Friend Zone (Short Story / Random)

80 12 2
                                    

Belakangan ini Hyunhi sering bertanya-tanya mengapa Kyuhyun tidak menghubunginya. Mungkin karena terbiasa akan keberadaan pria itu di sekitarnya dan bagaimana perlakuan pria itu juga yang tak pernah lelah mengganggunya, hingga ketika pria itu tidak ada, dirinya merasa kehilangan sesuatu yang familiar.

Mungkin saja.

Hingga suatu hari rasa itu mulai mengusiknya terlalu dalam, alih-alih menghubunginya, Hyunhi memutuskan untuk lebih dulu mengirimi pesan pada pria itu.

"CHO, kau sombong sekali tidak menghubungiku? Terlalu sibuk 'kah?" Tak disangka, pria itu membalas cepat pesan yang ia kirimkan.

"Hahaha, kenapa? Mulai merasa kehilangan?"

Balas pria itu yang malah membuat alisnya bertaut. Baru akan menuliskan balasannya berupa ketidaksetujuan, satu pesan lagi masuk.

"Kau tahu, aku bukan pria sombong seperti apa yang kau katakan barusan, kau jelas tahu aku seperti apa. Hanya saja, Irene masih terlalu cemburu jika aku menghubungimu. Padahal sudah sering ku katakan, bahwa aku dan kau hanya berteman."

Ada perasaan dirinya tertampar akan kalimat itu, hanya saja di lain sisi dia sendiri tahu posisinya saat ini.

"Aku paham. Maaf jika mungkin membuat kalian bertengkar :)" Pesan itu terkirim dengan perasaan setengah hati terluka.

Dia memutuskan menyudahi percakapan itu, takut membuat keributan untuk mereka dan membuat dirinya sendiri semakin merasa bersalah disaat yang bersamaan.

Perasaan lama itu muncul lagi di permukaan. Perasaan yang baginya nyaman itu, terlalu takut untuk berkesudahan. Perasaan yang dimana salah satu dari mereka mengerti akan hal itu dan menginginkan lebih untuk melindungi. Jauh dari kata sekedar sahabat tapi sebagai kekasih.

Dulu, dirinya mungkin akan menganggap jika mereka menjadi sepasang kekasih lalu berpisah di kemudian hari, tidak akan ada lagi kata persahabatan. Akan lebih canggung jika sudah bertemu, akan ada hal lain yang hilang dan tergantikan dengan perasaan yang terus berkembang, hingga rasanya lebih baik mereka tak pernah mengenal dan bertemu sebelumnya.

Hal itu yang dia pikirkan saat itu.

Hingga akhirnya dia berani berkata tidak pada perasaan yang Kyuhyun coba beri untuknya.

Mungkin Kyuhyun mengerti, pria itu tidak berusaha membujuknya lagi walau terkadang candaan-nya, membuat dirinya berfikir 'Mungkinkah aku akan menyesal?'

Tapi hari ini dia mengerti. Perasaan semacam itu hanya bentuk dari bagaimana takutnya dia akan kehilangan sosok dan perlakuan pria itu terhadapnya.

 Perasaan semacam itu hanya bentuk dari bagaimana takutnya dia akan kehilangan sosok dan perlakuan pria itu terhadapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank You banget buat Via, curhatan ngalor-ngidul di grupnya buat otak aku muter. Walau cuma bagian Klimaksnya doang yang di ceritain tapi menginspirasi. 😊

DELUX STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang