AWALNYA

4 0 0
                                    

Note: Typo bertebaran! Jangan lupa vote dan komen nya :D

Bel pulang pun berdering tanda pelajaran telah usai. Dissa dengan terburu-buru memasukkan buku nya kedalam tas dan langsung berlari keluar kelas

"Dissa.." Panggil kedua sahabat nya yang tidak digubris oleh Dissa

.

.

.

.

Dissa telah sampai dirumah nya menggunakan taxi, dia langsung membuka gerbang rumahnya yang kini sudah tidak dijaga oleh security karena pengurangan pegawai dirumahnya. Dissa terkejut ketika mendapati ibunya membawa tas dan koper besar.

"Ibu mau kemana kok bawa-bawa tas sebanyak ini, ibu mau jalan-jalan kemana Dissa mau ikut" Rengek Dissa

"Kamu sekarang ambil tas sama koper kamu, ayo kita pergi. Tinggalkan rumah ini", Jawab ibu Dissa sedikit membentak

"Kita tunggu ayah pulang ibu, ayah belum pulang. Ibu tahu kan ayah sedang mendapat masalah bu," Mata Dissa mulai berkaca-kaca

"Tidak perlu, ayo kita pergi"

"Kalo kamu tidak mau, ya sudah disini saja dengan ayahmu itu," Jawab ibu Dissa penuh penekanan

Ibu Dissa langsung pergi keluar menuju ke gerbang rumah mereka

"Ibu, Dissa mohon jangan pergi. Jangan tinggalkan Dissa dan ayah," Dissa memegang tangan ibunya sambil menangis

Ibu Dissa melepaskan tangan Dissa dan keluar gerbang rumah mereka. Dissa menangis cukup keras dan memanggil ibunya tapi tidak digubris oleh ibunya yang sudah pergi

.

.

.

.

.

.

.

Hari sudah mulai gelap. Dissa masih terdiam, duduk bersipu dilantai teras rumahnya. Sampai ayahnya pun pulang

"Dissa Ayah Dissa berlari dan memeluk Dissa yang duduk," diam di lantai

"Ayah, ibu pergi. Ibu gak sayang kita lagi ya yah," Dissa berbicara dengan sesenggukan dan berkaca-kaca

"Dissa maafkan ayah, ibu pergi karena ayah. Perusahaan ayah bermasalah tahun ini, ayah sudah bangkrut. Dan ibumu sudah bahagia dengan laki-laki lain. Maafkan ayah ya," Terang ayah Dissa sambil menghapus airmata Dissa yang mulai menetes

"Ini sudah mau maghrib, Dissa udah makan? Ayo masuk ke rumah," Ajak ayah Dissa yang disetujui oleh Dissa

.

.

.

.

.

Ke esokan harinya. Dissa berangkat ke sekolah diantar oleh ayahnya menggunakan motor scoopy karena mobil dan asset lain sudah mulai diambil oleh bank.

"Ayah nggak perlu nganter Dissa, Dissa bisa naik angkot kok"

"Nggak apa-apa , lagipula ayah kan pengen ngantar putri ayah yang imut ini" Kata ayah Dissa sambil tersenyum

"Yaudah yah Dissa masuk dulu Tiffani sama Freya nunggu di dalam soalnya." Assalamualaikum yah, Sambil mencium punggung tangan ayahnya

"Waalaikum salam Dis, yang pinter ya kalo sekolah," Jawab ayah Dissa sambil melihat anaknya yang berjalan masuk gerbang

Maafkan ayah Dissa, gara-gara ayah fasilitas dan mobil pengantar sekolahmu harus disita. Bahkan, karena uang terbatas mulai sekarang kamu harus naik angkot ke sekolahl, Gumam ayah Dissa

YOUR SILENCE IS MY FAVORITE SONG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang