Prolog

20 2 0
                                    


Pada awalnya kehidupan Sheina di pesantren berjalan baik-baik saja, hingga tiba suatu hari Sheina tak sengaja bertemu seorang santri laki-laki yang menarik perhatiannya dari awal melihatnya. Dari semenjak itu pikiran Sheina tidak lepas dari santri tersebut.

Sheina tahu, apa yang dia lakukan ini salah dan tidak sesuai dengan syari'at agama, yakni harus menundukkan pandangan. Tetapi mata teduh itu selalu mengunci tatapannya dan membuat terpaku bila Sheina tak sengaja menatap matanya.

Setiap melihatnya entah mengapa jantung Sheina berdegup kencang, dan tanpa sadar mulutnya itu melafalkan shalawat. Aneh? Ya, dia sendiri juga merasa aneh, dia tidak tahu mengapa mulutnya itu selalu melafalkan kalimat shalawat "Allahumma shalli 'ala sayyidinaa Muhammad" bila tak sengaja mata Sheina itu melihatnya.
Seseorang itu adalah salah satu santri yang berprestasi di pesantren ini, banyak orang yang mengaguminya terutama santriwati, mungkin salah satunya Sheina. Sebenarnya ia tak mengerti yang dirasakannya ini hanya sekedar kekaguman atau rasa suka seseorang kepada lawan jenisnya.

Sheina memiliki sahabat bernama Shanti. Shanti satu-satunya orang yang mengetahui Sheina entah mengagumi atau menyukai seseorang santri itu. Shanti juga selalu mengingatkan Sheina agar jangan terlalu menyukai seseorang, karena pengharapan yang sangat sakit adalah terlalu berharap kepada manusia.

Shanti selalu berbicara, "Allah cemburu bila hamba-Nya terlalu berharap kepada manusia Sheina. Jika kamu memang benar-benar menginginkannya langsung meminta pada sang Maha Pemberi, insyaallah jika dia memang jodohmu Allah akan mendekatkan kalian bagaimanapun caranya dan begitu pun sebaliknya". Dari perkataan Shinta itu, Sheina merasa tertampar. Karena apa yang Shanti bicarakan itu benar adanya.

Sheina memutuskan untuk mengagumi dan menyukai seseorang itu dalam diam. Di sepertiga malam diam-diam Sheina meminta diberikan yang terbaik dari Allah, dan ia mencoba memperbaiki dirinya agar menjadi lebih baik lagi. Sheina tidak ingin terlalu mengharapkannya. Untuk saat ini ia ingin fokus dulu dengan pelajaran dan menyibukkan diri dengan hal-hal yang dapat membuatku menjadi lebih baik lagi.

"Ya Allah jika memang dia seseorang yang akan Engkau kirimkan padaku maka berikanlah jalan yang terbaik, hamba menginginkan seseorang yang bisa membimbing hamba menuju Jannah-Mu dan membuat hamba selalu taat terhadap perintah-Mu..." Itu adalah salah satu do'a yang Sheina panjatkan di sepertiga malam.
Akankah Sheina berjodoh dengannya? Kita akan lihat kedepannya...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang