One

603 83 2
                                    

HAPPY READING
|
|
|
|
|
Maap typo






Jennie menangis tidak jaih dari ayunan kayu di taman bermain sekolah. Bahunya yang kecil naik turun karena terisak. Teman-temannya sama sekali tidak memedulikannya. Mereka tetap bermain, berlari ke sana kemari, tanpa mau membujuknya.

"Cengeng!"

Jennie mendongak menatap seorang anak laki-laki di hadapannya. Anak itu lagi! Dia yang sudah membuat Jennie jatuh dari ayunan. Dan bukannya meminta maaf, ia justru mengejek Jennie yang kini sedang terduduk di rumput.

Jennie memberenggut. Sambil mengumpulkan kekuatan untuk berdiri, ia melangkah mendekat ke anak laki-laki itu.

"Jahat!" teriaknya sambil menjambak rambut anak laki-laki itu.

"Aduh!"rintih anak itu. Ia kemudian balas menjambak rambut Jennje sampai akhirnya mereka saling menindih di atas rumput.

Berguling-guling di rumput yang setengah basah akibat sisa-sisa genangan air hujan.

"Jennie, Roje" seorang wanita berparas cantik mendekat dan berusaha memisahkan mereka. Berhasil Roje lebih dulu ia tarik ke dekapannya sebelum Jennie mencakarnya lagi.

"Awas kamu, ya! Aku bilangin sama mommyku nanti!"seru Jennie sambil menangis.

Roje memandang Jennie dengan wajah tak berdosa.
"Dasar kucing! Mainnya cakar-cakaran"

Dan, peperangan itu berlangsung sampai Jennie dan Roje duduk di bangku SMA.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SWEET DESTINY (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang