Bab 19 : 《𝓢𝓮𝓹𝓪𝓻𝓪𝓽𝓮》

10.8K 1.1K 57
                                    

"Ah yak! Berhenti memperlihatkan ekspresi itu unnie, hanya 1 minggu saja terpisah seperti seabad saja."

"Aku ingin balik ke Korea."

"Yang benar saja, kita baru take off beberapa menit yang lalu unnie."

"Putar balik pesawatnya, Chaeng-ah!"

"Yang nyetir pesawatnya bukan aku unnie, cari pilotnya sana. Lagian ini pesawat unnie, tidak bisa seenak jidatmu main putar balik saja."

Jennie mendengus kesal. Wajahnya semakin masam, apalagi mengingat dia tidak akan bertemu dengan Lim selama seminggu penuh. Dia mencemaskan sesuatu. Bagaimana jika dokter Song menggoda Lim, disaat Jennie sedang tidak berada disamping pria itu?

Pemikiran yang selalu negative, membuat Jennie terlihat seperti orang gila saat ini. Rambut yang berantakan karena sedari tadi di acak-acak kesal dan wajah seperti orang stress, membuat Rose tidak percaya bahwa wanita yang tengah duduk disampingnya ini adalah Jennie Kim. Sungguh, Rose tidak mau berjalan bersama Jennie nanti, jika pesawat mereka sudah landing.

"Ish!"

Brak!

"Oh my god!"

Tanpa mempedulikan Rose yang terkejut atas suara gebrakan pada lengan kursi pesawat, Jennie dengan kasar menurunkan sandaran kursinya, memakai penutup mata, selimut, dan kemudian memutuskan untuk tidur.

"Dasar bucin." Lirih Rose, sebelum akhirnya ikut menyusul Jennie ke alam mimpi.

....

Shangri La Hotel, London...

"Chaeyoungie, Jennie, kalian satu kamar berdua ok? Ini kartu akses kamar kalian, simpan baik-baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chaeyoungie, Jennie, kalian satu kamar berdua ok? Ini kartu akses kamar kalian, simpan baik-baik." Ucap manager Jennie, sembari memberikan sebuah kartu yang berlambangkan logo hotel tempat mereka menginap ini. "Ne oppa." Jawab Rose, dan menerima pemberian kartu dari manager Jennie.

"Eo Jennie? Kau baik-baik saja? Apa kau sakit?" Tidak ada suara dari Jennie, namun wanita itu menjawab pertanyaan tersebut dengan sebuah gelengan kepala, tanda bahwa dia baik-baik saja. "Gwaenchanha oppa, Jennie unnie hanya kekurangan tidur tadi di pesawat." Mendengar penuturan dari Rose, manager oppa hanya mengangguk mengerti.

"Baiklah, kalian ke kamar kalian saja dan langsung beristirahat. Besok kita akan ketemu lagi di lobby, jangan telat karena besok kita akan langsung menemui pihak Vogue." Rose dan Jennie membungkukkan badan mereka sedikit, kemudian kedua wanita tersebut berjalan memasuki lift serta menekan angka 17, lantai dimana kamar mereka berada.

"Unnie, kau benar-benar segila itu mencintai Lim? Aku tidak masalah sih, tapi pikirkan juga karirmu. Kita kemari untuk bekerja unnie, dan tolong jangan mengacaukan semuanya. Kau mau sajangnim mengomel, dan pada akhirnya tidak memperbolehkanmu untuk berkencan?" Dengan sabar, Rose menasehati Jennie.

Expressionless Doctor [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang