Im Yours - 5

5.1K 325 22
                                    

Udara malam terasa menusuk tubuh. Atalie mengencangkan cardigan tipis yang dia gunakan. Memilih berjalan bersama Mogue dibanding menaiki sepeda kesayangannya itu.

Maxwell.

Sebuah nama membuatnya tersenyum karena cowok itu baik padahal mereka baru berkenalan tetapi mau menolong dirinya. Melihat bagaimana Mogue kesayangan sudah kembali kepadanya Atalie tidak dapat menyembunyikan rasa senang.

Dia akan kembali mengucapkan rasa terima kasih nanti, semoga saja bisa bertemu lagi dalam waktu dekat untuk mengatakan hal tersebut terhadap Maxwell. Mengingat betapa besar kampus itu dan jika dia tidak melihat keberadaan Maxwell Atalie akan mencoba mencari tahu lebih. Semua demi kebaikan dia dapatkan serta suatu hubungan pertemanan lebih akrab akan segera terjalin.

Malam ini dia bisa tidur nyenyak karena tubuhnya terasa mati rasa akibat pelanggan restoran malam ini begitu ramai. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 00.00. Sesekali Atalie memijat bahu, lengan serta lehernya karena merasakan lelah.

Jalanan yang sepi tapi dia sudah terbiasa seperti ini. Menikmati hidupnya tentu saja harus terus bersyukur dengan apa telah dia dapatkan. Sejenak menikmati bagaimana mulai merasakan kehidupannya berwarna saat tiba-tiba saja lamunannya buyar. Tepatnya ketika sebuah mobil sedan warna hitam berhenti beberapa meter di depan sana. Atalie melotot kaget suara rem mobil membuatnya ketakutan takut ditabrak dia bahkan hampir menjatuhkan diri bersama Mogue.

Beberapa pria asing berpakaian serba hitam keluar dari dalam mobil itu.

Atalie mengencangkan pegangan pada kedua stang sepedanya. Ketika mereka mulai berjalan mendekat Atalie merasakan perasaan was-was, dia mulai mengambil langkah mundur.

"Atalie Beverly?"

"Bu, bukan."

Salah satu dari mereka berjalan mendekatinya sembari memberikan selembar kertas atau mungkin selembar foto. Mata itu melihat apa yang dipegang sebelum melihat kembali ke arah dirinya secara serius.

"Benar ini Anda."

Run!

Alarm tanda bahaya muncul dalam pikiran. Atalie mulai membelokkan sepedanya akan berlari sekencang mungkin.

Merasakan situasi seperti ini dia tidak bisa berlari kencang membawa Mogue, Atalie mulai memarkirkan cepat sepeda kesayangannya itu di bawah pohon. Mengingat kuat di mana posisi dia meletakkan sepeda lalu berlari di sepanjang trotoar jalan.

Siapa mereka?

Siapa orang-orang asing yang terlihat ramai mengejarnya?

Jantungnya berdebar kencang, napasnya mulai terasa menyakitkan karena berlari kencang seperti ini. Sesekali Atalie menoleh ke belakang memastikan apakah mereka masih mengejar dirinya atau tidak. Berharap kata tidak tapi dia justru mendapatkan satu mobil lagi berhenti tidak jauh dari sana. Melihat mereka berpakaian serba hitam juga ikut keluar dari dalam mobil mulai berlari berpencar.

Atalie terisak menangis berharap di sekitar sini ada orang lain atau kendaraan, bisa membantunya untuk kabur dari mereka dia sungguh sangat ketakutan sekarang.

Mulai memasuki area jalan kecil tempat di mana gedung-gedung tinggi mengelilingi. Atalie berusaha mencari tempat persembunyian dia melihat sebuah bangunan tidak terpakai lagi begitu gelap hanya terlihat sedikit pencahayaan dari lampu-lampu sekitar. Berlari memasuki bangunan itu lalu bersembunyi dibalik pintu sambil menutup kuat mulutnya. Dia menangis dalam diam rasa takut dirasa bersama ramainya langkah kaki terdengar berlarian di sekitar.

Berharap tidak akan ditemukan dan mereka segera pergi menjauh. Karena saat ini Atalie tidak lagi dapat berpikir tenang rasa takut membuatnya menjadi seseorang tidak lagi dapat untuk sekedar melindungi diri sendiri. Suara-suara dari mereka berbicara membuatnya perlahan berjongkok saat pencahayaan menyoroti bangunan dia masuki sekarang Atalie semakin menutup kuat mulutnya. Berusaha berhenti menangis agar suaranya tidak terdengar sampai ke mereka.

Dia harus beranjak pergi dari sini tapi sebelum dapat melakukan semua itu, beberapa dari mereka menerobos masuk berhasil menemukan dirinya.

Atalie berteriak kencang, tubuhnya dibawa berdiri dia berontak meminta lepas.

"Dia di sini!"

Teriakan itu membuat yang lain berhenti mencari dan berlari mendekat.

"Lepas!"

"Berhenti berontak, Nona."

"Kalian mau apa?! Lepaskan aku!!!!"

"Anda harus ikut kami sekarang."

Atalie mencoba memukul bahkan menggigit tangan pria asing di hadapan.

"Lepaskan aku! Kalian siapa?! Aku nggak kenal kalian! Tolong lepaskan aku! Tolong ...!" Atalie mencoba mengelak ketika sapu tangan mulai menutupi mulut dan hidungnya. Dia terus berontak berharap di tempat seperti ini dapat bertemu seseorang yang lain untuk menolong dirinya.

"Lep — hmmphhh!!!"

Tidak begitu lama dia mulai merasakan pandangannya berkunang-kunang, tenaganya mulai melemah, sebelum kesadarannya benar menghilang Atalie merasakan tubuhnya digendong, lalu dibawa pergi menjauh dari bangunan sempat dia datangkan untuk bersembunyi.

➖➖➖

Im Yours ( THE FIRST SERIES ) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang