Bab 5

6 2 0
                                    

"tidak ada yang tau skenario-Nya kita hanya menjalankan."
~Lana~


Ke esokan harinya.

Pagi-pagi Sia bangun tapi berbeda kali ini dia bangun dengan keadaan moodnya yang sudah hancur karena kakaknya kemarin. Sia pun segera bangun dan sarapan ya karena hari ini hari Sabtu tentu dia libur.

Orang gila.
Hai......

Dasar orang gila si tengil ngapain chat gue segalak.

Y.

Orang gila.
Kemarin kan gue bilang gue anter Lo kesekolah kan berhubung ini Sabtu gue ganti hari Senin....

Orang gila.
Tidak menerima penolakan titik.

Idih maksa

Orang gila.
Gua Lo lagi marah sama kakak Lo.
So, jangan tolak.

Orang gila.
Lo nggak mau sekarang gue samperin.

Dih ngaco.

Y.

Orang gila.
Makasih Lana sayang ku lope yuu see you hari Senin muahh....

Read.

"Dari siapa dek kok langsung kusut mukanya?" Tanya Farel

"Emang urusan Lo Farel." Ucap Sia penuh dengan amarah seperti kemarin. Ya Sia suka manggil Farel gitu aja kalau marahan.

"Ngambek terus sama kakak. Kakak pikir Adnan itu cowok yang tulus baik hati jadi kakak percaya sama dia. Ya walaupun dia di cap suka godain cewek. Menurut kakak dia nggak akan seperti itu sama adek ku tercinta ini. Buktinya dia manggil kamu aja 'Lana' itu kan panggilan kesayangan kakak buat kamu." Jelas Farel panjang lebar.

"Oke, terserah kakak orang tengil gila kayak gitu di bilang baik hati dari ujung sedotan kali kak!!" Ucap Sia langsung meninggalkan Farel.

"Nak gitu dong jangan lupa bantuin kakak beresin kamar!!" Ucap Farel.

Sia pun tak menjawab nya. Dia sedang duduk dikamar mengapa dia bisa pingsan saat olahraga lagi padahal pas dia sekolah di luar negeri nggak pernah seperti itu lagi.

"Aah, mungkin kamu kecapean Lana." Ucap Sia sendiri.

Setelah mengucapkan kalimat itu terdengar suara dari bawah.

"Ngapain papa sama Mama kesini mau nyakitin Lana lagi haahh!!! Kurang puas?!!!" Farel

Sia pun turun dari kamarnya menuju ruang tamu. Saat sampai seluruh tubuh Lana gemetar.

"Lana? Kamu ngapain disini!! Naik!!!" Perintah Farel

"NAIK KAKAK BILANG!!!!" Farel lagi.

"Tapi kak,....." Bantah Sia walaupun lemah.

"NAIKK!!!" Farel lebih tegas.

Sia pun naik ke kamarnya lagi dengan tubuh gemetar.

Farel POV

"Mau apa lagi kurang puas pa? Ma? Haa!!"

"Selama ini papa sama Mama cuma bikin Lana makin sakit!! Papa sama Mama cuma bisa nyalahin Lana terus masa lalu ya masa lalu pa!!!"

"Jaga ucapan kamu farel. Saya ini orang tua kamu." Agaria papanya.

"Dasar anak nggak tau di untung. Kalau saja kami nggak ada hubungan darah sama adek kamu kami juga nggak mau punya anak seperti adek kamu." Ana sang mama

" Okey. Lana salah Lana anak nggak guna Lana nyusahin Lana udah hancurin bisnis papa dulu oke. Lana nggak papa ikhlas hiks Lana cuma mau bilang hiks, suatu saat pasti mama sama papa sadar bahwa yang sudah terjadi itu pasti kehendak Allah." Ucap Lana tiba-tiba

"Lana kenapa kamu di sini?"

Tak menjawab pertanyaan dari Farel Lana melanjutkan pembicaraan nya.

" Okey, Lana juga bisa Bikin papa sama mama sakit hati kaya apa yang mana sama papa lakuin ke Lana." Ucap Lana menahan air matanya.

"KENAPA MAMA NGELAHIRIN LANA KALAU EMANG KENYATAANYA CUMA DISAKITI!!!PAPA SAMA TAU RASANYA DI KUCILKAN KELUARGA SENDIRI!!! HATI LANA SAKIT." Ucap Lana terang-terangan.

"LANA KALAH SURUH MILIB HIDUP ATAU MATI LANA PILIH MATI!!!! Hiks" ucap Lana langsung terjatuh.

"LANAA!!!!!!"

"KALIAN BERDUA PERGIII!!!!!"

"Tanpa Anda suruh saya akan pergi." Ucap ana langsung meninggalkan mereka di ikuti Agaria.

"Lana bangun plissss,"

Tanpa pikir panjang Farel membawa Lana kerumah sakit. Saat perjalanan Farel menelepon Adnan. Setelah sampai langsung masuk ruang ACU.

"Gimana ke adaan adek say dok?"

"Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa,dia cuma stress, banyak pikiran dan sudah tidak kuat menahannya." Ucap dokter itu.

" Terimakasih dok"

Author POV.

" Gimana keadaan Lana kak?" Tanya Adnan

"Nggak usah panggil gue kak kita laki bro. Lana baik-baik aja dia capek banyak pikiran aja."

"Gue boleh liat?" Tanya Adnan lagi.

"Boleh, gue aja belum atau keadaan nya saat ini. Lo aja yang temuin Lana dulu gue ada urusan." Ucap Farel langsung pergi.

" Woyy, Lo mau kemana rel!!!!"

"Belum tau apa kalau adeknya nggk suka sama gue. Sebel iya jelas suka boro-boro" gumam Adnan

Adnan memegang kenop pintu masuk dan dengan segala keyakinan nya ia masuk dan menghampiri Sia yang masih belum sadar.

"Hai Lana, kamu baik-baik aja kan?"

"Siapa yang berani ngelakuin ini sama Lana. Bilang sama Adnan nanti aku jamin orang itu menyesal seumur hidup nya, asal kan Lana bangun."  Ucap Adnan tiba-tiba seketika ia tersentuh hatinya. Padahal yang biasabnya Lana yang ia tak mungkin selemah ini.

Setalah tak lama Adnan mengelus-eleus tangan Lana tiba-tiba dia bangun.

"Ekhhss, gue di....maa...na?" Tanya Sia lemah




~~~
~~~~~~~
~~~
~

MAAF YA GAK SERING UPDATE, AUTHOR LAGI SIBUK SEKOLAH ONLINE.
maaf juga kalau update kali ini pendek:(

HAPPY READING HANNY 💜💙
Insyaallah kalau ada waktu aku update lagi ✨💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang