Hari Pertama Masuk Sekolah.

51 7 7
                                    

"Kriiiiing!"

Suara alarm berdering membangunkan sang bocah yang sedang tidur pulas di atas ranjang yang empuk dan nyaman. Suara alarm itu tidak mampu membangunkan sang bocah ini.

"Roiiiis! bangun" Teriakan Nuraini-Bunda Rois membangunkan Anak bontot nya yang sedang tidur pulas. Rois hanya setengah sadar tanpa membuka matanya dan tetap bermanja dengan guling kesayangannya. 

Nuraini meranjak segera ke kamar anak Bontotnya dan membawa Sebuah Gayung yang berisi air dingin entah darimana. "Ceklek, ngeeeeek," Suara pintu yang hendak di buka oleh Nurini 1...2...3... "JEBUUUUR!"

"AAA! BUNDAAA!" Kaget Rois langsung bangun dari tidurnya dan kedinginan. "Bunda-bunda...! dah jam berapa ni?!" tanya Nuraini marah.

Tanpa pikir panjang dan kedinginan Rois turun dari ranjang nya yang basah dan meranjak ke kamar mandi. "KUMENANGIIIIIS! MEMBAYANGKAN, BETAPA KEJAMNYA DIRI NURAINI KEPADA DIRIKU!" Teriakan seraya lantunan nyanyian yang berasal dari kamar mandi Rois membuat keluarga heran sekaligus menggeleng gelengkan kepala. alangkah anehnya bocah ini.

Skip Makan

"Mami cantik, sarapan aku mana?" Tanya Rois merayu.

"Make nanya lagi di meja makan!" Jawab Nuraini jutek.

Di sana Rois melihat Sukarya-ayah Rois  yang hendak segera berkerja seraya memakai pakaian kantor dan dasi yang rapi. Rois duduk di meja makan dan menyantap sepiring nasi goreng buatan mama tercinta. "Aku kerja dulu ya sayang!" Pamit Ayah mencium kening Bunda. aku dan kakak-kakaku bersaliman ke ayah. "Dadah papi jangan lupa beliin coklat pulangnya!" Pinta Rois ke Ayah yang sedang mengambil kunci mobil. Ayah hanya mengangguk-anggukan kepalanya. "Jangan pah! Giginya udah bolong semua udah kayak stop kontak!" Pinta Bunda melarangnya. Rois hanya bisa senyum sinis tak suka larangan Bunda.

Skip Sekolah

Seperti hari biasanya, kegiatan Upacara bendera segera dilaksanaakan. inilah kegiatan yang paliiing membosankan bagi Rois. "Kaloo aja aku jadi mentri pendidikan, aku hapus upacara nih!" Gumam Rois melamun. "Is!" Panggil dari kedua sahabat akrabnya sebut saja namanya Almas dan Pahri. "Hmm," Jawab singkat Rois. Kini mereka duduk di samping Rois yang hendak melamun.

"Kenape lo?" Tanya Pahri seraya menyantap segenggam cilung di tangannya.

"Mager," jawab Rois malas.

"Ya elah pagi-pagi udah lesu aja, cacingan tar lu!" Komen Almas tanpa pikir panjang.

"Dia kan emang udah cacingan, hahahaha," Ledek Pahri menyambung komentar Almas.

Rois hanya tersenyum sinis melihat kedua sahabat yang laknat. waktu Upacara sudah tiba. semua siswa-siswi keluar dari kelas masing-masing dan hendak berbaris sesuai barisannya. Di tengah kegiatan tiba-tiba terasa sesuatu yang ingin menerobos anus Rois seketika. "Aduuh, kenapa harus sekarang si," Gumam Rois kesal.

Sudah tidak tahan, Rois meninggalkan barisan dan berlari menuju Toilet. Melihat Toilet penuh Rois merasa sangat kesal. Mau tak mau Rois harus menunggu, Kalian tau menunggu itu gak enak dan di tambah rasa mulas. Perut Rois semakin mulas dan menjadi-jadi. Wajahnya nampak di banjiri oleh keringat yang hendak menahan keluarnya pup itu. "Woy cepetaaan!" Ujar Rois seraya memegang perutnya yang sangat mulas. Muka pucat dan sangat berkeringat. "Udah gak tahan!" Gumam Rois kesal.

"Gubraaak!!!" Suara pintu yang hendak di Dobrak Rois.

"AAAAAAA!" Kaget Almas yang ternyata sedari tadi di dalam kamar mandi.

Tanpa pikir panjang lebar, Rois membuka pakaian celana nya dan melemparkan celana itu yang sedikit ternoda kotorannya serta hampir mengenai wajah Almas. dan langsung jongkok di atas jamban. "Lu ngapainsi is?!" Tanya Almas jijik yang masih belum memakai pakaiannya. "Habisan lu lamaaaaa' ahhh," Jelas Rois dengan lega seraya mata putihnya. "Blue'eee, bau banget!" Jijik Almas melihat temannya sejorok ini. Rois tampak tak peduli dengan ocehan Almas, dia tetap fokus dengan kegiatan nya.

***

"Blue'eee!" Jijik Almas saraya berjalan menuju barisan upacara kembali bersama si Rois.

"Udah dong jijiknya, kan udah gak pup lagi," Pinta Rois ke Almas yang masih menutupkan hidungnnya dengan kerah baju nya.

"Iya tapi masih bau, Blue'eee!" Lanjut Almas.

Rois merunduk dan mencari bau yang di katakan Almas dan mulai mencium bau itu di bokongnya. Dia mengipas kipaskan tangannya di hidungnya, "Iya bau, hahahah," Ujar Rois jijik sendiri.

Penasaran kelanjutannya? Vote dan komen cerita ini minimal 5 Vote. dan komen di bawah agar aku update dan lanjut. tenang untuk tokoh lainnya kan aku buat di bab selanjutnya. Vote si!! ( canda sayang ) Muahhh😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The CTS : Persahabatan GilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang