chapter 5

104 10 3
                                    

Awas typo dan bahasa ambigu.... Kkk

So selamat membaca....



##





*anggep malem hari bertaburan bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*anggep malem hari bertaburan bintang.... Kk😁




Malam ini bulan dan bintang berdampingan dengan indah. Berbaur menghiasi langit malam , sang bintang berkelap kelip seolah saling menyapa satu sama lain nya dan sang rembulan lihatlah cahaya nya mampu memberikan sedikit cahaya ke rumah sederhana namun terlihat indah itu. Pepohonan yang rimbun di belakang rumah menjadi background alami, halaman depan rumah pun memiliki pepohonan kecil kecil sehingga menambah kesan segar dan asli, jangan lupa taman kecil bunga mawar yang berwarna warni menambah nilai keindahan di sana. Sebuah sepeda terpakir apik di sana, dan coba lihat ke arah sebelah ah rumah sederhana ini ternyata memiliki tempat bersantai dengan meja bundar yang di tengah nya terdapat sebuah payung warna tosca menambah nilai tersendiri. Eh tunggu kenpa rumah nya gelap astga apa listrik nya padam atau Luhan belum pulang. Itulah yang berada di pikiran sang pria berumur namun masih terlihat tampan tersebut.Perlahan tangan nya meraih hendel pintu

*clekkk*

Suara pintu terbuka ah apa luhan benar benar belum pulang dan lupa mengunci pintu nya, astaga anak itu tumben sekali anak nya itu teledor begini. Pikir nya
Tangan nya perlahan meraba dinding guna menyalakan lampu , namun sebelum tangan tersebut menekan tombol sakral tiba tiba suara langkah kaki terdengar dari arah ruang tamu , dan kemudian di saat bersamaan terdengar lah suara lantunan merdu nyanyian sebuah lagu sederhana namun sangat berkesan di hati.

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙗𝙞𝙧𝙩𝙝𝙙𝙖𝙮 𝙩𝙤 𝙮𝙤𝙪....

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙗𝙞𝙧𝙩𝙝𝙙𝙖𝙮 𝙩𝙤 𝙮𝙤𝙪....

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙗𝙞𝙧𝙩𝙝𝙙𝙖𝙮 𝙙𝙚𝙖𝙧 𝙖𝙮𝙖𝙝 ...

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙗𝙞𝙧𝙩𝙝𝙙𝙖𝙮 𝙩𝙤 𝙮𝙤𝙪....

Sebuah senyuman indah mengembang dari bibir seorang ayah. Melihat sang anak berdiri tepat di depan nya membawa sebuah kue yang terlihat enak jika di makan, dan jangan lupa lilin yang masih menyala bertengger apik menjadi pelengkap kesempurnaan kue itu. Sang anak tersenyum sangat manis untuk sang ayah sera nya berkata...

" Happy birthday ayah ,semoga semua yang ayah harap kan tercapai. Sekarang ayo buat permintaan ayah. "ucap Luhan lembut pada pria yang sekarng berumur 38 tahun itu namun masih sangat tampan. Bahkan Luhan kadang iri pada ketampanan ayah nya bagaimna mungkin di umur segitu tapi masih terlihat seperti umur 20 tahun nan. Gaya dan penampilan sang ayah bahkan tak kalah keren dengan anak seusai nya, dengan rambut sedikit panjang, rahang tegas, mata tajam namun lembut di saat bersamaan, wajah yang sedikit mirip orang barat itu dan jangan lupa sebuah kaca mata yang selalu bertengger apik di hidung mancung nya menjadi nilai tambahan pada ciptaan Tuhan yang sempurna  tersebut. Sekarang mari kembali melihat ke pria berumur yang berada di depan rusa cantik ini. Pria berumur itu perlahan mata nya terpejam di sertai tangan yang saling bertautan , kemudian ia menarik nafas dalam dalam sera nya mengucapkan doa dalam hati dan lalu ia meniup lilin itu dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibir sexsi nya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jangan Biarkan Aku pergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang