Hantu Suster Kramas

321 27 6
                                    

Inilah hidupku. 

Sendirian di kos-kossan di malam minggu.

Karena aku masih jomblo, jadi aku bermalam minggu ria sendirian tanpa kekasih yang menemani. Aku jomblo bukan karena wajahku kurang tampan. Sebaliknya, wajahku ini keterlaluan tampan seperti Ariel Peterpan yang sekarang berubah nama jadi Ariel No-ah. Lalu kenapa aku jomblo? Itu karena insiden-insiden yang kulakukan hingga para gadis lari terbirit-birit menjauhiku. Ugh- malangnya nasibku ini.  

Dan sekarang, aku harus sendirian sambil memeluk bantal kesayangan dan nonton film horor kesukaan. Sebenarnya aku gk suka nonton film horor sendirian, karena jika sendirian hantunya bakalan datang menemani kita nonton bareng. Wuaahh... serem juga.  

Tapi, karena teman-temanku lagi mesra-mesraan malming bareng kekasih tersayangnya, ya... terpaksa harus nonton sendirian. 

Okey. Persiapan untuk nonton film horor sudah siap. Kripik pedas dengan ekstra hot plus-plus sudah siap, coca-cola dua botol besar, permen Kiss satu mangkuk, dua nasi bungkus, satu piring, lima bungkus popcorn, semuanya lengkap. Uhuk... ini persiapan nonton film atau malah kemah ke tengah hutan belantara? Ya... aku memang suka makan banyak kalau lagi ketakutan nonton film horor sendirian. Pernah sakali, saat gk ada cemilan, aku malah gigit-gigit kaki sendiri. Bisa dibayangkan? Mengerikan. 

TEENGG- TENGGG- 

Jam dinding berdentang dengan keras, menandakan sudah waktunya penayangan film horor buatan Indonesia yang di tayangkan di salah satu stasiun televisi yang lumayan terkenal dengan banyaknya film sinetron lebay-nya atau sebut saja STTP- Salah, SCTV maksudnya. 

Judul film horor pertama, 'Hantu suster Kramas' 

Yang benar aja, judul filmnya aneh banget 'Hantu' lumayanlah bikin merinding. 'Suster' woow... bisa bayangkan kalau setiap ke rumah sakit ketemu suster yang ternyata hantu? 'Kramas' . . . . . . . ini? Apa yang membuat kata 'Kramas' bisa bikin orang merinding disko sambil ngompol dan gemetaran kayak abis di kejar anjing? 

Okey, no comment just watching... 

Awal cerita. Si suster mati karena blah-blah lalu si suster suka karmas pas dia sudah mati. Ugh- rasanya film ini gk horor banget. Lihat saja, si hantu susternya seksi banget. Mana bagian horornya? Bosan aku menanti bagian horor . Karena bagian horornya tidak muncul-muncul, jadi gak seru. Yang aku nantikan hanya bagian di mana film itu bisa bikin aku ketakutan dengan mulut penuh dengan cemilan.  

Tiba-tiba aku kebelet pipis. Dengan sigap aku bangkit dan berlari ke kamar mandi. 

"Uhh... leganya," Aku menarik resleting dan mencuci tanganku.  

Tuukk... Tuukk- 

Suara pintu kamar mandi di ketuk seseorang. Siapa? Rasanya aku hanya sendiri.  

Sreeeettt~ Sreeet~  

Suara seperti gesekan benda tajam di dinding.  

GLEGG- aku menelan ludah, tiba-tiba hawa mencekam datang membuatku bergidik. Apa yang terjadi sebenarnya? Aku masih terdiam, berdiri di sudut kamar mandi melihat pintu yang masih tertutup dan- 

"UUAAA-" Aku jatuh ke belakang karena terkejut melihat bayangan seseorang di cermin. Tentu itu bukan bayanganku.  

Ketakutan. Aku berlari keluar kamar mandi dengan cepat dan menutup pintunya dengan bringas.  

"Haah... haahh... haah..." Aku terengah-engah karena ketakutan yang berlebihan.  

Pa-pasti ada yang usil nih, tapi siapa? Sampai saat ini aku masih belum percaya hantu karena yang aku tahu, teman-temanku selalu mengerjaiku dengan pura-pura jadi hantu dan itu berhasil membuatku ngompol di celana karena takut yang amat sangat. 

Lampu tiba-tiba berkedip-kedip tanpa sebab. Aku takut, karena aku fobia kegelapan. Lama lampunya berkedip-kedip seperti lampu disko hingga akhirnya aku melihat jendela di dekatku. Aku menahan nafas. Baru saja aku melihat sepasang tangan menempel di jendela itu dan langsung hilang dengan matinya sang lampu. Aku merinding, bulu kudukku berdiri, hawa dingin memelukku hingga aku menggigil. 

"Wooi... keluar!! Aku gak takut... Ini pasti ulah kalian kan, Dimas, Diki..." Aku berteriak dalam kegelapan. 

'Dimas-Diki itu siapa mas~?' Suara perempuan yang aku yakini berasal dari televisi. Apa? Kenapa tv-nya nyala sedangkan semua lampu padam? Aku menelan ludah. Rasanya seluruh tubuhku gemetaran.  

Dan- aku melihatnya. Sesosok wanita dengan pakaian putih-putih ala suster-suster merangkak keluar dari layar TV, rambutnya yang panjang menutupi wajahnya. Aku gemetaran, tubuhku tak bisa bergerak ataupun berteriak karena takut. Wanita itu- Tidak, maksudku Hantu itu seutuhnya sudah keluar dari TV dan mendekat ke arahku dengan cara merangkak. 

Tidak. 

Tidak. 

Jangan kemari. 

Aku mundur beberapa langkah hingga punggungku bertabrakan dengan sesuatu yang hangat. Tunggu. A-apa yang be-rada di belakangku?  

Takut-takut, akupun berbalik dan melihat wajah pucat menyala dengan kedua hidung yang ditutupi kapas, matanya hitam seperti panda dan kain putih yang mengikatnya seperti bantal berdiri di hadapanku. Wajahnya mengerikan. Begitu dekat, hingga mataku melotot tidak percaya. 

"PO-PO-POCONG!!!" Teriakanku memenuhi ruangan hingga aku tak bisa melihat apa-apa. Dan semuanya gelap, aku tak tahu apa-apa lagi. 

"Yah... pingsan lagi,"  

"Sepertinya kita terlalu keterlaluan. Coba lihat, dia ngompol," 

"Ini kan idemu Karin," 

"Ya... aku mengaku salah," 

JGLEEEER- 

Suara petir membuat kedua orang itu terlonjak saling berpelukan. 

Ya... pada akhirnya aku dikerjai lagi sama teman-temanku yang super jahil itu. Ck-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HORRIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang