Pukul 04.44 shubuh, Arga baru saja sampai di depan rumah Keysha. Memakai hoodie hitam, dengan bawahan celana joger abu - abu dari brand kesayangannya, nike.
Dengan merutuki dinginnya suhu di pagi hari itu, Arga keluar dari mobilnya. Bertepatan dengan kedatangan papi Keysha yang mengenakan sarung, baju koko hijau, lengkap dengan peci hitamnya.
"Eh Papi Leo, habis dari mana Pi ?" tanya Arga sambil mencium tangan papi Leo.
"Habis dari diskotik, Ga." jawab Papi Leo dengan menggeplak kepala bagian belakang Arga.
"Sudah tau kalau Papi ini pria alim, kalau lagi pakai baju koko sambil sarungan ditambah pakai peci mah harusnya ngerti dong Ga, papi habis ngapain." omel Papi Leo sambil memasuki rumah.
Arga yang mendengar omelan dari Papi Keysha yang mengklaim dirinya sendiri sebagai "pria alim" tertawa ngakak sambil memasuki rumah Keysha.Sampai di ruang tamu, Arga berpapasan dengan mami Keysha, namanya mami Tya. Menatap Arga dengan heran, yang masuk ke rumah sambil tertawa.
"Arga ngapain kamu kesurupan di rumah mami ?" tanya Mami Tya"Itu papi Leo ada - ada aja katanya habis dari diskotik eh tapi pakai sarung, baju koko, sama peci juga." jawab Arga dengan tertawa lagi.
Mami Tya yang mendengarnya ikut tertawa sambil geleng - geleng kepala, ia tidak habis fikir dengan jalan fikiran Arga dan suaminya.
Kemudian mami Keysha pergi ke dapur untuk memulai masak. Tapi ia mendengar langkah kaki di belakangnya. Tanpa menolehpun ia tau siapa pemilik langkah kaki itu.
"Kenapa Ga, mau numpang makan pagi di sini ?", tanya mami Tya sambil tetap memotong sayur wortel kesukaan Arga.
"Mami mah suudzon mulu jadi orang." jawab Arga yang dilanjut dengan mencium tangan mami Tya karena tadi belum sempat.
"Mi, tau jersey basketnya Arga yang warna putih nggak ? Mau dipake latian habis ini. Di rumah Arga nggak ada soalnya." tanya Arga ke mami Tya.
"Ya mana mami tau Arga, emang mami tempat kamu laundry baju?" jawab mami Tya sambil membuat susu coklat kesukaan Arga."Yaelah mami, seinget Arga minggu kemarin Arga ke sini pake jersey itu mami."
"Yauda habis ini mami cariin. Nih minum dulu susunya", mami Keysha menyodorkan susu coklat itu dengan gelas khusus milik Arga yang kembar dengan milik Keysha.
Sambil menunggu mami Tya, Arga membawa susu coklatnya ke lantai atas. Tepatnya ke kamar dengan pintu warna putih yang ada tulisan "kamar Echa". Arga membuka pintu itu tanpa harus repot - repot mengetuknya.
Arga melihat Keysha yang masih tertidur, tapi dengan jailnya Arga memencet hidung Keysha yang sedang nyenyak - nyenyaknya. Nggak cukup di situ, Arga juga mencubit pelan pipi Keysha yang sedikit tembam akibat doyan sekali jajan. Karena kesal Keysha menepis tangan Arga dengan mata masih sedikit terbuka.
"Ngapain sih Ga, ngantuk tau. Masih shubuh juga udah ke rumah orang." sentak Keysha.
"Bangun deh Cha, gue mau tanya. Jersey basket gue yang warna putih ada di sini kan Cha ?"
"hmm" gunam Keysha yang masih sangat ngantuk."Lo taruh mana Cha ?"
"Di lemari atas pojok kanan" jawab Echa dengan jari telunjuknya yang mengarahkan ke TV, padahal lemari itu di sebelah kanannya."Bener - bener ngelindur nih anak" kata Arga sambil geleng - geleng heran.
Setelah menemukan jersey yang ia cari, Arga beralih ke laptop Keysha yang masih menyala, ketika ia lihat ternyata berisi susunan acara festival musik di sekolahnya bulan depan. Ia menyimpan file tersebut kemudian mematikan laptop Keysha dan mengisi baterai laptop itu.
"Cha bangun" suruh Arga sambil mengelus puncak kepala Keysha, kali ini sedikit lembut dan tidak jail, karena Arga paham Keysha sepertinya sedikit lelah menyiapkan acara festival musik itu.
"Echa bangun deh, katanya lo harus berangkat lebih pagi buat kumpul Osis" kata Arga sambil memijit pelan kepala Keysha.
Diperlakukan seperti itu membuat Keysha lebih nyaman dan mencari cari di mana posisi tubuh tegap Arga dengan mata tertutup. Arga yang paham gelagat Keysha, ia mendekatkan tubuhnya pada Keysha. Keysha yang sudah candu dengan aroma tubuh Arga, langsung melingkarkan tangannya ke pinggang Arga dan kepalanya ia tenggelamkan di dada bidang Arga.
"180 detik ya, peluknya Cha" mendengar itu Keysha langsung menepuk dada bidang Arga dan menggeleng tidak mau, karena itu posisi ternyaman Keysha.
"just 180 seconds Cha, habis itu siap - siap. Aku anter, aku juga ada latian basket."
Sebenarnya Arga ke kamar Keysha memang berniat membangunkan Keysha sekalian, karena ia ingat kemarin Keysha cerita kalau harus datang ke sekolah lebih pagi buat kumpul osis, maklum Keysha si anak Osis yang sok sibuk banget.
Setelah Keysha puas memeluk Arga, Arga beranjak turun ke bawah untuk menemui mami Tya di dapur.
"Mi jerseynya udah ketemu, di lemari Echa."
"Oh yaudah kalau gitu"Setelah itu Arga mengambil satu tepak makan dan satu piring di dapur.
"Buat apa Ga tepak makannya ?" tanya mami Tya
"Buat Echa Mi, ada kumpul Osis pagi katanya. Nggak sempet kalau sarapan di rumah"
"Terus piringnya ?", tanya mami Tya lagi.
"Yaa buat Arga atuhh mami gimana sih, kan Arga juga butuh sarapan", jawab Arga dengan santai.
"Dasar kamu ya Arga! Gitu tadi mami suudzon dimarahin, nih mami bilang juga kenyataan gini", jawab mami Tya tidak terima
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAGA
Teen Fiction"Cha, minggu kemarin kan gue udah bilang hafalin rumus bangun ruang" "Echa, kenapa sih nggak ngerti - ngerti penyelesaian dari (a + b)³" "Cha, lo kalau cuma rebahan doang gimana mau sehat. Pantes cepet sakit Lo" "Arga, gimana sih kenapa proposal an...