10

20.9K 3.4K 2.4K
                                    

"I poured everything i had into you, yet you still empty."

🌙

"T-Tsukki ?"

Lelaki itu tersenyum, ia telah menunggu Yamaguchi membuka matanya selama dua jam.

"Kenma... San ?" Tanyanya lemah.

Kenma tersenyum tipis, "hai."

Ia lalu menolehkan pandangannya, ia melihat dua sejoli yang sedang berbunga-bunga. Yamaguchi tak bisa berbuat apa apa selain tersenyum. Tangannya saat ini juga sedang diinfus.

"Hai Tsukki, selamat ulang tahun ya !"

"Terima kasih," ia tersenyum.

"Kue nya ada di—"

"Kuenya sudah ku makan," Kenma menyahut ketus.

Yamaguchi menoleh kebingungan. Bagaimana bisa ? Ia membuat itu hanya untuk Tsukishima. Bukannya tak boleh, namun ia sudah sangat ingin memberikan kue itu pada Tsukishima. Bahkan kalau Kenma memang ingin kue, ia akan membuatkannya sendiri.

"Tenang saja, Tsukishima tak akan peduli bila kuenya ku makan, Tadashi," lirikan matanya menajam, menatap pada dua orang dihadapannya itu.

Tsukishima merasa kesal, apa maksud dari ucapan Kenma tadi ? Mengapa ia merasa tersinggung ?

"Ngomong ngomong, selamat juga telah jadian dengan Kuroo-san, Tsukki ! Aku sangat bahagia untukmu," ujarnya lemah, berusaha menutupi kebohongan yang terlontar dari mulutnya.

"Kami tidak—"

"Ah, terima kasih, Yamaguchi," potong Kuroo cepat, ia hanya cengar-cengir dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Astaga, bersikap sangat senang didepan orang yang sedang sakit, sungguh perbuatan yang mulia," sindir Kenma lagi.

Tsukishima sudah muak, mengapa sedari tadi wajah Kenma seperti akan meninju dirinya dan Kuroo ?

"Kenma-san, apa kau ada masalah denganku ?"

"Aku ? Tidak kok tidak, tanyakan pada diri kalian sendiri apa masalah yang kalian punya."

"Apa maksudmu, Kenma ?" Nada Kuroo tak seperti biasanya, ia seperti emosi dengan Kenma saat ini.

"Aku tak perlu mengulanginya kan ? Coba tanyakan masalah kalian pada diri kalian sendiri, terutama kau, Kuroo."

Yamaguchi melerai, kepalanya semakin pening saat ini. Penyakit yang ia punya, plus tiga orang yang malah bertengkar di hadapannya.

"Maafkan kami, Yamaguchi."

"Kami ? Itu hanya kalian, aku tidak termasuk, terima kasih banyak," ujarnya sarkastik.

"Kaulah yang memulai, Kenma!"

Lelaki berambut pudding itu malah menertawakan Kuroo yang sedang emosi, dan semakin membuat kemarahannya meningkat.

"Ah ya, kalau boleh bertanya, kau sakit apa Yamaguchi ?"

"A—"

"Tidak boleh. Lagipula, apa pedulimu ?" Tanya Kenma kembali memulai perang argumen.

"Astaga, kau ini suka ya pada Yamaguchi ? Sampai segitunya membela Yama," balas Kuroo.

"Aku sudah menyukai orang lain, Kuroo. Hanya saja, Yamaguchi ada saat aku membutuhkan seseorang untuk menemaniku."

Kuroo terdiam, apa ia selama ini masih menjadi teman yang buruk untuk Kenma ?

"Hei Kuroo."

"Hm?"

"Kalau misalnya Yamaguchi berkata, ia mencintai pacarmu. Bagaimana ?"

One Last Time - Tsukiyama [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang