Setelah pulang dari rumah sakit kini jisung langsung menyembunyikan kertas hasil lab yang mendiagnosa nya. Dia benar-benar bingung apa yang harus dilakukannya sekarang, dia tidak akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat seperti dulu lagi. Dia berfikir jika dengan kondisi seperti ini kemungkinan besar dia akan dikeluarkan dari grupnya.
Keesokan harinya Jisung bersama para hyungnya akan pergi latihan untuk mempersiapkan proyek comeback mereka. Untuk menjaga tubuhnya agar terlihat fit kini jisung makan pagi dan meminum obatnya sebelum pergi. Seperti biasa jisung makan sendiri didalam kamar gelapnya dan hanya ada kekosongan yang menemani dirinya. Dia tidak mau dianggap rapuh dan lemah oleh para hyungnya jadi dia kini semakin menyendiri. Bahkan ketika menuju ruang latihan jisung selalu saja datang bertepatan latihan akan dimulai.
Ketika sampai diruangan Jisung langsung saja meminta untuk segera latihan dan ingin cepat-cepat mengakhirinya. Saat latihan jisung sudah nampak agak lemas dan tidak fokus sehingga membuat para hyungnya tambah kesal kepadanya karena terus saja mengulang koreo yang sama. Manager bertanya kepada jisung apakah dia baik-baik saja karena tarian yang dia lakukan tidak seperfect seperti biasanya. Jisung menjawab dia baik dan meminta maaf pada semuanya.
Para hyung benar-benar sangat marah dan kecewa pada jisung kali ini. Meskipun biasanya mereka juga tidak pernah memperhatikan jisung kini justru mereka memperhatikan nya karena jisung selalu saja membuat kesalahan. Mereka memperhatikan bukan karena rasa empati mereka pada jisung tapi mereka malah menambah beban pikiran jisung karena mereka terus saja menghinanya dan tidak lagi sanggup menjadi main dancer digrupnya karena tidak seenerjik dulu. Jisung hanya bisa diam dan meminta maaf atas apa yang dia lakukan.
Sebenarnya dia sudah menahan nyeri pada dadanya dan rasa mual yang teramat parah pada perutnya. Tetapi dia terus saja berlatih hingga membuat kesalahan-kesalahan tadi yang dia lakukan.
Setelah selesai latihan, manajer meminta para member untuk makan malam bersama dengan para kru yang ada. Jisung tidak bisa mengikutinya dan meminta izin pada manajer agar pulang kedorm terlebih dahulu untuk istirahat karena dia rasa sedikit pusing. Manajer yang melihat wajah jisung sudah memucat langsung saja mengijinkannya. Manajer menawarkan akan mengantar kan jisung tapi langsung ditolak olehnya karena takut merepotkan manajernya. Jisung berkata akan pulang naik taxi dan dia berkata kalau dia sudah memesannya. Manajer mengangguk paham dan langsung mengijinkan jisung pulang.
Para member yang tau jisung pulang duluan tidak suka karena dia tidak mengikuti ajakan manajernya untuk makan bersama. Padahal momen ini tidak selalu ada tapi mengapa jisung malah tidak menghadirinya. Para member sudah merasa tambah benci pada jisung karena sikapnya yang tidak menghormati manajernya.
Jisung kini sedang duduk didepan gedung sambil menunggu taxinya datang. Sebelum taxinya datang Taeyong datang menghampiri jisung yang duduk sendiri didepan gedung. Taeyong menanyakan mengapa dia duduk sendiri disini dan jisung menjawab kalau dia sedang menunggu taxinya datang. Taeyong yang baru saja selesai latihan juga menawarkan jisung untuk pulang bersamanya , Taeyong juga berkata akan mengunjungi dorm dreamis karena sudah lama dia tidak datang mememui para member.
Jisung berkata kalau para member sedang ada makan malam bersama manajer jadi didorm akan sepi. Taeyong bertanya mengapa jisung tidak ikut saja bersama bersama mereka. Lantas jisung menjawab kalau badannya sedak tidak baik dan dia akan segera kembali kedorm. Taeyong yang baru saja menyadari kalau wajah jisung pucat langsung saja panik dibuatnya. Sebelum Taeyong bertanya kondisi jisung kini taxi yang jisung tunggu telah sampai. Karena Taeyong tidak tega dengan kondisi jisung dia langsung ikut masuk kedalam taxi itu dan berencana akan menemani jisung didorm sebelum para member pulang.
