosok teman sebangkunya yang bernama Inuzuka Kiba, dihampirinya sosok Kiba lalu iapun mendudukkan pantatnya dikursi tepat berhadapan dengan Kiba.
"Apa kamu ingin memesan sesuatu Naru?" Tawar Kiba pada Naruto.
"Ya, kebetulan aku belum sarapan." Jawabnya sambil meletakkan tas sekolahnya diatas meja.
"Kalau begitu tunggu sebentar biar kupesankan untukmu." Ujarnya.
Kiba berdiri lalu berjalan menuju kedai yang tak jauh darisana, iapun mengantri bersama beberapa murid lain.
Tak lama Kibapun selesai mengantri ditangannya sebuah nampan berisi dua piring sandwich dan juga dua gelas jus jerukpun telah siap dibawa olehnya dan iapun berjalan kembali menuju mejanya.
"Nah ini untukmu." Kiba meletakan sepiring roti sandwich dan segelas jus jeruk didepan Naruto.
"Ah, terimakasih Kiba." Ucapnya.
Kiba memgangguk sebagai jawaban lalu mulai menyantap sarapan paginya begitu juga Naruto.Suasana kantin saat ini cukup ramai diisi percakapan para murid namun keadaanya menjadi semakin berisik saat seluruh mata murid tertuju kearah koridor dimana terlihat empat siswa dan seorang siswi sedang berjalan menuju kantin.
Tak ayal para murid perempuan saling berseru meneriakkan nama empat siswa terkenal itu, namun teriakan itu hanya sebentar karena sosok berambut pink disamping Sasuke menatap tajam para siswi itu satu persatu dengan penuh niat membunuh.
"Lihatlah Naru, orang-orang terkenal itu, apa kamu tidak merasa tertarik?" Celetuk Kiba ketika rombongan siswa terkenal itu masuk kearea kantin.
Kedua bahu Naruto bergedik, "Aku tidak memiliki waktu untuk itu Kiba, lagipula level kita berbeda dengan mereka."
Kiba menganga tak percaya, "Tidakkah kamu sadar Naru, jika para senpai yang menyatakan cinta padamu dua hari yang lalu itu mereka rata-rata adalah anak konglomerat, kau ingat Sai senpai? Dia adalah salah satunya." Ucap Kiba.
Bola mata Naruto memutar, "Dia bukan tipeku." Ujarnya malas.
Naruto baru beberapa hari disekolahnya, memang sudah mendapat banyak perhatian para murid bergender laki-laki sedangkan yang bergender perempuan hanya memandang iri padanya, Narutopun kini mendapat julukkan 'sang primadona' yang entah langsung melekat padanya bahkan jika dibandingkan dengan Haruno Sakura sebagai Queen disekolah itu sosok Naruto lebih terkenal dan dikagumi para siswa yang bahkan seorang ukepun bisa mengaku seme jika ia berhadapan dengan Naruto.
"Lalu tipe seperti apa yang kamu sukai?" Tanya Kiba penasaran.
"Kau lihat murid yang duduk dipojok itu?" Naruto menunjuk sosok siswa berambut pirang pucat yang duduk sendirian.
Kiba mau tak mau memutar kepalanya mengikuti arah telunjuk Naruto.
"Eh dia? Apa kau tidak salah, dia itukan..."
"Mau seperti apapun yang kau katakan aku sudah menyukainya saat pandangan pertama." Tukas Naruto memotong ucapan teman sebangkunya.
"Ck, terserah padamu saja." Kiba berdecak disusul helaan nafas berat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tamashi No Kyoufu
FanfictionSasunaru MxM ( Repost ) Disclameir : Naruto punya Masashi Kishimoto. Pair : Di utamakan SasuNaru. Warning : Cerita ini mengandung unsur sho-ai atau boyxboy jadi buat yang nggak suka jangan maksain buat baca. Masalalu dan takdir memang terkadang tak...