Ain't nobody gon' love you like I love you
Ain't nobody gon' trust you like I trust you
Ain't nobody gon' want you like I want you
Ain't nobody gon' wanna no no no ~●●●●
Irene berdiri di ambang pintu, tanggan nya ragu inggin membuka pintu kamar rumah sakit itu atau tidak
"Seulgi ada di dalem bukan di luar"
Irene tersentak kaget karena suara wendy yang tiba tiba, untung nya ia tidak sampai menjerit
Wendy memandang irene biasa saja, tidak merasa bersalah karena membuat nya kaget
"Titip seulgi, gua mau balik" setelah mengatakan itu, wendy dengan santai nya berbalik dan pergi meningalkan ruangan seulgi
Irene mengerutkan dahi, bagaimana bisa wendy menitip kan seulgi kepada nya? Jelas wendy tahu betul hubungan mereka berdua sangat kacau dengan status 'mantan pacar'
Akhirnya irene hanya bisa menghela napas kasar, dan mencoba mentralkan debaran jantungan nya sebelum membuka pintu ruangan seulgi
Klik
Tatapan mereka berdua bertemu, seulgi terlihat kaget karena kehadiran irene yang tiba tiba
Seulgi yang tadi berbaring langsung mendudukan diri nya, "kamu kok tau aku disini?" Tanya seulgi heran sambil memperhatikan irene yang jalan mendekat ke ranjang nya
Irene berdiri tidak jauh dari ranjang seulgi, "wendy yang ngasih tau kalau kamu ke sengol mobil" irene berkata santai, tidak ada kekhawatir seperti saat dia membalas telpon wendy, membuat seulgi tersenyum pahit
"Aku cuman keserempet dikit, tapi banyak orang orang yang liat terus aku malahan di bawa ke sini, padahal cuman luka kecil" kekeh seulgi, lalu bergerak membuka laci meja bewarna putih di samping ranjang nya
Irene hanya memperhatikan, jujur ia sangat khawatir tapi sebisa mungkin dia menutupi semua nya, dan sepertinya caranya berhasil
Seulgi mengambil jam tangan irene di laci meja, lalu menyodorkan nya ke arah irene, "ini punya kamu ketingalan, kamu kan nggak bisa banget tanpa jam tangan" dan seperti biasa setiap selesai berbicara seulgi akan tersenyum sampai mata nya menghilang
Irene mengambil jam tangan itu cepat, lalu ia memalingkan wajah nya melihat ke arah dinding dinding ruangan, irene sangat yakin bahwa sekarang pipi nya memerah
Seulgi yang melihat tingkah irene, mengerutkan dahi bingung, tapi tak inggin ambil pusing akhirnya seulgi memilih untuk tidak bertanya dan kembali bersandar di kepala ranjang
"Itu ada kursi irene, kalau kamu berdiri terus nanti kaki kamu sakit" ucap seulgi sambil menunjuk kursi dengan dagu nya, "apa mau aku ambilin?"
Mendengar ucapan seulgi irene langsung memutar bola mata nya malas, lalu kaki ramping nya berjalan ke arah kursi itu berada "aku masih punya kaki tangan yang masih berfungsi" irene lalu mengambil kursi itu dan sedikit menyeret nya kedekat ranjang seulgi
Setelah irene menduduk an pantat nya, ia berkata, "wendy nitipin kamu ke aku, kata nya dia mau pulang sebentar" irene menjelaskan agar seulgi tak salah paham dengan kehadiran nya