Jisung tidak dapat menolak Taeyong karena Taeyong dengan cepat masuk kedalam taxi. Jisung takut kalau Taeyong nanti ikut masuk dikamarnya, karena kondisi kamarnya yang sedikit berantakan dan lampu kamarnya mati karena tidak pernah jisung gunakan serta disana juga ada obat jisung yang diletakkan diatas meja takut Taeyong menanyakan itu obat apa. Tapi jisung juga tidak bisa menolak Taeyong datang karena Taeyong juga hyung jisung.
Sesampainya didorm jisung langsung meminta izin kepada Taeyong untuk membersihkan diri, Taeyong langsung menginginkannya dan berkata kalau dia akan masak makan malam untuk mereka berdua. Jisung dengan segera masuk kekamarnya dan langsung mandi. Jisung benar-benar merasa lemas hari ini bahkan perutnya terus saja mual. Selesai mandi dia langsung merebahkan tubuhnya dikasurnya untuk memulihkan sedikit tenaganya.
Karena Taeyong sudah cukup lama menunggu jisung yang tak kunjung datang kini Taeyong langsung saja menghampiri jisung di kamarnya. Taeyong mengetuk kamar jisung tapi dia tak kunjung mendapat balasan. Karena kamar jisung tidak dikunci Taeyong langsung saja masuk kedalamnya dan melihat kondisi jisung.
Taeyong kaget ketika membuka kamar jisung. Yang dilihat hanyalah ada kegelapan dan sedikit cahaya masuk dari balik tirai yang tak lain itu adalah cahaya sorotan dari gedung lain. Taeyong mencari dimana letak saklarnya, setelah ketemu Taeyong langsung saja menyalakan lampu dan ternyata lampunya mati. Taeyong menyalakan senter dihandphonenya dan berjalan mendekati jisung. Dapat dilihat Taeyong kalo jisung sedang tertidur pulas banyak keringat keluar dari dahi jisung. Taeyong kawatir dan langsung mengecek suhu tubuh jisung karena jisung terlalu banyak mengeluarkan keringat.
Tapi anehnya dahi jisung tidak terlalu panas jadi dia tidak demam dan juga kondisi kamar jisung tidak panas karena ac nya nyala tapi mengapa jisung mengeluarkan banyak keringat pikir Taeyong. Kini penglihatan Taeyong teralihkan pada bibir jisung yang sangat pucat seperti mayat hidup Taeyong baru sadar kalau tadi jisung bilang dia kurang baik pada hari ini, lantas Taeyong langsung membagunkan jisung untuk makan dan minum obat dulu agar kondisinya membaik.
Jisung yang merasa terganggu dengan sinar senter yang menyorot wajahnya dan guncangan yang dilakukan Taeyong untuk membangunkannya langsung saja terbangun dan mendudukkan dirinya. Taeyong berkata kalau dia sudah memasakkan makanan untuk mereka dan dia ingin jisung segera makan dan minum obat setelahnya melanjutkan istirahat terganggu karena Taeyong sudah menggangunya. Jisung langsung menyetujuinya dan mulai berdiri menuju ruang makan bersama Taeyong.
Jujur waktu sudah sampai dimeja makan Jisung merasa sedih kerena dia akan duduk dikursi ini lagi setelah 1 tahun lebih dia tidak pernah makan disini. Jisung merasa senang karena Taeyong benar-benar memperhatikan nya hari ini, bahkan Taeyong mengambilkan makanan untuk jisung dan membuatkan Jisung susu seperti waktu dulu para hyungnya lakukan untuknya.
Jisung tidak mau membuat Taeyong kawatir pada keadaannya karena terbaru akan momen yang dirindukannya jadi dia langsung menghapus air mata yang sedari kapan sudah menetes dipipi jisung. Untung ya Taeyong tidak melihat jisung menangis, jadi jisung merasa lega karena Taeyong tidak tau kalau hubungan jisung dengan para hyungnya sedang tidak baik-baik saja.
Setelah makan selesai Taeyong langsung menyurug jisung beristirahat dan dia juga berpamitan pada jisung kalau dia akan kembali kedorm nya, dia rasa para member sebentar lagi akan pulang jadi jisung tidak perlu takut didorm sendirian. Jisung hanya mengangguk dan menghantarkan Taeyong sampai pintu masuk dorm. Setelahnya jisung langsung masuk kekamarnya untuk meminum obatnya dan tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya.
•°•°•°•°•°•°•
Vote