Hari ini zean kembali datang ke rumah sakit untuk menjaga wena tentunya, diperjalanan tadi zen sempat membeli beberapa cemilan untuk dia bagikan pada sahabat-sahabat wena yang pastinya akan datang juga nanti
Pintu ruangan wena terbuka. Zean masuk, memberi salam pada kedua orang tua wena, kemudian dudum kembali di tempatnya. Di samping wena.
Tangan hangat zean menggenggam tangn wena yang dingin dan pucat
Karena cukup lelah akhirnya orang tua wena pemit untuk pulang dan beristirahat sejenak pada zean
Kini tersisa zean berdua dengan wena.
"gwen" panggil zean pelan
"bangun ya" ucap zean lagi
Zean terus berusaha membangunkan wena dengan panggilan ataupun ajakan berbicara
"kalo kamu gak bangun bangun nanti tugas sekolah kalo numpuk loh"
Zean menghembuskan nafas panjang, berusaha untuk menguatkan dirinya sendiri
"ayo dong bangun" diam sejenak kemudian zean kembali bicara. "kalo kamu bangun pasti banyak yang seneng, terutama aku"
Zean berdiri kemudian sedikit membungkuk, mengecup kening wena lama, menyalurkan semua kerinduannya pada gadis yang selalu terlihat ceria ini
Merasa cukup, zean kembali duduk. Namun zean melihat perlahan kedua kelopak mata wena bergerak
Zean kaget dan bahagia disaat yang bersamaan
Segera zean memencet tombol panggilan untuk memanggil dokter. Tak lama setelah itu, dokter dan beberapa perawat datang
Zean diminta keluar sebentar karena dokter akan melakukan pemeriksaan ada wena, tanpa perlawanan zean segera keluar
Ingat dengan keluarga wena akhirnya zean menghubungi mama wena, juga sepupunya untuk mengabari keadaan wena
Dokter keluar dengan senyum lebar "keluarga dari pasienatas nama Gwena?" tanya dokter sebelum memberitahu keadaan wena
"saya pacarnya, gimana keadaan gwenna?" tanya zean tak sabar
Dokter itu terkekeh kecil kemudian menjelaskan bahwa wena sudah sadar dari tidur panjangnya
Setelah dokter pergi, zean masuk lagi ke ruangan wena. Menatap gadis cantik yang sedang berbaring dengan mata terbuka
Zean tidak dapat lagi menahan senyumnya
Wena yang melihat kehadiran zean kaget "loh kak zean, ngapain disini?"
"jagain kamu" jawab zean singkat namun membuat wena blushing
Wena memalingkan wajahnya ke arah lain karena takut zean melihat wajahnya yang merah itu
Tunggu dulu!! Zean tadi pake kata kamu??? Tolong cubit wena sekarang
Zean mendekat ke arah wena kemudian mencubit pipi wena. Wena kaget dan reflek berteriak kesakitan
"aaaa sakit tau!!" ucap wena sambil mengelus pipinya
"lo kenapa nyubit gue sih kak" tanya wena
Zean duduk. "gue cuma mau mastiin aja, masih ada daging atau gak ada di badan lo"
Wena pikir zean mencubit pipinya karena bisa membaca pikiran wena
Belum sempat menjawab perkataan zean lagi, orang tua dan teman teman wena sudah datang dan membuat keributan dengan banyak pertanyaan yang di lontarkan untuk wena
"gwen, mama kangen kamuu" ucap mama wena. "kita jugaaa" ucap nara, vio, dan windy bersamaan
Setelah itu terjadilah aksi pelukan ala teletubies
KAMU SEDANG MEMBACA
NEXT REASON
RomanceON GOING Ini cerita tentang mereka yang berusaha melawan semua rasa takut agar dapat menyatu, tentang kesedihan yang tak terungkap dan kebahagiaan yang tak terjelaskan. Kisah tentang perjuangan, melawan segala lara demi mencapai tawa bersama